Page 53 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 53
THE EXCELLENT BIOGRAPHY 24 TokohINDONESIA Q 53merasa riang sekali memakai baju itu. NamunNotosudiro, kakek dari ibunya, memintaSoeharto untuk memanggil Mas Darsono.Soeharto kembali berlari, memanggil kakaksepupunya. Darsono dalam sekejap sudahberdiri di depan Notosudiro, lantas disuruhmencoba baju yang sedang dikenakan Soeharto.Soeharto kemudian melepas baju itu,diserahkan ke Darsono. Ternyata pas. Baju itumemang untuk Darsono. Soeharto pun merasasedih sekali.Saat itu Soeharto hanya mengenakan celana.Ia merasa mbahnya lebih sayang pada putrakakak ibunya, anak orang berada. Kenangangetir masa kecil ini dituturkan kembali oleh PakHarto di dalam otobiografinya, Soeharto:Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya. Saat bukuitu terbit (tahun 1988), Pak Harto sudah 21tahun menjabat Presiden Republik Indonesia.Ibu Sukirah, sewaktu melahirkan bayi lakilaki di rumah suaminya yang sederhana, didesa Kemusuk, Argomulyo, Godean, arah baratdari kota Yogyakarta, ditolong oleh dukunbersalin mBah Kromodiryo, adik kakeknya,mBah Kertoirono. Bayi yang lahir tanggal 8Juni 1921 itu diberi nama Soeharto olehPembentukan wataknya ditempa oleh keprihatinan hidup dan pendidikan keluarga. Ia seorang negarawan dan nasionalis yang religius, memahami dan menghayati ajaran agamanya danfilosofi hidup Jawa. Ojo kagetan, ojo gumun, ojodumeh. Jangan kagetan, jangan heran, janganmentang-mentang, merupakan peganganhidupnya, sehingga tetap tegak menghadapicobaan seberat apa pun.Suatu hari, Soeharto, bertelanjang dada,berlari sembari melompat, lantaran gembiradipanggil mbah buyutnya yang tukang jahituntuk mengepas baju baru. Soeharto kecilayahnya, Kertosudiro.Soeharto, anak ketiga Kertosudiro dariSukirah, istri yang dinikahinya setelah lamamenduda. Dengan istri pertama, Kertosudiro,petugas pengatur air desa (ulu-ulu),memperoleh dua orang anak. Ia bertani hanyadi sawah lungguh, tanah jabatan.Agaknya perkawinan Kertosudiro dan Sukirahtidak bertahan lama. Mereka cerai tidak lamasetelah Soeharto lahir. Ibu Sukirah yangmenjanda, menikah lagi dengan Pramono,melahirkan tujuh orang anak, termasuk putrakedua, Probosutedjo. Dan ayah Soeharto jugamenikah lagi, memperoleh empat anak dariistrinya yang ketiga.Usianya belum genap empat puluh hari,tatkala bayi Soeharto dibawa ke rumah mBahKromo, lantaran ibunya sakit, tak bisamenyusui. Mbah Kromolah yang mengajarnyaberdiri dan berjalan. Bersama mBahnya, iasering pergi ke sawah. Kadang-kadang, mBahKromo menggendong Soeharto kecil dipunggungnya ketika mengerjakan sawah, atauditumpangkan di atas garu. Kenangan yang takpernah dilupakannya, memberi komando padakerbau tatkala membajak; maju, belok kiri atauSatria Dari Desa KemusukH.M. Soeharto (84 tahun)berakar dari desa. Selama 32tahun berkuasa, Pak Hartotidak pernah melupakanakarnya sebagai anak petani.Karenanya, ia selalumemperhatikan nasib dankesejahteraan para petani.JENDERAL BESAR TNI SOEHARTO BERPOSE BERSAMA PUTRA-PUTRI DAN MENANTU DI CENDANA, 5 OKTOBER 1997 Q mti/saidiK I S A H H I D U P Q