Page 20 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 26
P. 20
20 Q TokohINDONESIA 26 THE EXCELLENT BIOGRAPHYTokohINDONESIAHARYONO SUYONOETIibunya. Ibunya hanyalah seorangibu rumah tangga yang tidakpernah duduk di bangku sekolah.Tetapi mendidik anak-anaknyadengan penuh disiplin dan taatpada agama dan orang tua.Ibunya jeli memanfaatkanpeluang dengan banyaknya orangorang desa yang datang ke kotauntuk memasok barang-barangkebutuhan orang kota. “Ibu sayayang menampungnya. Di antaraorang-orang desa itu ada yangtidak langsung datang ke pasar.Mereka yang ingin cepat kembali,tetapi butuh beras atau garam, ibusaya yang menukarnya (barter)dengan barang-barang bawaanmereka dari desa. Soalnya orangorang desa tidak mau pusing,kadang-kadang pasrah saja,asalkan keperluan merekaterpenuhi,” tutur Haryono.Ibu Padmirah juga cukupbijaksana. Tak jarang pendudukdesa satu atau dua harimembantunya bekerja di dapuratau membersihkan halaman.Setelah itu, mereka selalu diberiberas atau barang kebutuhanlainnya. Sang Ibu sering menyuruhHaryono untuk menyiapkan duaatau tiga liter beras sebagai upah.Begitu juga kalau langganantidak datang dua atau tiga hari,Ibu Padmirah sering menanyakan,kenapa tidakdatang, khawatirdia sakit. Kalausudah begitu,Ibu PadmirahmenyuruhHaryonomenungguwarung, agarbisa pergi kedesa menengokparalangganannya.Ke sana IbuPadmirah membawa berasdan keperluan lainnya. Jadiibunya tidak hanyamengambil keuntungan dariorang-orang desa,melainkan lebih bijaksanalagi dengan tetap menjalinhubungan persaudaraandengan mereka. Itulahkesan yang mendalam didalam hati Haryono,sehingga sampai sekarangdia punya perhatian yangsangat besar terhadap masalahorang-orang kecil.Selain itu, ibunya menanamkanjiwa dagang dalam dirinya. Jadi,dalam melakukan sesuatu,Haryono tahu untung ruginya.Selain itu, dia juga diajari untukhidup mandiri. Haryono seringmendapat upah dari ibunya karenaberbelanja barang-barangkebutuhan orang-orang desa dipasar. Dari situlah dia mulaimenanamkan kemandirian danrasa percaya diri.Kuliah Nyambi Supir OpletHaryono yang duduk di kursimenteri selama enam tahun adalahpria yang juga pernah duduk dibangku supir oplet tua tahun 1960-an. Namun, nyambi supir oplettidak membuat prestasinya dibangku kuliah menjadi jelek.Bahkan, karena prestasinya yangmenonjol, dia dipilih menjadiKetua Senat Mahasiswa danAsisten Direktur AIS (Akademi IlmuStatistik), tempatnya kuliah.Di setiap jenjang sekolah,Haryono selalu berusaha menjadimurid yang pandai, karena ayahnyaseorang guru, kalau tidak, dia akanmalu. Haryono tak pernahmenyerah di dalam mengejar citacitanya.Selama revolusi 1945, Haryonokecil sering terpaksa ikutmengungsi dan berpindah dari satuSR ke SR lainnya di desapengungsian. Namun, selama masaitu, Haryono sempat naik kelas duaHARYONO DAN ISTERI Q mti/dokHARYONO DAN KELUARGA Q mti/dokHARYONO DAN ISTERI BERSAMA SANAK SAUDARA 1982 Q mti/dok