Page 21 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 26
P. 21
THE EXCELLENT BIOGRAPHY 26 TokohINDONESIA Q 21kali dalam satu tahunpelajaran karena dianggapmenonjol. Diamenamatkan SR diPacitan, 1951.Setelah tamat SR,Haryono melanjutkan kesekolah menengahpertama di Yogyakarta,yaitu di SMPN IV, tamat1954 dan SMA IV BNegeri, tamat 1957.Selama menempuhpendidikan di SMA,Haryono sangat aktif dimajalah sekolah, tigatahun berturut-turutmenjadi pimpinan redaksimajalah Gelora SMAN IV.Pengalaman itulah yangmembuat Haryono piawaimenulis dan menyusunlaporan.Haryono dua tahunduduk di FakultasKedokteran UniversitasGajah Mada, Yogyakarta. Di luarkuliah, dia aktif dalam organisasinonkampus, bersama paramahasiswa UGM, antara lain,mantan Gubernur KalimantanSelatan Drs. Gusti Hasan Aman,yang waktu itu mahasiswaFakultas Ekonomi.Berhenti kuliah pada tingkat duaFakultas Kedokteran UGMlantaran sesuatu hal yangberkaitan dengan asmara anakmuda. Haryono yang merasa“kacau” ikut kakaknya, Soemargo,ke Jakarta. Di ibukota, dia berhasilmasuk ke Akademi Ilmu Statistik(AIS), Jakarta, dan memperolehikatan dinas di akademi kedinasandi bawah Biro Pusat Statistik itu.Namun imbalan ikatan dinasnyasangat minim, sementarakakaknya seorang pegawainegeri yang bergaji pas-pasan.Beruntung kakaknya memilikioplet. Untuk menutupikebutuhan sehari-hari,Haryono dan kakaknyabergantian menyupir opletjurusan Jatinegara - PasarRebo - Pasar Minggu.Haryono, pagi hari kuliah,sore hari jadi supir oplet.Namun, nyambi sopir oplettidak membuat prestasinya dibangku kuliah menjadi jeblok.Bahkan, karena prestasinyayang menonjol, dia dipilihmenjadi Ketua SenatMahasiswa AIS.Perjalanan KarirSetelah menyelesaikanpendidikan di AIS di Jakarta (tigatahun), dan langsung dipercayamenjadi Asisten Direktur AIS,Haryono menikah dengan gadiscantik asli Betawi Astuti Hasinah,30 Agustus 1963. Pasangantersebut dikaruniai empat oranganak: Ria Indrastuti (1964), DewiPujiastuti (1965), Fajar Wiryono(1967) dan Rina Mardiana (1968).Dengan empat orang anak tersebutkadang-kadang Haryono disangkatidak melaksanakan programkeluarga berencana, padahalanaknya yang terkecil dilahirkandua tahun sebelum program KBresmi dimulai 1970.Angkatan Haryono pada AIStermasuk angkatan yang istimewa.Selama tiga tahun AIS angkatanini mendapat dosen yang sebagianbesar para pakar PBB yang sedangmembangun perstatistikan diIndonesia. Karena beruntungmendapat dosen yang hebat, danselama mahasiswa dinilai menonjolserta aktif sebagai Wakil Ketua danKetua Senat Mahasiswa AIS, makasetamat AIS tahun 1963, Haryonoditunjuk menjadi Asisten dariDirektur AIS.Haryono kemudian mendapatkesempatan yang luas untukbekerja pada Biro Pusat Statistik(BPS). Tahun 1965 diangkatsebagai Wakil Kepala KanwilSensus dan Statistik DKIJakarta, suatu jabatan yangsebenarnya masih sangatjauh dari golongan pangkatyang dimilikinya. Haryono,1966, dipercaya sebagai Pjs.Kepala Kanwil, tetapi tidaklama, karena kemudiandipercaya memimpin suatubagian baru, BagianKonsultasi dan Humas BPSdi kantor pusat.Pada jabatan inilahHaryono menyebarluaskankesadaran statistik diberbagai departemen daninstansi pemerintah. Diamenggerakkan para wartawanK I S A H H I D U P QHARYONO SUYONO BERSAMA EYANG TERSAYANG Q mti/dokHARYONO SUYONO DAN PUTERI Q mti/dok