Page 10 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 34
P. 10


                                    10 Q TokohINDONESIA 34 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETIdibentuk lagi satu kompi, diberi namaKompi II, Suhardiman dan duatemannya bergabung di Kompi II. Taklama kemudian, Suhardiman dan duatemannya, Himawan, Sutanto dan UripWidodo, dikirim oleh divisi Surabayauntuk belajar ke Akademi MilterYogya. Selama menempuh pendidikanmiliter, Suhardiman, bersama temantemannya, juga terlibat di dalampeperangan mempertahankankemerdekaan Republik Indonesia,sampai dia lulus AM tahun 1949.Hadapi PKIKetika menempuh pendidikan diAM, Suhardiman memimpin KompiSuhardiman, dan pernah mengalamikejadian unik ketika berhadapandengan kaum komunis. Dalamperjalanan naik gunung menujuWonosari, kompi Suhardimanmendapat laporan dari rakyat bahwalurah mereka tokoh PKI. LaluSuhardiman meminta pertimbangandari para taruna, kemudian mengambilkeputusan untuk menetapkan tigataruna yang dilibatkan di dalampenangkapan lurah tersebut. Padahalsosok fisik lurah tersebut, tinggibesar. Tanpa mengalami perlawananberarti, lurah itu ditangkap, kemudiandigelandang ke kantor wedana.Ketika digelandang ke kantorwedana, sang lurah mengenakancelana hitam sebatas lutut dan kaosoblong putih. Di dalam perjalanankedua tangan lurah itu diikat.Mendapat pukulan bertubi-tubi dariwarganya, lurah itu tidak melawan,tidak menjerit, diam saja. Seorangwarga membakar sabut kelapa,kemudian dilempar ke tubuh sanglurah, tetapi dia tidak terbakarataupun luka. Warga semakin marahsehingga mendesak, sang lurah harusdihukum mati. Lantas Suhardimanmeminta nasihat dari seorang kolonel,dan dijawab, “terserah Suhardiman,sebab kamu yang berkuasa.” Kolonelitu membubuhkan tanda tanganhukuman mati, diperkuat olehSuhardiman. Akhirnya lurah tersebutdikenakan eksekusi tembak mati.Di dalam pelaksanaan eksekusitersebut, kembali terjadi keanehan. Ditembak dari segala sudut, lurahtersebut tidak tembus peluru.Kemudian disabet dengan celurit, diatidak luka. Lantas ada seorang wargayang menyeletuk: “Dia punya aji-aji(pegangan).” Tanya Suhardiman:“Pegangannya apa?”“Aji-aji itu ada di celana kolornya,”kata warga tersebut lebih lanjut. Laluaji-aji itu diambil dari celana kolorlurah. Kemudian dia ditembak lagi,langsung mati. Percaya atau tidak,kata Suhardiman, kawan-kawannyayang melakukan tugas eksekusi, diantaranya Suwardi, menderitagangguan jiwa atau stres berat.Kemudian Kompi Suhardimanmelanjutkan perjalanan. Tetapisebelum masuk ke Jimbaran, merekabertemu dengan tentara PKI yangmelarikan diri. Maka pertempuran puntak terelakkan. Di dalam pertempurantersebut, dua taruna anak buahSuhardiman, gugur. Selaku petinggiAM, Letkol Ismail datang mengontrol.Dia marah-marah lantaran ada tarunayang tewas. Tetapi Suhardiman inginmenjaga kewibawaannya di hadapananak buah, menantang Letkol Ismail.Kata Suhardiman: “Anda pulang saja,saya yang berkuasa di sini.” LantasLetkol Ismail kembali ke Yogya.Saat itu (tahun 1948), Suhardimanbelum tamat AM, sedang menunggupengumuman hasil ujian akhir.Setelah dia lulus, Letkol Ismail bilangkepadanya: “Suhardiman walaupunkamu sudah lulus kamu harus tambahpendidikan teori.” Sebenarnya ketikamenempuh pendidikan di AkademiMiliter, Suhardiman belum tamat SMA.Namun setelah menyelesaikan AM, diadikirim ke Amerika untuk menunaikanpendidikan tambahan selama tigabulan. Sepulang dari AS, diaditugaskan menjadi instruktur diSekolah Staf Komando Darat (SSKD),Bandung. Selain menjadi instruktur,dia juga bertugas di kesatuan.Suhardiman masih sempatmenyisihkan waktu untukmenyelesaikan pendidikan SMA-nya.Setelah lulus SMA, dia melanjutkan ke pendidikan tinggi di AkademiPerniagaan Parahiyangan, Bandung.Saat itu Markas Besar AngkatanDarat memintanya bertugas diJakarta, tetapi Suhardiman memintapenangguhan karena harusmenyelesaikan kuliahnya. BerkatQ SUHARDIMANSUHARDIMAN DAN ISTERI BERSAMA BUNG KARNO Q mti/dokSUHARDIMAN DAN ISTERI BERSALAMAN DENGAN PAK HARTO DAN IBU TIEN Q mti/dok10 Q TokohINDONESIA 34 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETI
                                
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14