Page 57 - Majalah Berita Indonesia Edisi 98
P. 57


                                    BERITAINDONESIA, Edisi 98 57BERITA BUDAYAJenderal (Purn) Dr. H. Moeldoko mengatakan bahwa dia dan Syaykh Panji Gumilang sudah lama bersahabat, semenjak dia masih bertugas di Pangdam Siliwangi. Moeldoko pun mengaku, dia dan Syaykh sudah saling mengunjungi hingga tiga kali.Menurut Moeldoko, ada dua hal yang unik dalam pernikahan Sofi yah Al-Widad - Imam Muhajir Rahman ini. Pernikahan itu biasanya melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran, namun di Al-Zaytun melantunkan Indonesia Raya 3 Stanza. “Yang saya pahami adalah Bapak Panji Gumilang dalam setiap nafas kehidupan tidak pernah lepas dari nilai-nilai kebangsaan,” kata Moeldoko.Hal unik lainnya, menurut Moeldoko adalah bagaimana Syaykh Panji Gumilang menjadi “wartawan”, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sangat detil kepada calon menantunya. “Ini pelajaran bagus juga buat kita semuanya karena biasanya orang tua itu terima bersih, akhirnya di belakang hari ada masalah. Nah ini perlu dikembangkan jadi kita sebagai orang tua juga perlu bertindak menjadi wartawan. Tanya sampai mendetail calon menantu kita agar tidak salah di kemudian hari,” kata Moeldoko menjelaskan.Tak lupa, Moeldoko juga menyampaikan nasihat pernikahan kepada kedua mempelai. Moeldoko mengawalinya dengan menjelaskan secara singkat arti dari nama kedua mempelai. Menurut dia, Sofi yah Al-Widad adalah seseorang yang memiliki sifat Kiri: Syaykh AS Panji Gumilang mengikat janji dengan mempelai laki-lakiTengah: Sofi yah Al-Widad dan Imam Muhajir Rahman menunjukkan buku nikah di hadapan kedua saksi Aksa Mahmud dan Fuad BawazierKedua orangtua mempelai laki-laki, Mubarok Abdurrahman Ishaq dan istriKepala Staf Presiden Jend (Purn) Dr. Moeldoko dan istriKanan: Disaksikan Ummi Faridah Al-Widad dan Imam Prawoto dan istri
                                
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61