Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 93
P. 20


                                    20 BERITAINDONESIA, Desember 2014BERITA POLITIKZlak syarat yang diajukan KetuaUmum Partai Golkar Aburizal Bakrieuntuk bergabung dengan KoalisiIndonesia Hebat, pengusung pencapresan Jokowi. Aburizal membawa berkas hasil keputusan Mukernas Golkar yang antara lain memberi alternatif Cawapres baginya(Golkar), menyambangi Megawati.Tawaran syarat Golkar ini ditolakmentah-mentah!Tanpa jeda, kesempatan itu langsung disambar Prabowo denganmenawarkan jabatan menteri utamabagi Aburizal (tak peduli entahseperti apa itu menteri utama, ituurusan nanti, ini urusan politik)ditambah jatah 10 menteri untukGolkar. Dalam posisi ’dipermalukan’Jokowi-PDIP, Aburizal sumringahmenyambut ’kehormatan’ yang ditawarkan (disyaratkan) oleh Prabowo-Hatta. Jadilah koalisi partaipendukung Prabowo-Hatta menjadimayoritas (Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PKS dan PPP, ditambahPBB yang non parlemen).Selain menambah peluang Prabowo terpilih menjadi lebih besar,bergabungnya Golkar tersebut jugamembuat kekuatan koalisi ini menjadi mayoritas mutlak di parlemen.Sehari sebelum Pilpres, KoalisiPrabowo telah memulai merancangdan membuktikan kekuatannyadengan mengubah UU MD3 (UUNomor 17 tahun 2014 tentang MPR,DPR, DPRD, DPD) yang tidak hanyasekadar mencegah PDIP selakupemenang Pileg otomatis menjadiKetua DPR sebagaimana diaturdalam UU MD3 sebelumnya, tetapijuga akan menyapu bersih semuajabatan di parlemen (DPR dan MPR),kecuali DPD. Sampai-sampai PDIPdan koalisinya tak memenuhi syaratlagi mengajukan calon pimpinanDPR, karena hanya empat fraksi(PDIP, PKB, Nasdem dan Hanura).Padahal syaratnya (UU MD3) minimal lima dari 10 fraksi. Sebuahstrategi yang sudah dirancang koalisi Prabowo.Apalagi, setelah KPU mengumumkan hasil Pilpres pada 22 Juli2014 yang dimenangkan Jokowi-JK(meraih 70.633.576 atau 53.15%),mengalahkan Prabowo-Hatta (meraih 62.262.844 atau 46,85%) suarasah nasional - selisih suara sebanyak 8.370.732 - partai pendukungsetelah yang pertama UU MD3.Disusul kemenangan ketiga dankeempat dalam pemilihan pimpinanDPR dan MPR. Dan disusul kemenangan-kemenangan lainnya dalampenyusunan perangkat jabatanlainnya di DPR dan MPR.Setelah mengalami kekalahanberuntun, KIH menyatakan mositidak percaya kepada pimpinan DPRyang disusul kemudian memilihpimpinan DPR tandingan. Akhirnyamuncul dua kubu DPR yakni DPRKMP dan DPR KIH.Setelah itu, diadakan lobi di antarakedua kubu yang akhirnya mencapaikesepakatan bersatu, Senin (17/11/2014) siang. Ditandai dengan penandatanganan lima poin kesepakatan damai. „ mbi-tiPrabowo menandatangani koalisipermanen yang kemudian merekasebut Koalisi Merah Putih (KMP)dengan dalih mengawal ideologiPancasila. Dalam koalisi permanenKMP ini, Partai Demokrat memainkan peran ’cantik’ bertopeng penyeimbang tetapi tetap bersama KMP.Kemudian, menjelang pelantikanDPR, KMP berhasil menetapkan UUPilkada yang substansinya mengubah Pilkada langsung menjadiPilkada tidak langsung, perwakilanmelalui DPRD. Dengan UU Pilkadayang baru ini, diproyeksikan KMPakan menguasai (memenangkan)pemilihan bupati, walikota dangubernur di hampir semua daerah.Inilah bukti kekuatan (kemenangan) parlemen KMP yang kedua,Presiden Jokowi saat mengucapkan sumpah sebagai Presiden ke-7 di depan Sidang Paripurna MPR.
                                
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24