Page 11 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 34
P. 11
THE EXCELLENT BIOGRAPHY 34 TokohINDONESIA Q 11ketekunannya, Suhardimanmenyandang gelar sarjana mudapertama di APP. Setelah itu diamelapor ke MABAD, malah disuruhmemilih: tugas di Bandung atau dimana. Suhardiman tidak segeramemberi jawaban, meminta waktuuntuk berpikir dan kembali keBandung. Tiga hari kemudian,Suhardiman berangkat ke Jakarta,dan meminta diperbantukan padaMayjen Suprayogi, Menteri untukUrusan Stabilisasi Ekonomi. Lantasdia ditugaskan sebagai perwira TNIyang diperbantukan pada kantorsekretariat menteri.Tidak berapa lama setelahSuhardiman menempati tugasbarunya, pemerintah menerapkankebijakan untuk menasionalisasisemua perusahaan milik Belanda.Semua perusahaan milik Belanda,meskipun sahamnya hanya tigapersen, diambil alih. Sebagaipelaksana kebijakan tersebut,pemerintah membentuk BadanNasionalisasi (Banas). Suhardimanjuga diperbantukan sebagai sekretarisBanas yang dipimpin oleh PM Juanda,tetapi ketua harian dipegang olehSuprayogi.Saat itu, meskipun pangkatnyamasih rendah, Suhardiman sudahbergaul dengan menteri-menteri. “Sopoaku sopo koe (siapa saya siapa dia),sudah begitu.” Lama Suhardimanbertugas di situ. Setelah itu, diadisuruh memilih mau dikaryakan dimana. Dia memilih bertugas diUSINDO, lalu menjadi PresidenDirektur PN Jaya Bhakti. Belumsampai dua tahun memimpinperusahaan milik negara tersebut,Suhardiman menerima perintah tidaklangsung dari Jenderal AH Nasution,supaya dia menjauhkan diri dariPresiden Soekarno (Bung Karno). “Wahitu tidak bisa,” jawab Suhardiman.Suhardiman hampir dua minggu sekalibertemu Bung Karno. Dia seringdipanggil ke Istana Bogor untukberbicara tentang banyak hal denganBung Karno.Ketika Suhardiman memimpin PNJaya Bhakti, Departemen Perdagangandipimpin oleh Adam Malik, bekasDubes RI di Moskow. Untukmemberantas tindak korupsi,dibentuk Operasi Budi. Pagi sekali, ke kantor Suhardiman datang rombonganberanggotakan tujuh orang jaksa.Salah seorang di antara mereka,Gautama, meminta Suhardimanmengisi formulir. Sebelum mengisi,Suhardiman mengusulkan agar didalam formulir itu dicantumkanpertanyaan: “Asal-usul kekayaan darimana?” Tetapi dijawab oleh Gautama:“Ya sudah, isi saja nilai kekayaannya.”Padahal kekayaan itu, asalnya darimana harus jelas; bisa dari warisan,hasil usaha atau dari mana. UsulanSuhardiman tidak digubris. Akhirnyadia tulis saja jumlah kekayaannya.Masalah ini berkepanjangan. Hampirsetiap dua hari sekali, Suhardimandipanggil ke Kejaksaan Agung, dandiperiksa. Tetapi setiap dipanggilkejaksaan, dia selalu optimis. Ketikadiperiksa di Kejagung, Kolonel Mukitoberjalan mondar-mandir di depannya.“Kurang ajar nih orang,” kataSuhardiman dalam hati. Dia diperiksaoleh dua jaksa. Ternyata, JaksaGautama, satu dari kedua jaksatersebut, berindikasi PKI. Rupanya,anggota-anggota Operasi Budikesusupan PKI. Suhardiman, padamalam harinya dibawa oleh LetjenSuadi ke rumah Brigjen Sutoyo.Brigjen Sutoyo mengatakan, kesalahantersebut hanya miss management.Saat itu istilah itu masih baru,sehingga Suhardiman menanyakan,“apa sih artinya miss management? “Dia juga ingin dijelaskan tentangperbedaan antara miss managementdan good management. “Pokoknya,saya bantah,” kata Suhardiman.Kemudian, perkara Suhardimansampai juga di pengadilan. Di situ, diaberkenalan dengan seorang hakim.Intinya, hakim itu memberi saran:“Nanti Mas Hardiman, jika diperiksa dipengadilan katakan yang itu-itu saja,tidak usah ditambah dan tidakdikurang.” Hakim itu berterus terangbahwa dia mendapat instruksi untukmenjebloskan Suhardiman ke dalampenjara, tetapi itu bertentanganT O K O H U T A M A QSUHARDIMAN BERSAMA ISTERI SAPARTINAH Q mti/dokTHE EXCELLENT BIOGRAPHY 34 TokohINDONESIA Q 11