Page 60 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 60


                                    60 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIAmasih dalam kandungan. Jadi ditinggal ayahnya itu masih dalamkandungan. Berarti harus mulai dipikirkan dari lahir sampai dewasa.Berarti kira-kira sekolahnya dari mulai taman kanak-kanak, SD, SMP,sampai SMA dan perguruan tinggi. Kalau paling cerdas pendidikannyacepat. Tapi kalau biasa 30 tahun. Jadi 30 tahun baru selesai mengurusianak-anak yatim piatu itu.Setelah Trikora, lahir pula Dwikora pada masa konfrontasi denganMalaysia. Itu pun demikian. Pak Harto tidak duduk sebagai panglima,tapi sebagai wakil. Dengan sendirinya juga bertanggung jawab. Ternyatasetelah dihimpun, ada 56 jandanya, ditambah 175 yatim piatu.Jumlah seluruhnya Trikora sama Dwikora itu 500 anak yatim dan177 jandanya. “Inilah dengan saya sendiri kemudian sebagai ayah darianak-anak itu, melalui yayasan memberikan bantuan beasiswa mulaidari taman kanak-kanak, sampai perguruan tinggi,” jelas Pak Harto.“Mereka itu perlu mengikuti pendidikan dan pelajaran. Jadi sayamengumpulkan dana. Selanjutnya dalam bentuk dana abadi yayasan,bunganya saja yang digunakan untuk membiayai kegiatan yayasan.Karena itu lantas, walaupun pengurusnya tidak saya, yang pentingkelangsungannya. Karena bagiannya sedikit, pada waktu itu sayasarankan untuk tiga bulan sekali. Nahtiga bulan itu digunakan sebagaimodal untuk usaha. Dan bukan untukmencari keuntungan.Semua berusaha untuk dompleng,semuanya usaha rantangan, usahamakanan. Dari usaha cateringmereka bisa mendompleng makan.Tiap tiga bulan lantas diberikan lagi.Lantas ditaruh lagi, kemudian setelahtiga bulan diberi lagi. Sehinggamodalnya itu terus ada. Sehingga iniberjalan dengan baik. Semua bisamerasakan, sampai kepada 500 orangdari pada yatim piatu tersebut, bisamenyelesaikan studinya sesuaidengan kemampuan, sampai keperguruan tinggi.Karena itu juga setelah 30 tahun ternyata banyak dari mereka yangmenjadi sarjana, dan juga menjadi perwira karena memang ada yangjadi militer.Setelah kita mengadakan peringatan, tahun 1998, dan dinyatakanke 500 orang itu sudah menyelesaikan pendidikan dan menjadi orang.Artinya, mereka bisa mempunyai bekal untuk hidup, melanjutkanperjuangan daripada orang tuanya. Saya bergembira, karena tugas itubisa dikembangkan sendiri. Dan buat saya hanya mengajak kita bersamauntuk bekerja bergotong royong menghadapi persoalan,” ungkap PakHarto.Yayasan Seroja“Tahun 1970-an kita mulai ada korban lagi dengan operasi Serojadi Timor Timur. Di Timor Timur lantas banyak korban prajurit. Walaupunsaya sudah tidak bersangkutan langsung sebagai komandan, tetapisebagai panglima tertinggi saya ikut bertanggung jawab juga.Pengalaman Yayasan Trikora dilanjutkan dengan mendirikan YayasanSeroja untuk menyantuni putra-putri atau yatim piatu dari pada OperasiSeroja itu. Tercatat jandanya 870 dan yatim piatunya 2682.“Sampai sekarang masih berjalan. Sekarang tahun 1998, kita catatdari 2682 itu masih 1478 yang masih perlu disantuni, dan ini sayaperkirakan setelah tahun 2005 akan selesai. Karena dimulai tahun1976.“Inilah pengalaman pertama mendiri-kan yayasan tadi. Jadi sayaterpanggil menyantuni, mengentaskan dari pada yatim piatu. Dan inimerupakan kebanggaan tersendiri. Artinya, anak-anak yang tadinyatidak punya ayah, saya bisa membantu menyantuni. Saya sebagaipengganti dari pada ayah kalian.Dan mereka terasa bangga. Mempunyaiayah angkat, mulai saya dari Panglima Kostrad sampai menjadiPresiden.”Dengan sendirinya kalau mereka mengambil santunan itu, merekamengambil bantuan dari ayah mereka, dari Pak Harto. Di samping adauang, mungkin merasakan pemberian daripada ayah mereka.