Page 30 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 30


                                    30 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIAlainnya yang sebagian di antaranyakemudian mengkhianatinya.Tragedi MeiSementara, sepeninggal PakHarto, dalam beberapa harikemudian, suasana Jakartasemakin mencekam. Selain akibatdemonstrasi mahasiswa makinmarak, juga tersiar isu terjadisesuatu misteri dalam tubuh ABRI.Misteri itu diwarnai arahpengelompokan dalam tubuhmiliter itu. Selain banyak aktivispro reformasi ‘hilang’ entah kemana, juga diisukan ribuananggota militer ‘menghilang’ darikesatuannya membawapersenjataan lengkap dan amunisicadangan.“Apa yang sesungguhnya sedangterjadi di Indonesia, adalah suatutanda tanya besar yang harussegera dicari jawabannya. Apakahsuatu power game sedangdimainkan di Indonesia? Siapayang bermain dengan kelompokbersenjata, serta bagaimana petakekuatan gerakan sipil? Adalahsesuatu yang harus kita analisabersama,” tulis sebuah majalahketika itu. Beberapa pertanyaanyang sampai hari ini tetapmisterius.Suasana makin mencekam, pada12 Mei 1998, akibat terjadinyapenembakan mahasiswa di kampusUniversitas Trisakti, yangkemudian dikenal sebagai TragediTrisakti. Empat orang mahasiswagugur. Banyak orang mendugapenembakan ini sengaja direkayasasaat Pak Harto berada di luarnegeri. Apalagi hingga saat inipenanganan tragedi ini masihmisterius.Rekayasa yang mengakibatkangugurnya mahasiswa itu,mengundang ‘kemarahan’ paraaktivis mahasiswa. Hampir diseluruh kampus terjadidemonstrasi. Bahkan sebagianmulai keluar dari kampusnya.Bersamaan dengan itu, terjadipembakaran mobil di sekitar parkirdekat Universitas Trisakti.Bahkan, 13 Mei 1998, mahasiswaseperti dipancing untuk keluar darikampusnya. Situasi di UniversitasKatolik Atmajaya Jakarta,contohnya, justru mengundangtanda tanya. Ada sekelompokdemonstran yang melemparimahasiswa dalam kampus itukarena mereka tidak keluar darikampusnya. Para mahasiswa tetapberada dalam kampus dalamsuasana berkabung.Besoknya, 14 Mei 1998, terjadilahmalapetaka di Jakarta. Wargaketurunan Cina menjadi sasaran.Pertokoan dan pusat-pusatperbelanjaan dibakar. Saat itu,Jakarta seperti tak punya petugaskeamanan. Sementara parapetinggi ABRI berada di Malang. Dilapangan sangat terasa adaprovokator yang menggerakkan. Dibeberapa tempat, ada teriakan:“Mahasiswa datang… mahasiawadatang!” Padahal, hari itu, tengahberkabung di kampus masingmasing.Penjarahan terjadi di manamana, keadaan kacau. “Sayaberusaha menghubungi Wapres BJHabibie tapi tidak berhasil. SamaWiranto juga tidak berhasil. Tidakada satu pun yang bertindak padatanggal 14 Mei itu,” kataProbosutedjo mengungkappengalamannya kala itu.Dalam kondisi chaos itu, rupanyamahasiswa sangat jeli. Tampaknya,mereka menghindari dijadikankambing-hitam. Karena hari itu,dan besoknya, tidak adademonstrasi mahasiswa yangkeluar dari kampusnya. Bahkanada beberapa mahasiswa yangsebelumnya tidak biasa ikutMTI: Ketika Pak Harto mengundurkan diri bagaimanakah gambaran detikdemi detik perubahan yang terjadi dilingkungan Istana dan Keluarga BesarCendana menjelang tanggal 21 Mei 1998?PROBO: Pada waktu itu Pak Harto ke Mesir.Sebelum tanggal 15 Mei sudah terjadi gerakangerakan anti Soeharto. Dia dituduh korupsi.Setiap hari ada orasi. Waktu mau berangkat keMesir saya sebenarnya sudahmengingatkannya. “Mas, jangan pergilah.Dirikanlah Dewan Reformasi, lakukanperbaikan atau reform untuk menjaga supayajangan sampai reformasi berubah menjadirevolusi sebab apa yang kita bangun bisarusak,” kata saya.Namun saya mendapat jawaban bahwa inibukanlah masalah pribadi, bukan mewakiliIndonesia saja tapi juga mewakili ASEAN danGerakan Non Blok. Terus saya juga memintakepada Ketua MPR Harmoko supaya mencegahPak Harto agar jangan pergi. Maksud saya,bikinlah keputusan sidang yang bisa mencegahkepergian Pak Harto.Tetapi Harmoko cuma datang kepada PakHarto minta supaya jangan pergi danmemberitahu pula bahwa itu adalah atas usulsaya. Lalu saya bilang Harmoko, “Kenapadibilang Pak Probo, saya artinya apa, saya orangswasta dan tidak punya kedudukan.”Demonstrasi terjadi terus-menerus tiadahenti. Terjadi penembakan mahasiswaUniversitas Trisakti. Puncaknya tanggal 14 Meiterjadi penjarahan di beberapa tempat.Kelihatannya sudah direncanakan sebelumnyakarena tempatnya tertentu begitu saja. Malahada perkosaan-perkosaan di rumah-rumahketurunan etnis Tionghoa. Sampai-sampaiCristianto Wibisono, Direktur Pusat Data BisnisIndonesia (PDBI) takut betul-betul sehinggakoma dan tidak mau lagi tinggal di Indonesia.Ia keluar ke Amerika.Pada tanggal 14 Mei penjarahan terjadi dimana-mana, keadaan kacau. Saya berusahamenghubungi Habibie sebagai Wakil Presidentapi tidak berhasil. Sama Wiranto juga tidakberhasil. Tidak ada satu pun yang bertindakpada tanggal 14 itu. Lalu saya pulang darikantor.Kemudian, dari rumah pukul setengah limasubuh, saya keliling Jakarta, ternyata kotasudah morat-marit semuanya. Jakarta sepi takada satu pun mobil yang lewat kecuali saya.MTI: Saat itu Pak Probo ada di GedungTedja Buana, berusaha mencari ataumengadakan hubungan kontak denganPak Habibie dan Pak Wiranto?PROBO: Ya, tapi Habibie-nya tidak tahu dimana dan Wiranto-nya juga tidak bisadihubungi. Belakangan baru tahu ikutrombongan ke Malang. Ada apa ini, dan acaraapa itu?Bagaimanapun yang merasa sudah puluhantahun dibina supaya nanti bisa menggantikanmeneruskan pembangunan, tahu-tahu sesudahada kesempatan kok tega membikin danmencari kedudukannya supaya kuat.Kalau kita merenungkannya seperti begitu,kan tampak selama dia menjadi presidengerakannya cuma mencari kedudukan supayamenjadi kuat, supaya mendapat kepercayaan.Sampai kepada anak-anak pun didekatinyaseperti Josua, penyanyi anak-anak dariSurabaya pun sempat diterimanya di Istana.U mtiPeristiwa 14 Mei 1998SOEHARTO
                                
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34