Page 5 - Majalah Berita Indonesia Edisi 90
P. 5
BERITAINDONESIA, September 2013 5YVISI BERITAitu kali ini begitu lebih diresapi? “Sebab laguIndonesia Raya itu dikumandangkan dengankhidmat dalam sebuah upacara ritual relijius,Shalat Idul Fitri. Apalagi lagu itu sangatrelevan dengan khutbah Idul Fitri yangdisampaikan Syaykh Panji Gumilang,” kataRobinson Togap Siagian yang baru pertamakali berkunjung ke Al-Zaytun.Memang, saat itu Syaykh Panji Gumilangmenyampaikan khutbah yang bertema “Indonesia Karunia Ilahi”. Syaykh Al-Zaytunmengkhutbahkan bahwa Indonesia sebuahnama karunia Ilahi. Sebuah nama negarayang didapatkan dari proses berpikir danberjuang. Syaykh Panji Gumilang menguraikan penemuan nama Indonesiaitu dengan menghubungkannya dengan Gua Ashabul Kahfi(Alqur’an surat al-Kahfi (18)ayat 17), kisah ashabul kahfi,yang ditidurkan oleh Allahselama 309 tahun, hingga parapemuda menampilkan Indonesia dalam konsensus yang diwujudkan dalam bentuk sumpah:Satu Nusa, Satu Bangsa, SatuBahasa Indonesia, pada 28/10/1928 M.Lalu, Syaykh Panji Gumilangdalam khutbahnya menguraikan, berdirilah rumah besar Indonesia yang wilayahnya meliputi wilayah administrasi bekas HindiaBelanda, diproklamirkan pada 17 Agustus1945. Sebagai Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,yang terbentuk dalam suatu susunan NegaraRepublik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada Ketuhanan YME,Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia.Saat hendak mengakhiri khutbahnya itulah, Syaykh Panji Gumilang mengajak seluruh jamaah berdiri dan secara bersama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.Syair lagu kebangsaan itu, memang terasameresap sebagai butir-butir kesimpulan yangmenginspirasi semua jemaah dan pendengarnya lebih memahami dan memaknai khutbahtersebut. Khutbah itu amat patut diapresiasisebagai khutbah kebangsaan relijius. Sungguh, inilah Potret Islam kebangsaan Indonesia yang real rahmatan lil alamin. Potret Islam Indonesia yang amat indah. Obor kebangsaan, toleransi dan perdamaian. Shalat Id Indonesia RayaSyair lagukebangsaanIndonesia Rayaitu, memangterasa meresapsebagai butirbutir kesimpulanyang menginspirasi semuajemaah danpendengarnyalebih memahamidan memaknaikhutbah tersebut.Khutbah itu amatpatut diapresiasisebagai khutbahkebangsaanrelijius.CH. ROBIN SIMANULLANGnilah potret Islam kebangsaan Indonesia yang real rahmatan lil alamin. Iniberita Islam Indonesia yang amatindah. Ritual relijius, Shalat Idul Fitri,diterangi khutbah ‘kebangsaan relijius’ bertema: “Indonesia Karunia Ilahi” yang diresapidengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.Saat hendak mengakhiri khutbah Shalat IdulFitri 1 Syawal 1434 H di Masjid Al-Hayat Kampus Al-Zaytun, Indramayu, Syaykh Al-ZaytunAS Panji Gumilang mengajak seluruh jamaahbangkit berdiri dan dengan khidmat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.Lantunan lagu Indonesia Raya itu berkumandang dalam Masjid Al-Hayat tersebut. Seluruh jamaahbernyanyi dengan khidmat danbersemangat dipimpin (leader)langsung Syaykh Panji Gumilang. Lagu kebangsaan itu menggema merdu dan nyaring, sehingga tak hanya menggetarkan sanubari mereka yang menyanyikannya tetapi juga membuat bulu roma pendengarnyaberdiri.Dua orang tamu (sahabatKristiani) yang berada di pelataran Masjid Al-Hayat, di sebelah ratusan jamaah yang tidakmuat dalam masjid, tampakikut berdiri dan sejenak memejamkan mataterkesima mendengar lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang bergema dari dalammasjid itu. Keduanya mengaku bulu romanyaberdiri dan kemudian spontan mengikutmenyanyikan lagu Indonesia Raya tersebut.Mereka bahkan mengaku lebih merasakandan menikmati makna syair lagu itu, ketimbang ketika dinyanyikan dalam upacaraupacara nasional normal (rutin, rutinitas).Simaklah syair lagu kebangsaan IndonesiaRaya itu:“Indonesia tanah airku. Tanah tumpahdarahku. Disanalah aku berdiri jadi panduibuku. Indonesia kebangsaanku, Bangsa danTanah Airku. Marilah kita berseru Indonesiabersatu. // Hiduplah tanahku. Hiduplahnegriku, Bangsaku, Rakyatku semuanya.Bangunlah jiwanya. Bangunlah badannya.Untuk Indonesia Raya.Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka. Tanahku negriku yang kucinta. Indonesia Raya,Merdeka, Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya.// Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka.Tanahku negriku yang kucinta. IndonesiaRaya, Merdeka, Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya.”Mengapa irama dan syair lagu kebangsaanI