Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 93
P. 23


                                    BERITAINDONESIA, Desember 2014 23YBERITA POLITIKaya mungkin tidak akanbergabung dalam kabinet Jokowi-JK, tapi sayaakan mencalonkan dirijadi presiden di tahun 2019,” kataAbraham setelah menyosialisasikanAnti Corruption Film Festival (ACFFest) 2014 di Gedung Mulo, Makassar, 20/9/2014.Nama Abraham Samad memangdigadang-gadang oleh beberapa pihak untuk menjadi menteri atauJaksa Agung Kabinet Jokowi-JK.Namun, sumber Berita Indonesiayang dekat dengan Jokowi mengatakan bahwa Jokowi sama sekali tidakpernah terlihat berniat mengangkatAbraham Samad jadi Jaksa Agungatau menteri dengan alasan tidakingin mengganggu KPK dan justruingin memperkuat kepemimpinanKPK. “Pimpinan KPK jangan ditariktarik pada ranah dan jabatan politik,” katanya.Abraham sendiri juga menepisdugaan adanya ambisi politik bergabung dengan Kabinet Jokowi-JK. Diamengaku ingin fokus menyelesaikanperkara-perkara korupsi yang saatini masih berproses. Dia menegaskan, tugas pemberantasan korupsi,baik melalui penindakan maupunpencegahan, harus terus digalakkan.“Kalau saya jadi menteri, siapayang menangkap presiden atauwakil presiden jika bersalah,” kataAbraham saat peluncuran Kanal TVKPK di Kota Tua, Jakarta Barat,Minggu, 17/8/2014. Dia mempersilakan orang lain yang menjadi menteri. Dia menegaskan dirinya ditugaskan oleh rakyat Indonesia untukmenangkap para pejabat pemerintah yang melakukan penyimpangan(korupsi). Tidak terkecuali presiden, wakil presiden, dan menteri.Namun sayang, aura nafsu politiknya mencuat tatkala Abraham Samad, menyatakan siap mencalonkan diri dalam pemilihan presidentahun 2019. Atas pernyataan ini,Komite Etik KPK perlu mengklarifikasinya. Karena akan sangat berbahaya dalam pemberantasan korupsidan penegakan hukum jika KetuaKPK sudah menyatakan diri akanmencalonkan diri dalam pemilihanpresiden tahun 2019 mendatang.Jangan sampai KPK menjadi lemahdan langkah pemberantasan korupsi melenceng jadi alat politik.Memang, menjelang Pilpres 2014lalu, nama dan aura nafsu politikAbraham Samad pun sempat tercium publik. Sehingga Wakil KetuaKPK Bambang Widjojanto sempatmewacanakan rapat pimpinan (Rapim) KPK untuk membahas wacanadan keinginan Abraham sebagaiCawapres mendampingi capresPDIP Joko Widodo (Jokowi).Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan itu menyatakan kepada pers(Jumat 16/5/2014) bahwa pimpinan KPK melakukan rapat. Hasilnya direncanakan akan ada rapatterbatas pimpinan pada Senin (19/5/2014) untuk meminta klarifikasikepada Abraham. Ada dua hal penting yang akan diklarifikasi dalamrapim tersebut. Pertama, soal pertemuan Abraham dengan Jokowi diBandara Adisutjipto Yogyakartabeberapa waktu lalu. Kedua, klarifikasi mengenai pernyataan Abraham yang sudah mendapat restukalangan internal KPK untuk majusebagai cawapres.Tapi, rapim tidak bisa dilangsungkan pada Senin (19/5/2014) karenasejumlah pimpinan KPK sedang adakesibukan. Disebut, Wakil KetuaKPK Adnan Pandu Praja sedang adaacara di Bandung, dan Zulkarnainsedang menjalani tes kesehatan.Kemudian, Juru Bicara KPK JohanBudi SP mengungkapkan, pimpinanKPK sudah memutuskan tidak adapembahasan atau rapim berkaitandengan pembentukan komite etikatas rencana atau wacana pencawapresan Abraham Samad. Dia mengaku tidak mengetahui alasan pembatalan tersebut. Dia tidak mau berspekulasi alasan pembatalan meskisebelumnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sudah menyampaikan akan ada pergantian wakturapim setelah Senin (19/5/2014)batal diselenggarakan.Saat dikonfirmasi kepada Abraham Samad apakah benar rapimKPK sudah digelar, dia tidak membenarkan atau membantah. Diahanya mengatakan, pimpinan KPKsudah sepakat berjalan bersamauntuk menjalankan tugas penegakan hukum KPK. “Kita pimpinanbersepakat untuk menjaga kekompakan dan terus menjalankan misipemberantasan korupsi,” kata Abraham saat dihubungi di Jakarta,Selasa (20/5/2014) malam.Menurut Abraham, pimpinanKPK sepakat untuk menjaga soliditas dari upaya-upaya adu dombaantarpimpinan dan upaya-upayapelemahan pemberantasan korupsidengan jalan penggiringan ke isukomite etik. „ mbi-crsNafsu Politik Ketua KPKNafsu politik Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad tampaknya taktertahankan lagi. Tanpa sungkan, dia menyatakan siap mencalonkan diri dalampemilihan presiden tahun 2019.“SAbraham Samad mau Capres
                                
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27