Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 93
P. 35


                                    BERITAINDONESIA, Desember 2014 35L ENTERADEMOKRASI, TOLERANSI DAN PERDAMAIANL ENTERAImperialisme Barat segera mendapat kedudukan di masyarakat yang sedang sakit itu.Kita tidak perlu heran jika ImperialismeBarat itu bisa menjadi penguasa hebat dimasyarakat Indonesia yang lembek itu.Satu-persatu negeri-negeri di Indonesia(tempo dulu) tunduk kepada penguasa yangbaru (kolonialis barat) itu.Satu-persatu negeri-negeri itu lantashilang kemerdekaannya. Satu persatunegeri-negeri Indonesia (tempo dulu) itulantas menjadi kepunyaan Oast IndischeCompagnie. Akhirnya seluruh daerah Indonesia terjajah dan menjadi tidak merdeka.Itulah asal-muasal kesialan nasib negeriIndonesia. Itulah pokok-pangkal sebabpermulaan negeri Indonesia menjadi negeri yang tidak merdeka. Masyarakat sakityang kedatangan utusan-utusan masyarakat yang gagah perkasa, utusan-utusan yang membawa keuletan masyarakat yang gagahperkasa, sebagai alat-alatnya masyarakat yang gagahperkasa, membawa ilmu dankepandaiannya masyarakatyang gagah perkasa.Masyarakat yang sakit itutidak lagi mendapat kesempatan, tidak lagi mendapatkesempatan menjadi sembuh, masyarakat yang sakit itu makin lamamakin menjadi lebih sakit, makin habissemua tenaga dan energinya. Akan tetapiimperialisme yang menjajahnya itu, sebaliknya makin lama makin bercabang danberakar, mengulurkan tangan kekuasaannya ke semua arah, di sekujur badan masyarakat Indonesia yang sakit itu.Imperialisme yang tatkala baru datangadalah imperialisme yang masih kecil,semakin lama menjadi hebat dan besar,SYAYKH AL-ZAYTUN:Imperialisme yangtatkala barudatang adalahimperialisme yangmasih kecil,semakin lamamenjadi hebat danbesar, menjadiraksasa yangsakti, yangseakan-akan takterbataskekuasaan danenerginya.Imperialismeraksasa itulahyang saat itumenggetarkanbumi Indonesia,yang mengerukdan mengurasladang rizkinegara dan rakyatIndonesia.L ENTERABERITAINDONESIA, Oktober 2014
                                
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39