Page 47 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 47


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY 24 TokohINDONESIA Q 47dalam penerapan selanjutnya, pertumbuhanekonomi menjadi prioritas pertama, disusulpemertaan dan pemantapan stabilitas.Pemulihan ekonomiSeperti dituturkan Pak Probo, di awalpemerintahannya, Pak Harto sudah menyadaribahwa pembangunan tak mungkin dimulai tanpadiawali pemulihan ekonomi. Laju inflasi (600%)yang parah dan tidak terkendali harus dihentikan.Lembaga-lembaga ekonomi yang tidak berfungsiharus ditata kembali. Juga dikembangkan iklimyang mendukung kegiatan usaha dan investasi,agar roda ekonomi dapat berputar.Langkah pertama, melaksanakan programstabilisasi menyeluruh. Di bidang keuangannegara, pemerintah menerapkan sistem anggaranpendapatan dan belanja yang berimbang. Dibidang moneter, jumlah uang yang beredardikendalikan dengan cermat dengan tingkat sukubunga deposito yang menarik agar masyarakatmenyimpan uang mereka di bank. Ini diperlukanuntuk akumulasi modal bagi kegiatan usaha.Sistem kurs devisa disederhanakan untukmerangsang ekspor dan melancarkan impor.Sedangkan di sektor riil diambil langkahlangkah mendasar. Impor bahan baku dan sukucadang diprioritaskan agar pabrik-pabrik dapatsegera meningkatkan produksinya. Persediaankebutuhan pokok rakyat, khususnya beras,mendapat prioritas tinggi. Berbagai langkahtersebut mampu mengendalikan inflasi, dan rodaekonomi mulai bergerak kembali. Pak Hartomengakui ini memang tidak mudah, tetapi harusdilakukan untuk meningkatkan pertumbuhanekonomi dan kesejahteraan masyarakat.Pak Harto memahami, selain belajar daripengalaman sendiri juga perlu belajar daripengalaman bangsa-bangsa lain. Karena faktamenunjukkan, ketidakstabilan ekonomi yangberlarut-larut dapat menghambat, bahkanmeniadakan hasil-hasil pembangunan yang sudahdicapai.Bisa dilihat bagaimana ekonomi sebuah negaramundur bahkan hancur karena membiarkanketidakstabilan ekonomi lepas kendali.Sebaliknya, negara-negara yang ekonominyastabil, mata uangnya kuat karena melaksanakankebijakan fiskal dan moneter secara disiplin,ekonomi dan teknologinya maju pesat.Secara berkesinambungan dan berkelanjutandilakukan dereguasi dan debirokratisasi. Mulaidekade 1970-an sampai 1990-an, Pak Hartomelakukan deregulasi dan debirokratisasi secaraberkelanjutan. Langkah ini dimaksudkan untukmendukung, bukan untuk menghambatpembangunan.Prioritaskan PertanianSebagai anak yang tumbuh dan besar di desa,Pak Harto sangat memahamisulitnya kehidupan keluargapetani. Terbatasnya lahan,rendahnya tingkat produksi,membuat kehidupanmayoritas petani jauh darisejahtera. Melihat kondisiini—dan juga sebagai“balas budi” kepada parapetani yang ikut berkorbandalam perang merebut danmempertahankan kemerdekaan—Pak Harto memprioritaskan pembangunansektor pertanian. Secarastrategis sektor ini jugamenjadi kunci bagi pemenuhan kebutuhan pangan rakyat,sekaligus merupakan sumberkehidupan sebagian besarrakyat.Sektor pertanian yangtangguh akan mendukung pembangunan disektor-sektor lain. Berbagai prasarana untukmenunjang pembangunan sektor pertanian segeradisiapkan. Misalnya, pembangunan irigasi danperhubungan, juga para petani dilatih tentangmetode pertanian maju sehingga mereka bisameningkatkan produksi.Teknologi pertanian diperkenalkan dandisebarluaskan kepada para petani melaluikegiatan penyuluhan. Penyediaan saranapenunjang, seperti pupuk, diamankan denganmembangun pabrik-pabrik pupuk. Para petanidimodali dengan kemudahan memperoleh kreditbank. Pemasaran hasil panen mereka dijamindengan kebijakan harga dasar dan pengadaanpangan.Soal peningkatan produksi pertanian,khususnya beras, Pak Probo punya kenanganmenarik. Sekitar tahun 1973-1974, pemerintahanPak Harto mengembangkan tanaman padi unggulPB-5 yang produksinya tinggi. Suatu ketika PakProbo berkunjung ke kediaman Pak Harto di Jl.Cendana, dan mereka makan bersama. “Nah, saatmakan saya cerita mengenai beras. Sekarang,harga beras naik,” kata Pak Probo.Pak Harto mendengar ini dengan sedikit heranbertanya :”Ah, masa’ beras kan sudahdikendalikan. Sekarang produksi padi sudahmeningkat, masa’ naik.”“Iya mas, barusan saya beli beras Cianjur, adakenaikan harga,” jawab Pak Probo.Pak Harto menukas: “Salahnya, kenapa kamumakan beras Cianjur, kan dianjurkan makan PB5. Kamu harus beri contoh makan PB-5.”Kisah ini menunjukkan konsistensi Pak Hartodalam usahanya meningkatkan produksi beras,dan menganjurkan keluarganya untuk membericontoh.Strategi yangmendahulukanpembangunan sektorpertanian, membuahkanhasil: tercapainyaswasembada beras, danmeratanya hasil-hasilpembangunan sehinggasemakin berkurang rakyatyang hidup di bawah gariskemiskinan.Tahun 1984, Indonesiamencapai swasembadaberas. Ini sebuah titikbalik, karena tahun 1970-an, Indonesia dikenalsebagai negara pengimporberas terbesar di dunia.Bersamaan dengan itu,tercipta lapangan kerja dansumber mata pencaharianbagi jutaan petani,sekaligus memperkuat ketahanan nasional dibidang ekonomi, khususnya pangan. Kebutuhankebutuhan dasar masyarakat lainnya, sepertiperbaikan gizi, pelayanan kesehatan, KB,pendidikan dasar, air bersih dan perumahan,disediakan secara merata. Juga dilancarkanprogram-program Inpres Desa Tertinggal,Keluarga Sejahtera, dan makanan tambahan bagimurid-murid sekolah di desa-desa tertinggal.Program tersebut berhasil menurunkan secaratajam jumlah penduduk miskin. Dari 70 juta jiwaatau 60 persen dari jumlah penduduk di era1970-an menjadi 26 juta atau hanya 14 persen,pada tahun 1990-an. U mti/sp-sh.Berhasilmenurunkansecara tajamjumlah pendudukmiskin. Dari 70juta jiwa atau 60persen dari jumlahpenduduk di era1970-an menjadi26 juta atau hanya14 persen, padatahun 1990-an.UNANPAK HARTO DAN IBU TIEN, PANEN Q mti/dokD E P T H N E W S QTHE EXCELLENT BIOGRAPHY 24 TokohINDONESIA Q 47
                                
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51