Page 44 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 24
P. 44
44 Q TokohINDONESIA 24 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETITokohINDONESIABarat) yang bergabung di dalamIGGI bisa memberikanpinjaman sesuai dengansyarat-syarat tersebut.Pinjaman-pinjaman darimerekalah yang diterima. Inimemang berbeda dengankebijaksanaan Bung Karnoyang mengumandangkan: “Goto hell with your aids.”Mungkin bantuan itu dikaitkandengan syarat politik, karenaBung Karno memihak ke BlokTimur. “Saya pun akanmenolak bantuan tersebutbilamana dikaitkan dengansyarat politik,” kata Pak Harto.Kebijaksanaan pembangunanPak Harto dibekali oleh TapTap MPRS, antara lain;melaksanakan pembangunanlima tahun pertama,menyederhanakan partai-partaipolitik dalam kehidupanDemokrasi Pancasila, danmelaksanakan Pemilu secepatcepatnya, paling lambat tahun1971.Berdasarkan mandat tersebut,Pak Harto membangun sistemkomunikasi satelit domestik untukmemperlancar hubungan di Nusantarayang sangat luas dan pembangunan yang bergeraksangat cepat. Diilhami oleh Sumpah PatihGajahmada, Pak Harto mewujudkan sistemtersebut untuk lebih mempersatukan Nusantara.Fakta yang terbantahkan bahwa persatuannasional menjadi semakin kokoh selamapemerintahan Presiden Soeharto. Permasalahanpermasalahan nasional yang dapat mengganggupersatuan bisa segera dikomunikasikan. Iniberkat adanya satelit Palapa yang mempercepatdan memperlancar komunikasi dari satu tempatke tempat lain di seluruh Indonesia.Selain itu sistem tersebut telah merangsangdan mendorong kemajuan sangat pesat di bidangteknologi, industri dan bisnis telekomunikasi.Satelit Palapa memberi kemudahan bagiberbagai kegiatan di bidang radio, televisi,suratkabar, internet, faximile dan intelijennegara. Bayangkan kegiatan-kegiatan yangmemerlukan waktu yang cepat ini bisa terhambat,bilamana sistem komunikasi tersebut tidakdiletakkan secara dini oleh Pak Harto.Alvin Toffler, tokoh futuris memuji apa yangtelah dilakukan oleh Pak Harto. “Belum lamaini, Presiden Soeharto dari Indonesia menekanujung pedang tradisional pada tombol elektronikdan dengan itu memulai suatu sistem komunikasidengan maksud menghubungkan wilayah-wilayahkepulauan Indonesia satu sama lain sama sepertirel kereta api yang menghubungkan dua pantaiAmerika satu abad yang lalu. Dengan melakukanitu, Presiden Soeharto merupakan simbol adanyapilihan baru suguhan Gelombang Ketiga kepadanegara-negara yang mengejar perubahan.”Toffler memberi komentar lebih lanjut,“semakin besar jumlah para pemikir jangkapanjang, analis sosial, sarjana dan ilmuwan yangyakin bahwa justru transformasi seperti itulahyang kini sedang berjalan. Perubahan seperti ituyang membawa kita menuju suatu sintesis baruyang radikal.”Komentar Pak Harto: “Memang kita sedangmengejar ketinggalan kita dari negara-negarayang ada di depan kita.”Sekarang, hampir semua tempat terjangkautelepon jarak jauh dan siaran televisi. Hubungandengan telepon genggam atau pesan singkat viaHP bisa dilakukan dan dinikmati oleh siapa saja.U mti/shPALAPA PEMERSATU BANGSAdisusun perencanaanpembangunan lima tahunpertama—dari 1969/1970 sampai1973/1974. Strateginya,pembangunan pertanian dengandukungan industri, dengansasaran; cukup pangan, cukupsandang, cukup papan, cukuplapangan kerja, dan meningkatkanpendidikan serta kebudayaansesuai dengan kemampuan.Bappenas menyusun perencanaanpembangunan makro, sedangkandepartemen dan lembagamelaksanakannya.Di dalam pidato lisannya di PasarKlewer, Solo (9/6-1971), Pak Hartomemaparkan bahwa masyarakatadil dan makmur hanya bisaterwujud bilamana melakukanserangkaian pembangunan dalamsegala bidang. Untuk sampai ketujuan tersebut diperlukan waktuyang bertahun-tahun dandilakukan secara bertahap. Kalausetiap tahap diperlukan limatahun, maka untuk lima tahapdiperlukan waktu 25 tahun. Dalamtempo sepanjang itu, baru akansampai pada landasan penting;yaitu perkembangan industri danpertanian yang seimbang.Ketika Pak Harto mulai menjabatpresiden, Indonesia diwarisi utang2,25 miliar dolar AS. Negara-negaraBlok Timur dan IGGI sepakat utangitu diselesaikan dalam tempo 30tahun. Artinya, harus dicicil 75juta dolar AS setiap tahun.Sedangkan utang baru dari IGGISOEHARTOPRESIDEN SOEHARTO PANEN IKAN 1997 Q mti/saidi