Page 9 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 34
P. 9
THE EXCELLENT BIOGRAPHY 34 TokohINDONESIA Q 9a Jadi Dukun Politik Jadi Dukun PolitikD alam soal agama, ayah dan ibunya, meskipun penganutkepercayaan Kejawen,tidak memaksakanputera-puteri merekamengikuti kepercayaanmereka. Suatu hariayahnya bilang padaSuhardiman: “Kamuikuti bapak, tetapikalau tidak mampumasuk saja Islam.”Suhardiman lebihmemilih Islam daripadakepercayaan Kejawen.Suhardiman kecilsecara tak sengajamasuk sekolah dasarswasta. Tetapi setamatsekolah rakyat, diaingin meneruskanpendidikannya kesekolah pemerintah.Sayang, tidak berhasil.Tidak berarti diaberhenti sekolah. Diaharus menerimakenyataan,menjatuhkan pilihanpada sekolah swasta,masuk ke HIS (SMP)Muhammadiyah.Meskipun bersekolahdi SMPMuhammadiyah, salahsatu organisasiterbesar Islam, tidaksecara otomatismendorongSuhardiman rajinshalat.Di antara anggotadari Solo berangkat ke Blitar untukmenempuh pendidikan sekolah gurulaki-laki. Di Blitar terdapat dua macamsekolah guru, yakni untuk laki-lakidan perempuan. Setelah tamat sekolahguru empat tahun, Suhardimanmerantau ke Jakarta (1945) untukmeneruskan pendidikannya diperguruan tinggi. Tetapi karenapergolakan bersenjata berkecamuktidak lama setelah proklamasikemerdekaan, 17 Agustus 1945,Suhardiman tidak sempatmenyelesaikan pendidikan SMA.Padahal dia berniat masuk sekolahtinggi olahraga.Pendidikan Suhardiman terbengkalaikarena masuknya tentara Sekutu(Gurkha, Inggris) yang dibonceng olehtentara NICA Belanda. Maka terjadikonflik bersenjata secara sporadisantara pasukan Sekutu dan parapejuang kemerdekaan yangdipersenjatai dengan senjata-senjataapi yang dirampas dari Jepang.Suhardiman bersama teman-temannyaterseret di dalam pergolakan, tetapimereka tidak memiliki ilmu berperang.Sementara itu, Suhardiman bersamalima kawannya—dia lupa nama-namamereka—mendengar di Yogyakartadibuka Akademi Militer. Mereka punberangkat ke Yogya untuk mengikutiujian masuk. Tetapi kelima-limanyatidak ada yang lulus. Lalu Suhardimandipercaya oleh ke empat temannyasebagai koordinator untukmenanyakan, kenapa mereka tidaklulus. Waktu itu, Suhardiman inginmenemui pimpinan AM, tetapi diaditerima oleh Letkol Ismail.Suhardiman menanyakan perihaltersebut kepada Letkol Ismail, dandijawab, mereka memang tidak lulus.Setelah mendapat kepastiantersebut, mereka mengambilkeputusan untuk berangkat ke Kediri,Jawa Timur, untuk menemui pamansalah seorang temannya yangberpangkat Mayor TNI. Setelahbertemu dengan sang Mayor, merekamalahan dikirim ke medan perlawananrakyat di Surabaya dengan pangkatmasing-masing Kopral. Merekabertugas di sana selama tiga tahun.Tetapi ketika bertugas di divisiSurabaya, selain menghadapi aksipolisional Belanda, mereka harusmelawan pemberontakan PKI yangmeletus di Madiun, tahun 1948.Waktu itu, Suhardiman bergabungdalam Kompi Sayidiman yangdiperbantukan di Batalyon Nasuhi. Didalam batalyon tersebut kemudianyang menjabat kepalaita-cita menempaan remaja menjadi jurucarik desa. Suhardimanya secara halus karenaanjutkan sekolah. Dia punentara dan lulus Akademihun 1949. Namun, dalambanyak bergumul dalamtik. Intiusi politiknyaka dan menjangkau jauhsehingga dia digelariitik.BiodataNama:Prof. Dr Suhardiman, SELahir:Surakarta, 16 Desember 1924Agama:IslamJabatan:Ketua Dewan Penasehat Depinas SOKSIIsteri:SapartinahAnak:6 (enam) orangPendidikan:- SD Solo (1941)- SGL Blitar (1945)- SMA Jakarta (1956)- Sarjana FE.UI Jakarta (1962) - Akademi Militer Yogyakarta (1954)- Sekolah Infantri Fort Benning, AS (1971)- Seskoad (1969)- Doktor dari Universitas 17 Agustus 1945,Jakarta (1971)Karier:- Anggota Polisi Tentara, Kediri (1945)- Anggota Kiwal PB Jenderal Sudirman (1947)- Ketua Umum SOKSI (1960-1998)- Anggota Dewan Pembina Golkar (1973-1998)- Anggota DPR/MPR (1983 – 1988)- Kaset KSAP, Dosen SSKAD- Staf Ahli Menteri Urusan Stabilitas Ekonomi danMenteri Produksi- Sekretaris BANAS- Dirut PN Jaya Bhakti, 1960- Dirut PT. Berdikari- Penasehat Menperdag- Komisaris Utama PT Bank Duta Ekonomi- Wakil Ketua DPA-RI (1993 – 1998)- Ketua MPPO SOKSI (1998 – 2005)Bintang Penghargaan:- Bintang Mahaputra- Lebih 13 bintang lainnyaAlamat Rumah:Jalan Kramat Batu Nomor 1, Cipete, JakartaSelatan- Jalan Iskandarsyah Raya 97, Jakarta Telp:713731- 734913Alamat Kantor:SOKSIGedung Basmar Plaza , Lt 3Jl. Mampang Prapatan Raya No 106Jakarta Selatan 12760Telp. (021) 798 1883 - Faks. (021) 797 0985keluarganya, hanya dia dan kakakperempuan ayahnya yang memilihagama Islam. Suatu hari, di dalamperenungannya tentang Tuhan, didepan mata Suhardiman tiba-tibamuncul bayangan uaknya yang sedangmenunaikan shalat. LantasSuhardiman terus berpikir danmerenung, bahwa sebagai muslim diaharus menunaikan shalat. “Itulahtekad yang muncul di pikiran sayawaktu itu,” kata Suhardiman.Suhardiman yang lahir di Solo, JawaTengah, tanggal 16 Desember 1924,ketika menyelesaikan sekolahmenengah pertama, penjajah Belandabertekuk lutut pada penjajah Jepang,tahun 1941. Tak lama kemudian,Suhardiman menamatkan HIS, lantasT O K O H U T A M A QTHE EXCELLENT BIOGRAPHY 34 TokohINDONESIA Q 9