Page 27 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 27


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY 24 TokohINDONESIA Q 27MTI: Apa pandangan Pak Harto mengenaikeadaan terbaru bangsa saat-saat terakhirini?PROBO: Dia mengatakan mengapa barangbarang serba susah, keadaan menjadi begini,lapangan kerja tidak tersedia. Barang-barang sudahtidak terbeli oleh rakyat. Sebetulnya mahal sih tidaktetapi tidak terbeli karena rakyat tidak punya duit,pekerjaan tidak ada.Koran tadi pagi menulis kemiskinan di Indonesiasudah mencapai 54 persen. Itu sesungguhnya bukanlah jumlah orang miskin yang sebenarnya. Sebabpersentase itu diperoleh hanya diukur berdasarkankemampuan orang membayar di rumah sakit.Jadi kemiskinan itu luar biasa sekali. Sebelumjaman Pak Harto besarnya 36 persen, pada masa PakHarto berhasil berkurang jauh sekali. Nah sesudahPak Harto lengser kemiskinan naik lagi menjadi 36persen, dan sekarang semakin naik menjadi 54 persen.Itulah keadaannya.Membaca berita-berita seperti itu, Pak Harto pastiakan sedih. Kok makin sulit saja keadaan bangsa ini,pikirnya.Sewaktu Pak Harto menonton televisi melihat adarakyat mati busung lapar dan banyak orang antriminyak tanah, Pak Harto sampai menangis. Itu betul,saya melihat sendiri seperti itu. Dia betul-betul sedih,kok semua jadi begini.Jadi bukan Pak Harto yang bicara tapi memangbetul-betul saya yang melihat seperti itu. Ia betul-betulsedih. Pak Harto menangis melihat keadaan Indonesiayang makin miskin.MTI: Sudah sangat seekspresif itukah PakHarto, tidak hanya bersedih lagi melainkansudah sampai menangis meneteskan air mata?PROBO: Ya, tidak hanya bersedih tapi sudahsampai menangis melihat kejadian-kejadian ini.Begitu juga mengenai Pilkada. Dulu sebenarnyaitu sudah direncanakan juga. Tapi sudah denganperhitungan kalau dilaksanakan pasti munculkeributan. Karena di Indonesia demokrasi belum bisaditerapkan secara liberal, seperti yang terdapat diAmerika dan negara-negara Eropa lain. Di sanamemang dilaksanakan pemilihan-pemilihan kepaladaerah. Tetapi itu pun tidak sampai mendetail hinggapemilihan di kabupaten dan sebagainya.Sekarang pemilihan sudah sampai ke hal yangsekecil-kecilnya. Padahal rakyat masih banyak yangbuta huruf, miskin. Orang miskin gampang dibayar,siapa yang kasih duit itulah yang dicoblos. Kejadianseperti inilah yang terjadi di Indonesia. Kita inimengapa kok tidak mau memelajari hakikat sesuatukeputusan, yang mestinya dipertimbangkan dulu.Tadi barusan saya mendapat cerita menarik dariseorang teman yang punya pabrik pakan ayam.Suatu ketika Menteri Pertanian yang sekarangmemberitahukan kepada Charoen Pokh Pahn,investor asing Thailand pemilik pabrik pakan ayamterbesar di Indonesia, menterinya mau datangberkunjung. Charoen kemudian memberitahukankepada asosiasi pakan ternak dan asosiasi peternakayam. Karena menteri yang mau datang, Charoenmemesan makanan dari perusahaan katering hotelHilton. Katering lalu mempersiapkan makananmenteri dan rombongan.Rombongan Mentan tiba dengan membawamakanan dalam kotak. Dia tidak mau memakanmakanan yang disediakan Charoen. Akhirnyapengusaha-pengusaha ternak ayam dan pabrikpakan itu makan nasi kotak yang dibawa menteri.Makanan katering yang begitu banyak tidak dimakan.Kalau dipikir-pikir, walau hanya untuk nasi kotaktoh keluar juga uang departemen. Apa salahnya kalaumakan di situ asalkan jangan terpengaruh, jangansampai kena suap, ataupun jangan sampai memberifasilitas kepada pengusaha peternak ayam itu.Di situlah cara berpikir yang kurang panjang.Seakan-akan bersih tidak mau menerima pemberianpadahal untuk makan di situ saja. Kan supir-supir danpegawai-pegawai pertanian jarang makan yang enak.Itu makanan dari Hotel Hilton, kan enak semua, tapimengapa tidak mau. Kalau kembali ke makanansederhana begitu ngapain kita membangun.TI: Khusus mengenai berita tentang Pilkada,mengapa Pak Harto sampai menitikkan air matasaat menyaksikannya di televisi?PROBO: Karena rakyat kita ini terbukti belummatang, beliau prihatin sekali rakyat belum matang.Setelah seorang kepala daerah terpilih nyatanya yanglain tidak puas juga.Inilah yang menunjukkan kualitas bangsa ini masihrendah, masih perlu dididik. Demikian pula pemimpinpemimpinnya perlu di-reeducated lagi. Karena memangkita ini masih ketinggalan.Di luar negeri bagaimanapun pendidikan diutamakan. Jepang bisa maju karena pendidikan. Di sanapendidikan didukung pemerintah