“Saya merasa puas. Membantu mereka mengangkat kehidupan.Padahal orang tuanya berjasa besar kepada negara,” kata Pak Harto.Ide itulah kemudian yang menginspirasi Pak Harto beserta kawankawannya mendirikan yayasan-yayasan lain, seperti YayasanSupersemar, Yayasan Dharmais, Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila,serta yayasan lainnya.Usaha menyejahterakan anak buah dan masyarakat sebetulnya sudahlama dilakukan Pak Harto. Misalnya sewaktu masih menjadi KomandanBrigade di Solo, Pak Harto telah mendirikan yayasan dan koperasi dikalangan pasukannya dalam usana menambah kesejahteraan prajuritdi luar penghasilan yang diterima dari negara.Koperasi yang didirikannya sewaktu menjadi Panglima Diponegorokini berkembang menjadi KoperasiAnggatan Darat yang kemudian dicontoholeh angkatan-angkatan lain.Yayasan Trikora dan Yayasan Serojasaya lanjutkan di dalam pembangunankita, setelah saya dipercaya rakyat menjadiPresiden. Saya mengetahui, pembangunanitu bertahap dan sesuai GBHN. Sayatentukan bahwa pembangunan kita adalahpembangunan manusia yang seutuhnyadan pembangunan masyarakat berdasarkan trilogi pembangunan, yakni stabilitasnasional, pertumbuhan dan pemerataan.Ketiga-tiganya tidak bisa dipisahkan.Dengan adanya stabilitas nasional termasukpolitik, kita bisa membangun.Saya menyadari, kemampuan negaradan pemerintah itu terbatas. Lalu bagaimana? Dalam rangkamembangun manusia seutuhnya, masyarakat diikutsertakan dalampembangunan, baik dalam rangka pemerataan pembangunan maupunpemerataan dalam menikmati hasil pembangunan serta ikutmelaksanakan pembangunan. Jadi saya mengajak masyarakat yangsudah menikmati hasil pembangunan itu, agar juga mengingat saudarasaudaranya. Apalagi pembangunan kita adalah pengamalan Pancasila.Karena itu kita ajak masyarakat.Nah, sekarang mengenai pembangunan sesuai hubungannya dengankesejahteraan. Tidak hanya meningkatkan kesejahteraan, tapi jugamencerdaskan kehidupan rakyat kita juga ikut serta dalam perdamaiandunia, berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi yangberkeadilan sosial. Tapi, mencerdaskan kehidupan bangsa, dituntutoleh masyarakat, supaya usaha itu bisa dipusatkan 30 persen dalambidang pendidikan. Nah ini juga tidak mungkin. Karena itu, kitausahakan dana pendidikan. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsaitu harus didasarkan pada kemampuan anggaran. Tidak hanyadiserahkan kepada pemerintah tapi masyarakat dan orangtuadiikutsertakan.Apalagi, tidak hanya mengenai tujuan dari perjuangan mencerdaskankehidupan bangsa, dalam pasal 31 UUD 1945 disebutkan, tiap-tiapwarga negara berhak mendapatkan pengajaran. Tapi harus dilihat,harus dibuktikan, apakah kemampuan pemerintah cukup atau terbatas.Karena itu, saya ajak masyarakat. Marilah, mereka yang sudah mampuikut membantu mereka yang belum mampu.Di samping itu, kita membutuhkan kader-kader bangsa yangberkualitas. Karena itu, kita harus menyiapkan kader-kader bangsa,60 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIA SOEHARTOOPERASI KATARAK, KERJASAMA DHARMAIS DAN PERDAMI Q mti/dok
                                
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64