Page 66 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 66
66 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIAPAK HARTO DAN SYAYKH PANJI GUMILANG Q mti/we66 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYTokohINDONESIAETISOEHARTOperlahan-lahan sekali menuruni tangga bis milikMAZ yang ditumpanginya. Bertopangan padatongkat di tangan kanannya, dan tangan kiridipegang oleh Syaykh Ma’had AS Panji Gumilang,Pak Harto berjalan dengan langkah tertatih-tatihmemasuki masjid.Senyum karismatis Pak Harto menebar keseluruh hadirin yang menyesaki ruang dalammasjid. Ribuan bendera merah-putih dilambailambaikan oleh seluruh santriwan dan santriwatiMAZ yang hampir dua jam menanti dengan penuhsabar di dalam masjid yang memiliki luas 99meter x 99 meter itu, sebagai bentukpenyambutan atas kedatangan Jenderal Besar HMSoeharto.Di barisan belakang, berjalan seiringmengikuti langkah perlahan Pak Harto danSyaykh MAZ, selain rombongan keluarga, timmedis, para pengawal, dan para eksponen MAZtampak antara lain dua putri beliau, Hajjah SitiHardiyanti Rukmana (akrab disapa Mbak Tutut)dan Hajjah Siti Hediati (akrab disapa Mbak Titik),mantan Menko Kesra Taskin/mantan KepalaBKKBN/Wakil Ketua Yayasan Damandiri HaryonoSuyono, mantan Menteri Koperasi SoebijaktoCakrawardoyo, Bendahara Yayasan SupersemarSubagio.Acara diawali pembacaan kitab suci Al Qurandan pembacaan sari tilawahnya oleh duasantriwan/wati MAZ. Selanjutnya, Syaykh AS PanjiGumilang tampil ke atas mimbar, menyampaikanpidato sambutan selaku pimpinan MAZ.“Anak-anakku pelajar putri dan pelajar putrayang saya dicintai, para guru, dosen, karyawanyang disanjung tinggi, pada hari ini Ma‘had AlZaytun dalam memasuki umur yang keenam tahunmendapatkan satu karunia besar dari Tuhan YangMahaesa. Perintis, pelaku dan BapakPembangunan Indonesia menghadiri,mengunjungi, dan bermalam di kampus Ma‘hadAl-Zaytun. Ini merupakan suatu pendorong yangsangat bermakna bagi kader-kader bangsaIndonesia yang sedang belajar di Ma’had AlZaytun ini,” ucap Syaykh AS Panji Gumilangmengawali sambutannya.“Kepada Bapak kita, Bapak Haji MuhammadSoeharto, Jenderal Besar TNI, kita sampaikanterima kasih sebesar-besarnya atas kepedulianterhadap anak bangsa yang sedang membangun,yang sedang meneruskan cita-cita pembangunanyang selama ini Bapak rintis. Doakan kamisemua, sebagai generasi penerus perjuanganbangsa ini mampu meneruskan apa yang menjadicita-cita dan visi Bapak selama meritispembangunan Indonesia dari sejak diamanatkanmenjadi pemimpin bangsa ini sampai detik ini,dan sampai kapan pun.”Seusai pidato Syaykh MAZ, acara dilanjutkanpidato Pak Harto yang dibacakan oleh putrinyaMbak Tutut. Sebelum menyampaikan pidato PakHarto, Mbak Tutut menyampaikan permohonanmaaf Pak Harto yang tulus karena tidak bisaberkomunikasi secara langsung, dan membacakanlangsung pidatonya.Mbak Tutut juga mengisahkan sedikit latarbelakang sejarah pembangunan gedungperkuliahan tersebut. Pembangunan GedungPerkuliahan Jenderal Besar H.M. SoehartoUniversitas Al-Zaytun diprakarsai Syaykh AS PanjiGumilang, selaku pimpinan MAZ. Di satukesempatan, Syaykh MAZ meminta ijin langsungkepada Pak Harto agar nama beliau dapatdicantumkan sebagai nama gedung tersebut, yangakan dibangun oleh MAZ,Pak Harto memberi izin dan menunjuk YayasanPurnabakti Pertiwi untuk membantu prosespembangunan. Masih kata Mbak Tutut, YayasanPurnabakti Pertiwi didirikan oleh almarhumahIbu Hajjah Siti Fatimah Hartinah (Ibu TienSoeharto), pada 23 Agustus 1983.Yayasan yang bertujuan menyelenggara-kankegiatan yang bersifat pendidikan sosial maupunagama itu diketuai oleh Ibu Tien Soeharto