Page 65 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 65


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY 24 TokohINDONESIA Q 65bersama isteri dan para eksponen MAZmenyambutnya di helipad di kampus itu.Kemudian dengan kendaraan yang sudahdisediakan meluncur ke Wisma Al-Islah dikampus itu. Di loby wisma para dosen danekponen Yayasan Pesantren Indonesia lainnyamenyambutnya berbaris rapih dan hormat.Pak Harto, berpegangan dengan Syaykh PanjiGumilang, langsung naik lift ke lantai lima,tempatnya menginap semalam. Suatu hal yangsangat jarang dilakukannya, baik saat masih aktifsebagai presiden apalagi setelah mengundurkandiri dan terserang stroke. Tapi di Al-Zaytun,tampaknya dia seperti masuk ke rumah pribadisendiri.Bahkan apa saja makan yang disajikan, saatjamuan makan malam, sekitar pukul 19.00 Wib,disantapnya tanpa terlebih dahulu dilakukanpemeriksaan oleh tim medis yang juga ikutmenyertainya. Sambil menikmati menu makanmalam, sesekali Pak Harto bertepuk tanganmemberi aplaus kepada musisi Al-Zaytun yangmengalunkan lagu-lagu berirama keroncong danJawa.Di sebuah meja bundar yang disettingsedemikan rupa di tengah ruangan jamuan makandi Wisma Al-Islah itu, seringkali Pak Hartoterlihat tertawa dan manggut-manggut manakalamendengar obrolan Syaykh al-Ma’had PanjiGumilang. Mbak Tutut yang ada di sebelahnya,kadang kala terlihat memberi penjelasan atassepatah dua kata Pak Harto yang diucapkanterbata-bata. Tampaknya, Pak Harto sangat sulitberkata-kata. Walaupun pembicaraan lawanbicaranya sangat dipahaminya.Kemudian, Pak Harto memanggil HaryonoSuyono, Mantan Menko Kesra dan Taskin, merapatduduk di antara Syaykh dan Pak Harto.Tampaknya ada sesuatu yang dibicarakan. Isipembicaraan itu, diungkap Syaykh PanjiGumilang, saat memberi sambutan pada acaraperesmian Gedung Perkuliahan Jenderal BesarSoeharto, esok harinya (23/8), bertepatan harilahir Ibu Tien Soeharto. Rupanya, Syaykhmenyampaikan niat Yayasan Pesantren Indonesiauntuk membangun Rumah Sakit (hospital) dikampus itu, yang akan diberi nama Rumah SakitIbu Tien Soeharto. Pak Harto menyetujui danmenyambutnya dan menunjuk Haryono Suyonountuk mendukungnya.Sangat CeriaHM Soeharto, yang di masa mudanya dikenalsebagai jenderal lapangan (field general), itumeski secara fisik nyaris rapuh termakan usia danpenyakit yang menggerogoti tubuhnya tetaptampak bersemangat, berwibawa dan sangat ceriasaat mengikuti acara peresmian gedungperkuliahan itu.Upacara itu berlangsung meriah. Mulai pukul7.30 pagi, segenap aktivitas pesantren yangberlokasi di Indramayu, Jawa Barat, itu telahberkumpul di Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin, yangmemiliki daya tampung 150.000 jamaah.Spanduk besar berkain warna hijau dengantulisan “Perasmian Gedung Perkuliahan JenderalBesar H.M. Soeharto Universitas Al-Zaytun olehBapak Jenderal Besar H.M. Soeharto” terbentangdi atas Mihrab Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin,Ma’had Al-Zaytun (MAZ).Sekitar lima ribu orang santri MAZ memenuhilantai dasar masjid terbesar di dunia, yangpembangunannya menelan biaya sebesar kuranglebih 14 juta dolar AS atau Rp 135 miliar itu.Sementara itu, di bagian luar masjid, sebanyakdua ribu santri berseragam kepanduan berbarismemanjang dua lajur saling berhadapan, darigerbang luar sampai pintu masuk masjid. Dihadapan mereka terbentang karpet merah yangberakhir di depan panggung kecil, persis di depanmihrab.Saat waktu menunjuk tepat pukul 9.30 pagi.Suasana khidmat. Yang dinanti-nantikan datang.Iring-iringan kendaraan yang membawa PakHarto beserta rombongan memasuki halamanMasjid Rahmatan Lil ‘Alamain. Pak Harto denganS elain untuk bersilaturahmi, bapak pembangunan Indonesia itu, didaulat meresmikan Gedung Perkuliahan Universitas Al-Zaytun Indonesia, yang dinamai Gedung Perkuliahan JenderalBesar HM Soeharto. Upacara peresmian itudihadiri 30-an ribu undangan, eksponen dansantri Al-Zaytun, Selasa, 23 Agustus 2005.Bertepatan dengan hari ulang tahunnya yangke-6, Pondok Pesantren Peradaban BerskalaDunia itu dikunjungi seorang tokoh terbesarIndonesia yang masih hidup saat ini.Pak Harto datang sekitar pukul 16.30 Senin 22Agustus 2005, dengan helikopter didampingi duaputrinya Hajjah Siti Hardiyanti Rukmana (MbakTutut) dan Hajjah Siti Hediati (Mbak Titik).Syaykh al-Ma’had Abdussalam Panji GumilangKepedulian Sosial dan PendidikanPak Harto di Al-Zaytun Kepedulian sosial dan pendidikantampaknya tetap bergelora dalamdiri mantan Presiden Soeharto.Kendati kondisi kesehatannya sudahsangat menurun, ternyata tidakmenghalanginya untuk mengunjungidan bersilaturahmi dengan eksponendan santriwan/ti Ma’had Al-Zaytun(MAZ). Bahkan, pinisepuh Al-Zaytunitu, berkenan menginap semalam dikampus itu.PAK HARTO, HARYONO SUYONO DAN SYAYKH PANJI GUMILANG,BANGUN RUMAH SAKIT IBU TIEN SOEHARTO DI AL-ZAYTUN Q mti/msPAK HARTO, HARYONO SUYONO DAN SYAYKH PANJI GUMILANG,BANGUN RUMAH SAKIT IBU TIEN SOEHARTO DI AL-ZAYTUN Q mti/msKEGIATAN SOSIAL QTHE EXCELLENT BIOGRAPHY 24 TokohINDONESIA Q 65
                                
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68