sepenuhnya.Mestinya perlu 50 persen dari anggaran belanja untukpendidikan.Tadi pagi saya mendengar Mendiknas ngomong,memperingatkan kepada mahasiswa jangan salahmemilih perguruan tinggi. Kok dia memperingatkanbegitu? Bukankah yang berkewajiban membenahiperguruan tinggi itu Menteri Pendidikan. Diamemperingatkan supaya jangan salah pilih,diiklankan tiap hari, itu gimana, lucu dia itu.Pemerintah kita ini belum memerhatikanpendidikan. Saya ingat, sewaktu menjadi guru diPematang Siantar sama di Serbelawan, itu orangBatak kalau menyekolahkan anaknya dengan segalamacam usaha. Banyak orangtua murid yang seringdatang sama saya, anjangsana begitu, seringngomong-ngomong. “Pak, ini anak saya supaya majubagaimana caranya saya sudah korbankan segalasesuatunya untuk membiayai anak saya supayamenjadi pintar. Kalau perlu sawah pun saya jual untukmembiayai sekolahnya.”Jadi segala-galanya dilakukan orangtua untukbiaya pendidikan anaknya. Pemerintah kita belummemikirkan begitu. Mestinya pemerintah memikirkanbagaimana supaya bangsa ini menjadi pintar.Makanya menteri pendidikan kita kalau orang Batakbangsa ini maju ya. Artinya, mengerti bahwa pendidikan itu adalah merupakan induk investasi yangpaling besar dan segala sesuatunya.Indonesia kurang maju pembangunannya karenapendidikan diabaikan, kurang dapat perhatian.Sekarang anggaran pendidikan katanya Rp 40 triliun,ini untuk sekian juta siswa, apa cukup, artinya samadengan 4 miliar dolar AS. Jadi memang tidak adaartinya untuk pendidikan.Saya ingat waktu sekolah sampai ke SMP bukubuku dikasih cuma-cuma. Naik kelas buku barudiserahkan lagi tanpa beli. Sekarang tidak demikian.Pemerintah tidak menyusun kurikulum supaya setiapsiswa tidak perlu memikirkan buku-bukunya.Yang paling merusak nasionalisme lagi sekolahsekolah asing sekarang merajalela. Dulu itu tidak bolehsebab nasionalismenya tidak ada. Bukan cumaperguruan tinggi asing, tingkat SD pun sudah ada.UAir Mata Pak Harto besar itu? Itu rumah cuma di JalanDiponegoro, tidak ada di kiri-kanan dan didepan-belakang jalan.” Dia pun terdiam.Dia tidak menyebutkan siapa yangmelaporkan tapi saya tahu yang melaporadalah orang Setneg.Itulah di antaranya, dia betul-betulmemikirkan kemiskinan. Bagaimana sangatmemprihatinkannya kemiskinan buat PakHarto. Pak Harto itu bekerja setiap malam,belum ada presiden penggantinya yangseperti itu. Setiap pulang dari Istana jamempat sore, sampai di rumah istirahatsebentar, nanti jam tujuh sudah menerimatamu sampai jam 10 malam. Tamunyabukan lain adalah menteri yang dipanggilsatu persatu untuk diajak diskusi bagaimanacaranya membangun pertanian, membangunekonomi supaya maju. Itu saja terusmenerus. Sehingga kalau saya ketemu harussetengah tujuh sudah ketemu, atau jamenam waktunya itu saja. Setelah itu sudahtidak ada waktu lagi.Setiap sore selalu ada laporan yangmapnya bertumpuk-tumpuk lalu paginyasudah keluar lagi. Jadi memang kerjanyabetul-betul ingin menyelesaikan masalah.Terus ada lagi satu peristiwa. Waktu itusaya beternak ayam ras. Impor ayam boilerdari Amerika lalu dikembangkan di sini.Saya dirikan PT Cipendawa untuk beternakayam, kami bikin kandang ayam di MegaMendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat tahun1974. Kandang kalau malam ada lampusupaya nanti paginya bisa bertelur, supayasehat dan tidak dimasuki binatang-binatangmusang. Dan kalau tidak dikasih lampuayamnya tidak mau makan.Itu rupanya ada yang lapor sama PakHarto bahwa saya bikin rumah besar sekalidi Mega Mendung. Rumahnya terang sekalikelihatan ada lampu dari pinggir jalan yangmenuju ke Puncak di sebelah kiri. Sayaditegor juga karena itu.“Kamu bikin rumah begitu besar di MegaMendung. Mau bikin apa itu, istana ya?”,kata beliau. “Rumah yang mana? Mana adarumah di Mega Mendung, itu kandangayam,” kata saya. Baru dia kaget.“Kandang ayam kenapa kamu kasihlampu?” tanyanya lagi.“Kalau tidak dikasih lampu nantimalamnya tidak mau makan dan paginyatidak mau bertelur.” Baru diam dia. “Kasihtahu itu sama orang Setneg,” saya bilanglagi. Haha…ha… orang Setneg lagi yanglaporan.Jadi itulah beliau, betul-betul memikirkanbagaimana caranya mengentaskankemiskinan. Dalam setiap kali rapat,menteri-menteri selalu diingatkan tentangkesederhanaan. Beliau itu hidupnyasederhana sekali. U mti/ht,crs,sh,sp,msW A W A N C A R A QTHE EXCELLENT BIOGRAPHY 24 TokohINDONESIA Q 27
                                
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31