sampaiakhir hayatnya.Tanggal 23 Agustus kiranya punya maknakhusus bagi MAZ. Alasannya, tanggal dan bulanperesmian Gedung Perkuliahan Jenderal BesarH.M. Soeharto Universitas Al-Zaytun (23 Agustus2005) bertepatan dengan ulang tahun YayasanPurnabakti Pertiwi yang ke 32. Dan lebihkebetulan lagi, menurut Mbak tutut, tanggal 23Agustus adalah hari kelahiran almarhumah IbuTien Soeharto.Gedung Perkuliahan Jenderal Besar H.M.Soeharto memiliki luas 25.000 m2 dan berlantaidelapan itu direncanakan akan dipergunakansebagai ruang kuliah dan laboratorium FakultasPertanian Terpadu, Fakultas Teknik, FakultasKedokteran, Fakultas Teknologi Informasi,Fakultas Bahasa dan Ilmu Pendidikan, ruangpimpinan perkantoran serta ruang serba guna.Pak Harto berharap, seperti disampaikan olehMbak Tutut, dengan adanya gedung itu akanbertambah lengkaplah sarana pendidikan MAZsehingga tidak hanya akan dihasilkan ahli-ahliagama tetapi juga akan dilahirkan generasipenerus bangsa yang memiliki keahlian dalamberbagai disiplin ilmu pengetahuan.Dalam pidatonya, Pak Harto tak lupamenyampaikan petuah kepada generasi mudaMAZ khususnya dan Indonesia umumnya. PakHarto melihat, dewasa ini Indonesiamenjadi tempat berkumpulnyaberbagai macam cita dan nilai sertaberbagai macam paham ideologi.“Bahkan Indonesia juga menjaditempat perebutan kepentinganberbagai kekuatan dunia. Akibatnyatidak sedikit kelompok dalammasyarakat kita yang mulai raguterhadap ajaran dan nilai-nilai yangselama ini kita yakini,” tandas PakHarto.“Sebaliknya, mereka juga masihbimbang untuk mengambil nilai-nilaiyang baru. Keadaan yang demikian itumenyebabkan timbulnya kelompokmasyarakat yang tidak stabil.”Kondisi tersebut, Pak Hartomencermati, jelas akan membawapengaruh yang tidak menguntungkanbagi perkembangan bangsa dannegara Indonesia yang telah dibangun, yang telahdipertahankan kemerdekaannya, dan yang telahdikembangkan sebagaimana wujudnya sekarangsecara bersama-sama oleh rakyat Indonesia.Khusus kepada segenap civitas akademikaMa’had yang dalam keseharian dinamikanyadihuni sekitar 12.691 orang itu, Pak Hartomenitipkan pesan yang sangat bermakna: “Ilmupengetahuan dan agama tidaklah harusbertentangan. Ilmu pengetahuan membawakenyamanan hidup, agama membawakebahagiaan hidup. Tanpa ilmu pengetahuan danteknologi kita akan selalu hidup dalamketerbelakangan. Tanpa agama kita akan hidupdalam kecemasan dan kekhawatiran. Saya sangatberharap siswa-siswi Ma’had Al-Zaytun di bawahbimbingan para pimpinan dan guru yangprofesional akan dapat mewujudkan cita-citapembangunan bangsa dan negara yang kita cintaibersama ini.”Sebagai tanda peresmian Gedung PerkuliahanJenderal Besar HM Soeharto Universitas AlZaytun, Pak Harto didaulat untuk membuka tabirprasasti.Kemudian, acara dilanjutkan denganmengunjungi dan membuka pintu GedungPerkuliahan Jenderal Besar H.M. Soeharto diUniversitas Al-Zaytun, sekitar 300 meter dariMasjid Rahmatan Lil ‘Alamin. Pak Hartomembuka pintu gedung tersebut sebagai simboldimulainya pemanfaatan gedung tersebut.Menurut Syaykh MAZ, keberadaan UniversitasAl-Zaytun mendapat sambutan besar darimasyarakat luas di seluruh Indonesia. UniversitasAl-Zaytun yang diresmikan Menteri PendidikanNasional Bambang Sudibyo, 27 Agustus 2005,bertepatan HUT MAZ, itu memiliki enam fakultas(Fakultas Pertanian Terpadu (S1) sebanyak 184mahasiswa; Fakultas Pertanian Terpadu Diploma261; Fakultas Teknik Terpadu (S1) 73 mahasiswa;Fakultas Teknik Terpadu Diploma 44 mahasiswa;Fakultas Kedokteran (S1) 139 mahasiswa;Fakultas Teknologi Informasi (S1) 117mahasiswa; Fakultas Bahasa Terpadu (S1) 137mahasiswa. U mti/af, ms, mlpsKEGIATAN SOSIAL Q