Page 23 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 26
P. 23


                                    THE EXCELLENT BIOGRAPHY 26 TokohINDONESIA Q 23K I S A H H I D U P Qselanjutnya. Sampai sekarangperaturan itu dipakai pemerintahkarena banyak juga orang partaimendadak diangkat menjadipejabat eselon satu.Saat itu, Haryono ditanya:Apakah memilih tetap ditempatkandi Biro Pusat Statistik (BPS) ataudi BKKBN? Haryono memilihBKKBN. Alasannya, karena BKKBNsecara profesional bisamengantar manusia agarmampu melakukan prosesperubahan dari masyarakatagraris menjadi masyarakatmodern dan profesional.Kemudian nama Haryonosangat melekat denganBKKBN, dan karirnyamenanjak sebagai deputiuntuk beberapa bidang,sampai kemudian dipercayaPresiden Soeharto sebagaiKepala BKKBN mulai 1983.Sepuluh tahun berikutnya,1993, Haryono merangkapsebagai Menteri NegaraKependudukan dan Kepala BKKBNpada Kabinet Pembangunan VI.Pada kabinet terakhir Pak Harto,Kabinet Pembangunan VII, Haryonomasih dipercaya sebagai KepalaBKKBN merangkap Menko Kesradan Taskin. Jabatan Menko Kesradan Taskin masih dipercayakankepadanya ketika terjadi pergantianpucuk pimpinan pemerintahan dariPak Harto kepada Presiden BJHabibie (Mei 1998).Di dalam perjalanan karirnya,Haryono ditakdirkan selalu dekatdengan orang-orang miskin.Usianya memang sudah senja,tetapi dia tetap berjuang untukmemberdayakan masyarakatpedesaan.Selaku Wakil Ketua IYayasan Damandiri, diamemberdayakan ekonomirakyat dan pemberdayaansumber daya manusia. Diaseperti tidak kenal lelah,berkeliling ke berbagaipenjuru Nusantara. Bahkanjuga ke berbagai belahandunia untuk membagikeahlian danpengalamannya dalambidang kependudukan danpengentasan kemiskinan. Umti/crs-sh-amHARYONO SUYONO BERPIDATO DI DEPAN MASSA PENDUKUNG Q mti/dokHARYONO DI MONASH UNIVERSITY, AUSTRALIA Q mti/dok
                                
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27