Page 56 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 56


                                    56 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIASerangan Umum 1 Maret 1949Pengalaman Pak Harto sebagai militer dimulai ketika diterimamenjadi tentara Kerajaan Belanda (KNIL). Dari sini, ia terlibat didalam berbagai perjuangan bersenjata, baik sebelum maupunsesudah kemerdekaan. Pak Harto memimpin Serangan Umum 1Maret 1949 ke kota Yogyakarta yang diduduki tentara Belanda,untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia merdekamasih eksis. Dia seorang jenderal lapangan (field general).Belanda melancarkan agresi militer kedua, 19 Desember 1948 setelah melakukan agresi pertama 27 Juli1947. Pasukan NICA menduduki Yogya,masuk lewat Maguwo. Mereka takterbendung karena sebagian besar pasukanTNI, termasuk Komando Wherkreise IIIpimpinan Letkol Soeharto, sudah ditarikkeluar kota. Yang ada di kota tinggal satukompi Pengawal Brigade dan PengawalPresiden di bawah Komando Militer Kota(KMK) pimpinan Kapten LatiefHendraningrat.Para petinggi, termasuk PanglimaSoedirman, dalam keadaan sakit,mengungsi dan meneruskan perang gerilya.Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M.Hatta memutuskan tetap berada di tempat.Kemudian mereka ditawan dan dikirim kePrapat, Sumatera Utara, lantas dipindahkanke Bangka. Bung Karno memerintahkanSjafruddin Prawiranegara memimpinpemerintahan darurat dari Sumatra Barat.Dalam kondisi pemerintahan yangterpuruk, Letkol Soeharto merancang danmelancarkan serangan umum ke sejumlahmarkas dan pos pertahanan tentara Belandadi dalam kota Yogya, tanggal 1 Maret 1949.Dihantam dalam serangan dadakan,pasukan Belanda pimpinan Kolonel VanLangen, kocar-kacir. Mereka hanya bisabertahan, meminta bala bantuan keMagelang dan Semarang.Dalam pertempuran enam jam, IbukotaYogyakarta, dikuasai pasukan gerilya. Parapejuang mengibarkan bendera Merah Putihdi Jalan Malioboro, di jantung kota Yogyadan di beberapa tempat lainnya.Kemenangan ini disambut warga kotadengan sukacita. Mereka tak lupamenyediakan makanan dan minumanseadanya.Sri Sultan Hamengku Buwono IX yangmemegang pemerintahan sipil diYogyakarta, memberi dukungan penuh.Letkol Soeharto banyak memperolehinformasi penting dari Sri Sultan. Jugamemberi perlindungan bagi para pejuangyang memasuki Kraton, baik ketikamenyiapkan penyerangan maupun ketikaakan mengundurkan diri ke luar kota.Belakangan setelah Pak Hartomengundurkan diri sebagai presiden, munculpernyataan bahwa pengambil inisyatifSerangan Umum 1 Maret 149 adalah SriSultan Hamengku Buwono IX. Sayangsekali Sri Sultan sudah tiada saatpernyataan ini muncul. Namun,menurut Probosutedjo, yang kalamasa perjuangan itu tinggal serumahdengan Pak Harto, kalau punmisalnya inisiatif itu dari siapa pun,tapi yang memimpin pertempuran,mempertaruhkan nyawa adalah PakHarto. Probo menyebut Pak Harto,seorang militer lapangan, jenderallapangan (field general). Tidaksekadar kaya inisyatif dan wacana,tetapi lebih lagi bertindak sigap dantegas di lapangan tempur.Dikenal sebagai serangan fajar,kemenangan pasukan LetkolSoeharto memberi dukungan sangatberarti bagi perjuangan diplomasipemerintah RI di forum PBB. Jugamembongkar kebohonganpropaganda Belanda bahwaperlawanan TNI telah dipatahkan.Letkol Soeharto berpikir keras untukmembongkar kebohongan tersebut kepadamasyarakat internasional.Berita kemenangan tersebut lantasdisiarkan ke luar negeri melalui radio AURIdi Playen, Wonosari. Siaran berita radioAURI ditangkap oleh PBB dan masyarakatdunia. Mereka akhirnya mengetahui bahwarakyat bersama tentara terus berjuang untukmempertahankan kemerdekaaan Indonesia.Adalah India yang memprotes DK PBBmenyatakan bahwa ternyata klaim Belandatelah menguasai kembali sepenuhnyaIndonesia tidak benar. Walhasil, seranganumum itu memaksa Belanda mematuhiresolusi Dewan Keamanan PBB, dan kembalike meja perundingan. Resolusi yangdikeluarkan 28 Januari 1949 itu, antaralain, menghendaki dihentikannya segerapertempuran (ceasefire), pemimpinpemimpin republik yang ditawan Belandadibebaskan tanpa syarat, dandikembalikannya kekuasaan RI diYogyakarta. U mti/sh, dari berbagai sumber.PRESIDEN SOEHARTO BERJABAT TANGAN DENGAN SRI SULTAN HB IX Q mti/dok56 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIA SOEHARTO
                                
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60