Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 93
P. 38


                                    38 BERITAINDONESIA, Desember 2014 L ENTERAL ENTERAndonesia bisa jadi masuk kategori ini.Betapa tidak, Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, 90% beragama Islam, tanahnya subur dan elok laksanauntaian zamrud khatulistiwa, hasil tambangmelimpah, potensi lautan yang tak ternilainamun setelah 69 tahun mengenyam kemerdekaan, belum juga Indonesia mampuberdiri sederajat dengan negara-negaramaju lainnya.Keberadaan Indonesia yang kaya tetapitertinggal dan mayoritas muslim, sepertimemberi gambaran kepada masyarakatinternasional: Seperti apakah Islam? Makajawabannya mudah, lihatlah Indonesia,alamnya kaya tetapi terbelakang, miskindan tidak mampu bersaing dalam berbagaikompetisi global.Kenapa kita terbelakang, tertinggal danmiskin? Coba kita tafsirkan kata tersebuttidak secara harfiah. Faktanya kita tidakterbelakang sekali dan sampai saat ini masihmasuk dalam kategori negara berkembang.Namun sebenarnya pencapaian kita saat initidak sesuai dengan potensi yang kita miliki.Kenapa Kita Masih Miskin?Sesungguhnya sebagian besar negara-negaradengan penduduk mayoritas muslim senantiasadirahmati Allah SWT dengan sumber daya alamyang melimpah. Namun sayangnya meski memilikikekayaan alam yang besar, banyak di antaramereka yang masih terbelakang dan miskin.Oleh: LAKSAMANA TNI (PUR) ACHMAD SOETJIPTO Artinya apabila mampu memanfaatkanpotensi yang kita miliki itu paling tidakkemakmuran yang kita nikmati akan tiga kalilipat dari saat ini.Kita juga tidak miskin sekali, bisa dikatakan kita negara kelas tengah. Namunsesungguhnya apabila kekayaan alam dapatkita olah dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, maka kesejahteraan kita juga akan berlipat-lipat daritingkat penghasilan kita saat sekarang ini.Kita juga tidak dapat dikatakan bodoh,faktanya dalam berbagai even olimpiadesains dan iptek banyak putra-putri kitameraih prestasi menakjubkan.Lantas kenapa kita masih belum beranjakuntuk mengejar ketertinggalan dari negaramaju lainnya?Jawaban sederhananya adalah karena kitatidak mau memperkuat diri dan malasmenggunakan kecerdasan kita. Jika kitakuat tidak mungkin pihak asing akan beranimenekan, menakuti dan mendikte kita.Sehingga setiap kebijakan, prioritasnyaadalah untuk kepentingan Indonesia bukanuntuk kepentingan pihak lain. Hasil tambang bisa kita perdayagunakan untukmembangun kesejahteraan rakyat, bukanjustru diangkut ke luar oleh pihak asingdengan menyisakan limbah berbahayakepada kita.Jika kita tidak malas menggunakan kecerdasan, maka tentu akan memanfaatkanpotensi yang kita miliki. Sebagaimana kitaketahui bahwa 2/3 wilayah negara kitaterdiri atas perairan. Namun potensi tersebut kita abaikan dan kita bangga menyebut diri sebagai negara agraris. Padahaldata menunjukkan, bahwa sebagai negarayang bangga sebagai negara agraris, kitamasih menjadi importir bahan pangan danproduk-produk pertanian lainnya.Dengan kepemilikan lebih dari 17 ribupulau dan garis pantai terpanjang kedua didunia, kita lebih layak menyebut diri sebagainegara kepulauan atau lebih gagahnyasebagai negara maritim. Itu adalah fitrahIndonesia yang telah dikaruniai wilayahlaut yang luas. Sejarah menunjukkan bahwabangsa Nusantara pernah dalam masaperadaban tinggi karena menjadi bangsamaritim. Itu dapat dilihat pada masakejayaan Sriwijaya, Singasari, Majapahit,Demak dan lain-lain.Apabila kita ingin membangun peradabandunia Islam, maka mari kita perkuat Indonesia, sehingga Indonesia akan lebih memiILaksamana TNI(Purn) AchmadSoetjiptodisambut SyaykhAl-Zaytun ASPanji Gumilang diKampus AlZaytun. MantanKSAL tersebutmenyampaikanorasi ilmiah(kuliah umum)pada perayaanTahun Baru Islam1 Muharram 1436H.
                                
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42