Page 25 - Majalah Berita Indonesia Edisi 93
P. 25


                                    BERITAINDONESIA, Desember 2014 25Y BERITA TOKOHepekan menjelang hari HPilpres 9 Juli 2014, kecenderungan Prabowo akan memenangkan Pilpressudah mengemuka. Namun, celakanya, terjadi blunder yang menjadi titikbalik, yang memupus obsesi Prabowomenjadi Presiden RI Ketujuh. Dimulaidari terungkapnya orang-orang dibelakang penerbitan tabloid OborRakyat yang dengan gencar melancarkan kampanye hitam overdosis. Disusul pernyataan politisi PKSFahri Hamzah (tim pemenanganPrabowo-Hatta) yang menyebutsinting atas pernyataan Jokowi menerima usulan santri menjadikan 1Muharram sebagai hari santri. Pelecehan dan penghinaan yang overdosis tersebut tampaknya telah mengubah pilihan sebagian publik secarasignifikan. Prabowo pun harus bekerja keras lagi untuk mewujudkanobsesinya jadi Presiden RI.Catatan TokohIndonesia.com,Prabowo telah memulai upayanyasecara terbuka menjelang Pilpres2004. Ketika itu mantan DanjenKopassus yang diberhentikan daridinas militer tersebut, mengikutiKonvensi Capres Partai Golkar.Prabowo dan peserta konvensi lainnya dikalahkan mantan PanglimaABRI (TNI) Jenderal TNI (Purn)Wiranto. Namun walaupun Prabowo masih gagal mewujudkan impiannya jadi Presiden RI tersebut,keikutsertaannya dalam konvensiini telah menjadi suatu pencapaianpolitik penting, hal mana dia layakdiperhitungkan sebagai salah seorang kandidat presiden setidaknyadalam internal Partai Golkar.Hal ini tampaknya membuka harapan lebih besar baginya, sehinggadia pun mendirikan Partai GerakanPrabowo Nyaris Jadi PresidenLetjen TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo, lahirdi Jakarta, 17 Oktober 1951. Menantu (mantan) PresidenSoeharto dan putera begawan ekonomi Prof. SumitroDjojohadikusumo, itu dalam satu dekade terakhir menunjukkan perjuangan gigih untuk mewujudkan obsesinya jadiPresiden RI. Namun, impiannya masih selalu kandas. DalamPilpres 9 Juli 2014, dia nyaris jadi Presiden RI.Indonesia Raya (Gerindra). SebagaiPendiri dan Ketua Dewan PembinaPartai Gerindra, dia pun melakukanberagam langkah untuk membesarkan Gerindra yang diharapkannya bisa mengantarkannya ke kursi RI 1.Iklan-iklan pencitraan dirinya danPartai Gerindra pun tampil sepanjangtahun di berbagai media sejak 2004.Hasilnya, pada Pemilu Legislatif2009, Partai Gerindra berhasilmelampaui parliamentary threshold 3% dengan meraih 4.646.406(4,46%) suara dan menempatkan 25kadernya di kursi parlemen. Kendatihanya dengan modal 4,46% suaratersebut, Partai Gerindra berhasilpula mengantarkan Prabowo menjadi Calon Wakil Presiden pesertaPemilu 2009 mendampingi KetuaUmum Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sebagai Calon Presiden.Tetapi, dalam Pilpres 2009, pasangan Megawati-Prabowo tersebutgagal. Obsesi Prabowo untuk berkuasa belum bisa terwujud. Namun,dia tidak mau patah arang. Iklaniklan politiknya terus ramai diberbagai media. Tampaknya, Prabowo sudah punya harapan besarakan terpilih menjadi Presiden RIpada Pilpres 2014.Prabowo bekerja keras denganberbagai upaya untuk merebut hatirakyat. Hasilnya, dalam Pileg 2014,Partai Gerindra berhasil mendudukiperingkat ketiga dengan meraih 14.760.371 (11.81%) suara atau 73kursi DPR. Peringkat pertama disuduki PDIP meraih 23.681.471 (18,95%) suara atau 109 kursi DPR. Diurutan kedua Partai Golkar meraih18.432.312 (14,75%) suara atau 91kursi DPR.Kemudian terjadi dinamika dalampenggalangan koalisi pasanganCapres. Posisi pencapresan Prabowo sempat berada di ujung tanduk.Nasib lebih buruk dialami KetuaUmum Golkar Aburizal Bakrie. Capres Partai Golkar itu gagal meyakinkan partai lain untuk mendukungnya sebagai Capres, bahkansebagai Cawapres pun.Hal ini membawa hikmah bagiPrabowo. Karena Jokowi dan PDIPdengan percaya diri menggalangkoalisi (kerjasama politik) tanpasyarat. Pada detik-detik akhir, Aburizal Bakrie yang berusaha bergabung dengan koalisi PDIP (Jokowi)dengan mengajukan beberapa syarat, tidak mendapat tempat. Prabowo pun, besok paginya segeramenangkap peluang menyambangiAburizal Bakrie dengan tawaranMenteri Utama dan 10 jabatanmenteri untuk Partai Golkar.Dengan demikian, secara matematis perhitungan suara PemiluLegislatif, pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, lebih berpeluang terpilih dibanding pasangan Jokowi-JusufKalla. Karena perolehan suara Pilegkoalisi partai pendukung PrabowoHatta (Gerindra, PAN, PKS, PPP,Golkar, PBB dan Demokrat) mencapai 59,12% suara.Tapi hitungan matematis tersebuttidak linear dengan pilihan rakyatpada Pemilu Presiden 9 Juli 2014.Hasil akhir perhitungan rekapitulasisuara Pilpres secara nasional olehKPU pada 22 Juli 2014, pasanganPrabowo-Hatta dikalahkan pasangan Jokowi-JK. Prabowo-Hatta berhasil meraih 62.262.844 (46,85%)suara dan Jokowi-JK meraih 70.633.576 (53.15%) suara sah nasional. Selisih suara 8.370.732.Namun, bagi Prabowo, hal inibelumlah sebagai akhir. Kendatidalam Pilpres 2014 ini dia masihdiungguli Jokowi, tapi raihannyayang mencapai 62.576.444 suara,suatu bukti bahwa dia adalah seorang tokoh yang masih patut diperhitungkan dalam Pilpres 2019 mendatang. „ mbi-tiS
                                
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29