Page 46 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 46
46 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIA“Kesalahannya, para pembantu Pak Harto tidakmau menjelaskan,” kata Pak Probo kepadaTokohINDONESIA. Sehingga beberapa pihak itukurang memahami strategi pembangunan yangdiletakkan oleh Pak Harto.Pak Probo sendiri sering menanyakan kepadaPak Harto perihal jatah kursi ABRI di DPR danMPR. Saat itu dijawab oleh Pak Harto, tujuannyatiada lain untuk menjaga keutuhan Pancasila danUUD 1945. Artinya, untuk mengamankan jalannyapembangunan. Pak Harto benar-benarmemelajari sejarah bangsa-bangsa terjajah,bahwa negara-negara terkebelakang akibatpenjajahan, jika tidak dipimpin dengan cara yangterarah dan terkendali, tidak mungkin bisa maju.Tujuannya untuk mengentas kemiskinan,meningkatkan kesejahteraan.Pak Probo memberi contoh, negara yang tidakmaju-maju, misalnya, Filipina, India, Pakistandan Bangladesh. Tetapi negara yang terkendalidan terarah untuk memacu pertumbuhanekonomi. Contoh yang paling mencolok RRC,sekarang ekonomi tumbuh pesat, tentu tujuannyamensejahterakan rakyatnya yang sudah berjumlahlebih kurang 1,3 miliar jiwa.Bukan Proyek MercusuarDalam hal melaksanakan pembangunan,dengan strategi Trilogi Pembangunannya, PakHarto tidak menghendaki proyek mercusuar.Melainkan proyek yang langsung menyentuhkepentingan rakyat dan kepentingan bangsa“Pak Harto selalu teringat akan beratnyapenderitaan rakyat. Rakyat yang selalu berkorbansejak masa merebut, membela dan menegakkankemerdekaan,” kata Pak Probo. Tekad untukmengentas kemiskinan bukan hanya basa-basi,tetapi dilaksanakan sungguh-sungguh dandiwujudkan secara nyata.Pak Harto sangat menyadari bahwamengangkat harkat dan martabat bangsa hanyadapat dilakukan dengan pembangunanmenyeluruh yang berjangka panjang danbertahap-tahap, Pembangunan Lima Tahun yangdipandu oleh Garis-Garis Besar Haluan Negara.Pelita demi Pelita dijabarkan setiap tahun didalam APBN yang dibahas dan disetujui olehDPR.Pelita pertama dimulai 1 April 1969. Pentingmenciptakan dulu kue pembangunan agar adayang bisa dibagi-bagikan kepada rakyat. Karenaitu pemerintahan Pak Harto mendahulukanpertumbuhan ekonomi karena kondisi negarayang masih miskin. Karena pemerintah lamatidak mewariskan program pembangunan yangterencana dan teratur. Kalau belum adapembangunan tentu tidak mungkin dilakukanpemerataan.Mantan Wakil Presiden Bung Hatta(Almarhum), saat itu menyarankan kepada PakHarto agar dilakukan pembangunan dulu. Barusesudah itu dilakukan pemerataan. “Ibarat orangmembikin kue, kuenya dibikin dulu, sudah jadikue baru dibagi,” Pak Probo menjelaskan strategiTrilogi Pembangunan yang diterapkan Pak Harto.Pada masa-masa awal memang stabilitasnasional menempati urutan pertama karenakondisi keamanan dan politik saat itu. Tetapi diStrategi Pak HartoTRILOGI PEMBANGTrilogi Pembangunan-- Stabilitas Nasional,PertumbuhanEkonomi danPemerataan -- adalah strategipembangunan yangdilaksanakan dalampemerintahan PakHarto.P ak Harto meletakkan dasar-dasar pembangunan berkelanjutan mela- lui Pelita, dan menetapkan Trilogi Pembangunan sebagai strategi un- tuk tinggal landas menuju masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera. Stabilitasnasional dibutuhkan agar bisa dilakukanpembangunan (pertumbuhan ekonomi) dansetelah adanya pertumbuhan ekonomi (kuenasional) dilakukan pemerataan.Stabilitas nasional diperlukan untuk kelancaranpembangunan, juga untuk menarik minat parainvestor asing guna ikut menggerakkan rodaekonomi dan membuka lapangan kerja. Sebab,tanpa pertumbuhan ekonomi tidak akan adapemerataan hasil-hasil pembangunan.Menurut H. Probosutedjo, untuk menciptakanstabilitas nasional, Pak Harto harus mendapatdukungan militer. Inilah yang belakangan disalahmengerti oleh beberapa pihak. Hal mana denganstrategi stabilitas nasional itu, Pak Harto ditudingotoriter bahkan diktatur. Padahal tujuan stabilitasnasional itu hanyalah semata-mata untukmenciptakan situasi yang kondusif melaksanakanpembangunan nasional.Hanya saja, Pak Probo juga menyayangkanpihak ABRI dan para pembantu Pak Harto, kurangmemberi penjelasan yang sejelas-jelasnya kepadarakyat. Termasuk menjelaskan masuknya investorasing diperlukan untuk mendukung perputaranroda ekonomi. Mereka bukan untuk menguasaiekonomi Indonesia, tetapi menciptakan lapangankerja.PRESIDEN SOEHARTO BERSAMA MAHASISWA DAN ALUMNIPENERIMA BEASISWA YAYASAN SUPERSEMAR DI TAPOS, 1994Q mti/saidi46 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIA SOEHARTO