Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 93
P. 52
52 BERITAINDONESIA, Desember 2014BERITA KESEHATANZPenyakit di BalikTelinga BerdengungTelinga berdengung atautinnitus bukan hanyapertanda masalah di telinga.Penyakit Meniere, tumorpada kepala serta leher jugamemiliki gejala serupa. Caritahu penyebab pastinya agarsolusi terbaik tinnitus dapatditemukan.Penyakit tinnitus tidak pandangbulu, siapa saja dapat terkena. Kebanyakan penderitanya adalah orangorang yang mengalami tekananemosional cukup tinggi dalam kehidupan sehari-hari, para pekerja yangmendapat tugas melebihi kapasitaskemampuannya. Bila dibandingkandengan wanita, kaum pria lebihberisiko mengalami hal ini.\ sedang stres atau banyakkerjaan, suara dengungan itu muncul. Walaupun hanya di telinga kanantapi dengungan itu menjengkelkan,jadi susah tidur,\konsultasi ke dokter, ia dianjurkanuntuk melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang mulai tes pendengaran (audiogram), audiogramkhusus (Auditory Brainstem Response/ABR), pemindaian otak, yaitucomputerised tomography (CT scan)dan pemindaian magnetic resonanceimaging (MRI).Dokter juga melakukan pemeriksaan fisik dan menyuruhnya menggerakkan bola mata, membuka danmenutup rahang, menggerakkanleher, lengan, dan kaki. Hal inidilakukan untuk mengidentifikasiapakah ada gangguan tulang yangdapat menyebabkan tinnitus atautidak. Selain itu, dokter juga akanmencoba mendengarkan suara yangmuncul dari dalam telinga si pasien.Jenis suara pada tinnitus bervariasidan dapat menentukan penyebabdari tinnitus. Suara klik bila adakontraksi pada otot dalam dan sekitartelinga. Suara debaran bila adapenyempitan arteri karotid (pembuluh darah utama ke otak) dan hipertensi intrakranial jinak, keadaan dimana peningkatan tekanan cairan disekeliling otak. Suara seperti bersenandung mungkin diakibatkan olehmasalah pada pembuluh darah. Suara bernada rendah bila mengidappenyakit meniere dan suara berdenging bila terpapar suara yang sangatkeras, maupun suara tidak khaskarena kotoran telinga, benda asing,dan rambut di liang telinga yangbergesekan dengan gendang telinga.Dr. Habban, SpTHT menjelaskanbila ada gangguan pada telinga bagianluar, tengah, atau dalam dan gangguan pada saraf pendengaran (auditory) dan pada bagian otak yangberfungsi menafsirkan sinyal sarafsebagai suara, maka tinnitus subyektif dapat dialami. Sedangkan tinnitusobyektif terjadi akibat gangguan padapembuluh darah, kontraksi otot, dankondisi tulang telinga bagian dalam.Untuk itu, penting menjaga kesehatan alat pendengaran kita misalnya dengan menghindari terpaparoleh suara keras dalam jangka waktulama. Volume keras saat mendengarebuah kondisi ketika seseorang mendengar suara asing di dalam telinga sendiridisebut tinnitus. Suara ini bisa berupa dengungan, desisan, gemuruh, berdering, detak jam dinding,atau bersiul. Dewanto (32 tahun) telah mengalami hal ini selama empattahun terakhir. Awalnya ia tidakterlalu memusingkan suara lain ditelinganya. Namun karena dengungannya bertambah keras dan kerapmuncul, ia pun datang memeriksakantelinganya ke dokter THT.Tinnitus yang dialami Dewantoadalah tinnitus subyektif, di manasuara dengungan yang ada dalamtelinga hanya dapat ia dengarkansendiri. Jenis ini yang paling umumdari tinnitus. Jenis lain yang cukuplangka dari tinnitus yaitu tinnitusobyektif di mana suara dengunganyang ada dalam telinga dapat didengarkan oleh orang lain, salahsatunya dokter, saat ia memeriksatelinga.Di negara maju, penyakit telingaberdenging atau tinnitus, sudahmenjadi masalah serius. Di Jerman,setiap hari rata-rata 2.000 orangpenderita penyakit telinga berdenging mendatangi dokter THT. Sementara di Amerika Serikat sedikitnya 10 juta orang menderita tinnitus. Penelitian menunjukkan, sekitar95 persen penderita tinnitus, masihdapat menerima penderitaannya,walaupun mereka harus hidup dalamkondisi tersiksa. Namun sekitar 5persennya, mengakui amat menderita dan banyak yang mencoba bunuhdiri karena tidak tahan.S