Page 26 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 26
26 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIAmaka pembangunan kelihatan begitu nyatasehingga Pak Ali Murtopo mengusulkanagar kepada Pak Harto diberi gelar BapakPembangunan.Kalau kita telusuri sampai sekarangterbukti presiden-presiden pengganti PakHarto tidak ada yang membuatpembangunan-pembangunan yang berarti.Misalnya Habibie, apa yang dibangun,malah jamannya Pak Harto dia dikasihproyek dan kekuasaan untuk bangun IPTN.Gus Dur apa yang dibangun, tidak ada.Megawati malah apa yang dibangun PakHarto dijualnya, misalnya Indosat. PadahalIndosat dibangun karena waktu itu PakHarto sudah memikirkan hubungantelekomunikasi sangat penting sekali. Bukanhanya untuk antarpulau tetapi juga ke luarnegeri. Indosat itu dengan susah payah dibelihingga didirikan Palapa.Itulah makanya Pak Harto dinamakanBapak Pembangunan. Jadi kenyataan yangdibangun Pak Harto itu ada. Presiden yangsekarang boleh dikatakan tidak ada yangdibangun. Yudhoyono sampai sekarangbelum ada pembangunan-pembangunan.Dulu jaman Pak Harto hutang memang adatapi betul-betul digunakan untukpembangunan.Setelah Bung Karno sudah tidak lagimenjadi Presiden dan Pak Harto diangkatsebagai Pejabat, mulailah Pak Hartomemegang pemerintahan. Pak Harto waktuitu langsung mengusulkan supaya empatatau lima tahun kemudian diadakanPemilihan Umum.Betullah diadakan Pemilihan Umumtahun 1971 dan Pak Harto terpilih sebagaiPresiden oleh MPR. Setelah menjadi Presidenteruslah Pak Harto memikirkan bagaimananasib rakyat Indonesia. Terutama niatnya ituuntuk mengentaskan kemiskinan. Usahamengentaskan kemiskinan bukan hanyaucapan tapi sungguh-sungguh sehinggasegala tindakannya diwujudkan.Ambil contohnya pada tahun 1973/1974,pemerintahan Pak Harto langsungmengembangkan tanaman padi unggulyang sangat tinggi produksinya, dinamakanPB-5. Ini asalnya dari Filipina yang di sananamanya IR.Suatu ketika saya datang ke Cendanamakan bersama-sama dengan Pak Hartodan Bu Harto. Saya cerita mengenai hargaberas yang naik.“Masa, beras kan sudah dikendalikan.Sekarang produksi padi sudah meningkat,masa naik,” jawab Pak harto balik bertanya.“Ya, barusan saya beli beras Cianjur,harganya naik,” saya bilang.“Salahnya sendiri mengapa makan berasCianjur, kan sudah dianjurkan makan PB-5.Kamu harus berikan contoh makan PB-5,”kata Pak Harto. Itulah gambarankonsistennya Pak Harto dalam usahameningkatkan produksi beras.Kesederhanaannya juga begitu. Antaratahun 1975-1980, saya sudah tinggal diJalan Agus Salim Nomor 121. Kemudiansaya membeli tanah di Jalan Diponegoro,milik Pak Memet Tanumihardja yang mintatolong supaya rumahnya dibeli karenasudah pensiun. Saya beli, kemudian sayabangun. Waktu membangun, tidak tahu PakProbo Sering Kritik Pak HartoMTI: Sewaktu Pak Harto, berkuasa Pak Probo sering sekali melontarkan kritik-kritik pedas,termasuk peringatan agar tak bersedia lagi dicalonkan menjadi Presiden. Itu pura-purakahatau sungguh-sungguh?PROBO: Banyak orang yang mengatakan itu pura-pura. Tapi benar-benar waktu itu bukanlahpura-pura. Karena saya selalu streng. Saya sebutkan bahwa saya menyadari Indonesia inididirikan oleh pejuang-pejuang kemerdekaan yang ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat,khususnya pejuang-pejuang itu sendiri.Kalau sampai nanti para pejuang tidak bisa menikmati hasil pembangunan mereka akansakit hati. Kalau sakit hati artinya mereka nanti akan mengadakan perlawanan terhadappemerintah. Kalau sampai terjadi perlawanan akhirnya akan rusak sendiri. Itulah akhirnyamaka saya berani mengkritik itu.Saya sering dimarahi dan sering beberapa hari, kalau saya datang ke sana tidak ditegurdidiamkan begitu saja. Jadi misalnya kursinya seperti segitiga begitu, saya duduk sebelah sana,Pak Harto di sini lalu ada Bu Harto, dia bisa tidak mau melihat kepada saya karena marahnyasaya kritik. Jadi saya juga diam saja. Tidak ditegur biar saja saya lalu menonton televisi saja.Begitu terus lalu setelah Pak Harto pergi saya masih saja menonton televisi datanglah Bu Harto.Dan nantinya Bu Harto cuma ketawa saja begitu.Jadi saya sering kali ditegurnya, “Kamu itu mengeritik menteri seenaknya saja. Menteri itukan orang kepercayaan saya. Kamu mengeritik menteri berarti mengeritik saya.” “Ya, nggakbegitu Mas,” saya bilang. “Maksudnya saya menteri itu jangan sampai berbuat salah, begitu.”Waktu itu sering-sering saya didiamkan saja. Menteri-menteri jamannya Pak Harto samasaya juga agak segan tidak berani berbuat macam-macam sehingga kalau saya mau ketemumenteri, menteri itu pasti langsung mau menerima. Karena tahu saya tidak pernah mintafasilitas tapi akan menyampaikan informasi-informasi yang penting. U mtiHarto dapat laporan dari siapa sebab sayatidak pernah cerita, saya ditegur.“Kamu bikin rumah di Jalan Diponegorobegitu besar mau bikin apa. Rakyat sedangmenderita masih miskin kamu bikin rumahyang begitu besar dikelilingi jalan. Kirikanan jalan depan belakang juga jalan,siapa yang nyuruh kamu? Kamu tidakmemikirkan nasib rakyat miskin yang masihmenderita ini.” Saya dimarahi terus begitu.Saya lalu jelaskan, “Rumah mana yangPRESIDEN SOEHARTO BERDIALOG DENGAN PEDAGANG SAAT MENINJAU PASAR Q mti/dok26 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIA SOEHARTO