Page 43 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 43
THE EXCELLENT BIOGRAPHY 24 TokohINDONESIA Q 43Pejabat Presiden tahun 1967 danPresiden RI Kedua tahun 1968—seperti berada di belantara politik,keamanan, ekonomi dan sosial.Pasca tragedi berdarah, 1 Oktober1965, kehidupan politik moratmarit, laju inflasi mencapai 600%,dan lebih kurang 70 juta pendudukhidup di bawah garis kemiskinan.Karena itu, Pak Harto, tanggal 1April 1969, meletakkan dasar-dasarbagi pembangunan berkelanjutanmelalui Pelita, dan menetapkanTrilogi Pembangunan sebagaistrategi untuk tinggal landasmenuju masyarakat Indonesia yangadil dan sejahtera.Pak Harto sangat menyadaribahwa kemerosotan ekonomi yangdiwarisinya sangat serius, dan iamengingatkan seluruh rakyatIndonesia bahwa usahapembangunan tidak mengenalkeajaiban; jalan ke arahpembangunan tidaklah licin danmudah. Yang sangat diperlukanadalah kerja keras, dana, usahadan bahkan pengorbanan untukmemungkinkan pembangunan yangsesuai dengan rencana yangditetapkan.Di dalam pelaksanaan tugassehari-hari selaku Presiden, PakHarto, rata-rata pukul 08.30 sudahharus berada di kantor, Istana atauBina Graha. Kemudian pulang kekediaman di Jalan Cendana pukul14.30 untuk istirahat sebentar,shalat lohor dan makan siang.Kemudian bekerja lagi. Kadangkadang tidur sejenak kalau terlalulelah dan capek. Tetapi seringcukup istirahat di kursi, dudukduduk dan melamun sambilmengisap cerutu, rokok kretek ataukelobot. Sampai malam, dia masihbekerja, menerima tamu dan paramenteri pembantunya. Pada harilibur, ia pergi ke laut untukmemancing atau ke Tapos. Inilahirama keseharian Pak Harto selama32 tahun di pemerintahan. SebagaiPresiden, Pak Harto sering jugamelakukan kunjungan ke daerahdaerah atau lawatan keluar negeri.Pak Harto membentuk KabinetPembangunan I, kombinasi paratenaga ahli, kalangan universitasdan ABRI. Tugas pokoknya disebutPanca Krida KabinetPembangunan; Pembangunan; stabilitas politik(termasuk politik luar negeri),pemilihan umum, pengembalianketertiban dan keamanan,penyempurnaan dan pembersihanaparatur negara, dan stabilitasekonomi. Dan bersamaan denganitu dicanangkan PembangunanLima Tahun Pertama (Pelita I), 1April 1969. Badan PerancangPembangunan Nasional (Bappenas)yang diketuai Prof. Dr. WidjojoNitisastro diberi tugas untukmenyusun rencana pembangunannasional jangka panjang.Pak Harto menetapkan, selainkemampuan sendiri, untukmempercepat laju pembangunandilakukan kerjasama denganbangsa-bangsa lain secara salingmenguntungkan. Tetapi bantuanluar negeri tetap ditempatkansebagai pelengkap, supaya bantuanitu tidak membuat rakyat sengsaraatau mengurangi kemampuansendiri.Pemerintah Indonesialah yangmenentukan syarat-syaratpinjaman luar negeri tersebut,yaitu; pinjaman jangka panjangdengan bunga rendah, angsurannyadimulai setelah 10-15 tahun.Pinjaman yang tidak sesuai denganketentuan tersebut, tidak diterima.Menurut Pak Harto memang adaditawarkan bantuan dari BlokTimur, tetapi tidak memenuhipersyaratan; jangka waktu 30tahun, masa tenggang 10 tahun,bunga 2-3% setahun.Sedangkan negara-negara (BlokS alah satu Ketetapan MPR tahun 1983, mengukuhkan pemberian gelar Bapak Pembangunan Indonesia kepada Jenderal(Pur) Presiden Soeharto. Pertimbangannyaantara lain, rakyat Indonesia menerima denganrasa syukur kepemimpinan dan kenegarawananyang arif dan bijaksana dari Pak Harto. Sebagaipemimpin bangsa maupun sebagai Presiden/Mandataris MPR, Pak Harto telah berjuangmenyelamatkan, menegakkan danmelaksanakan Pancasila dan UUD ’45, baikdalam kehidupan kenegaraan maupunkemasyarakatan.Pertimbangan lain, keberhasilan Pak Hartomengembangkan stabilitas nasional yangmantap dan dinamis serta makin kokohnyapersatuan dan kesatuan bangsa. Karenanyamembuka ruang yang lebih luas bagiserangkaian pembangunan ekonomi yangterencana dan terarah dalam Pelita demi Pelitauntuk mewujudkan masyarakat yang maju dansejahtera, lahir dan batin.Rakyat memberikan gelar itu karena sudahmenyaksikan dan merasakan banyaknyaperubahan di dalam kehidupan mereka, hasildari kegiatan pembangunan di segala bidang,terutama kehidupan ekonomi yang terusBapak Pembangunan Bapak Pembangunanmembaik, berbeda jauh dibandingkan masamasa sebelumnya. Ulama besar mendiangProf. Hamka, saat itu, menyatakan pemberiangelar tersebut kepada Pak Harto, sangat tepat.Menurutnya, dalam era di bawahkepemimpinan Pak Harto lah pembangunan inidimulai.Bagaimana Pak Harto menanggapi pemberian penghargaan itu?Di dalam pidatonya di depan Sidang UmumMPR, dengan rendah hati, Pak Hartomengatakan: “Penghargaan ini sesungguhnyatidak lain adalah berkat hasil seluruh rakyatIndonesia sendiri. Sebab, memang rakyatIndonesialah yang telah bekerja kerasmembangun dirinya sendiri. Penghargaan yangdiberikan kepada saya itu sebenarnya tidaklain adalah penghargaan kepada rakyat jua.”Tujuh tahun setelah Pak Harto (84 tahun)meletakkan jabatan, datang pengakuan darisejumlah pengamat ekonomi terkemuka,seperti Revrisond Baswir, Umar Juoro, FadhilHasan, Ichsanudin Noorsy, dan MenteriPerdagangan Mari Elka Pangestu bahwaperkembangan ekonomi Indonesia pada erakepemimpinan Presiden Soeharto jauh lebihmaju dibanding era reformasi. U mti/sh-spNGUN INDONESIAD E P T H N E W S Q