Page 13 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 20
P. 13


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY TokohINDONESIA 20 Q 13mengulang gumamannya: “Sayatidak bisa jadi sarjana, itu bukanhabitat saya.”Walau keluarga dan kakaknyabisa saja menopangnya menjadisarjana, tetapi Sutiyoso merasadirinya hanya cocok menjadi tentarasesuai obsesi masa kecilnya. Mentaldan fisiknya juga sudah terbentukkuat. Sutiyoso kecil ke mana-manaselalu jalan kaki membuat fisiknyakuat. Dari kakak tertuanya, MasParto, yang tergabung dalam TRIP(Tentara Republik Indonesia Pelajar),Sutiyoso sejak kecil sudah terobsesidengan kehidupan militer. MasParto, itu setiap kali kembali keSemarang dari markasnya diJogyakarta selalu menceritakanpetualangan dan pengalamantempurnya bergerilya melawanBelanda dan Jepang. Sutiyoso keciltertarik menyimak penuturan heroikdari Sang Kakak.Kesimpulan untuk menjaditentara akhirnya bulat setelahdipikirkan dua hari dua malam. Iamembulatkan hati harus bantingsetir meninggalkan dunia kampusdan masuk militer. Kebetulanbersamaan waktu sedang dibukapendaftaran Akademi MiliterNasional di Magelang, Jawa Tengah.Sutiyoso lalu menghitung, jikamemasuki akademi militer persoalanyang mungkin timbul paling-palinghanya dari orangtua, terutama SangIbu, yang pasti tak akan setujudengan alasan trauma dan takutanak kesayangannya yang bandel itucepat mati.Trauma ibu muncul sebab sempatmenyaksikan bagaimana di jamanBelanda dan Jepang tentarapejuang-pejuang Indonesia disiksa.Penyiksaan itu disaksikan Sang Ibuketika Sutiyoso masih bayi.Ditambah lagi oleh kakaknya yangsudah menjadi perwira marinir,sehingga ibunya pasti memaklumkancukup satu saja yang menjaditentara.Namun karena sudah bertekadbulat, ketika masuk AMN Magelang,Sutiyoso terpaksa tidak segeramemberitahu Ayah-Ibunya. Prosesmenjalani tes, mulai dari tingkatanKodam Diponegoro, lalu di Bandungdan terakhir di Lembang, semuabelum dilaporkan kepada keduaorangtuanya.Setelah diterima sebagai PrajuritTaruna (Pratar), Sutiyoso bersamasemua Pratar yang lulus bergerakdari Lembang menuju AkmilMagelang, menaiki kereta api sambilmengenakan pakaian tentara hijauhijau yang warnanya mirip pakaianHansip, serta topi bagong yangmelekat di kepala. Setelah tiba diMagelang, barulah Sutiyosomenyurati orangtua.Isinya antara lain, berbunyibahwa dirinya tidak usah dicari-carike mana-mana. Ia sudah di AMNMagelang. Sutiyoso menceritakanpula berat badannya akan turunsehari-hari ini. Dan dengan sangat,Sutiyoso meminta agar orangtuajangan mengambilnya dari Magelang.Permintaan demikian perluT O K O H U T A M A QSUTIYOSO PEKA KEBUTUHAN WARGA, SANTUNI PARA ISTERI PEJUANG Q ti/as
                                
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17