Page 12 - Majalah Tokoh Indonesia Edisi 34
P. 12
12 Q TokohINDONESIA 34 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETIdengan hati nuraninya sebagaihakim. Suhardiman meminta tolongkepada hakim tersebut agar diadibebaskan dari semua tuntutan.Tatkala menjalani pemeriksaan dipengadilan, Letjen Suadi(almarhum), membisikinya: “Dik,ayo kita ke Pak Nas. Operasi Budidibentuk oleh Pak Nasution.Suhardiman, ketika itu masihberpangkat Mayor, malah menolak.Kemudian Letjen Suadi datang lagimengajaknya bertandang ke JalanTeuku Umar, rumah kediamanJenderal Nasution. Suhardimanakhirnya tidak bisa mengelak.Mereka pergi ke Teuku Umar, danSuhardiman tetap mengatakankepada Jenderal Nasution bahwadia telah dinyatakan olehpengadilan tidak terbukti bersalah.Lalu Suhardiman meminta PakNasution mengumumkan di suratsurat kabar, menyatakan secaraterbuka bahwa dia tidak bersalah.Sebab dia terus mendapattudingan dan hujatan dari PKI.Tetapi Jenderal Nasution tidakpernah mengumumkannya.Di era itu, PKI menjadi partaisuper. Pasukan Pengawal Presiden(Cakrabirawa) yang dipimpin olehLetkol Untung, kemudian menjadipemimpin G-30-S/PKI dan DewanRevolusi Pusat, gagal melakukankudeta tanggal 30 September1965. Di bawah komandanlapangan Letkol A. Latief, G-30-S/PKI membunuh enam jenderalyang mereka tuding sebagaianggota Dewan Jenderal dukunganBarat yang akan mengkudeta BungKarno (presiden) yang sedangsakit-sakitan. Saat itu, Suhardimanberseragam militer, sedangsarapan pagi di Hotel Indonesia.Dia didekati Pak Mujono (kemudianmenjadi Ketua Mahkamah Agung),sembari berbisik di telinganya:“Mas Hardimanapa sudahdengar parajenderaldiculik?” SecaraspontanSuhardimanberkomentar:“Ini pastiperbuatan PKI.Dan benar,memang PKI.”Dukun PolitikSuhardimanmelanjutkanpendidikantingginya diperguruan tinggisangatbergengsi—Universitas Indonesia—mengambil jurusan Ekonomi Perusahaan.Dia meraih gelar sarjana ekonomi.Kemudian melanjutkan ke programdoktoral di Universitas 17 Agustus,mengambil jurusan bisnis administrasi.Suhardiman memiliki kelebihan yangbelum tentu dimiliki oleh orang lain.Tuhan memberikan bekal kepada setiapmanusia—pikiran dan naluri. PadaSuhardiman, nalurinya lebih tajam daripikirannya. Misalnya, tiba-tiba sajahatinya terketuk ingin pergi ke Sogo,Grand Hyatt, Jakarta. Sepanjangperjalanan, otaknya terus berpikir danmenganalisa, “kenapa saya harus keSogo?” Tiba-tiba, dia menemukanjawabannya. Besok dia harus main tenis,padahal sepatu tenisnya rusak. Jadi diaharus ke Sogo untuk membeli sepatutenis. Jika dia sudah merasa yakin danpikirannya membenarkan, dia tidak peduliapakah orang lain setuju atau tidak.Kedekatannya dengan PresidenSoeharto, akrab dipanggil Pak Harto,tidak sedekat seperti dengan Bung Karno.Dia merasa seperti ada jarak dengan PakHarto. Tetapi pernah dua kali dimarahiPak Harto. Dalam perjalanan, ketika PakHarto masihPejabatPresiden,Suhardimanberkantor diMerdeka Barat,menjadisekretarisnyaMensesnegAlamsyahPrawiranegara(almarhum).Suatu saat,ajudan BungKarno, LetkolPolisi Sumirat,menelpon: “PakSuhardiman dipanggil Bapakke Istana,harap cepat datang.“Saya sedang rapat, belum bisaditinggalkan,” jawab Suhardiman.“Kira-kira berapa lama?” tanyaSumirat. “Satu jam,” jawab Suhardiman.Tetapi Sumirat meminta telepontidak ditutup karena harus melapor keBung Karno. Kemudian, Suhardimanmelapor lebih dulu ke Pak Alamsyahbahwa dia dipanggil Bung Karno. Saatitu, Suhardiman baru saja kembalidari menjalani misi rahasia di Taiwan.Suhardiman lalu dijemput olehSoemirat dengan jip hard top. Jiptersebut, tahun 1960-an, dianggap jippaling hebat. Turun dari jip,Suhardiman bertanya: “Bapak dimana?”“Di sana,” jawab Soemirat.Suhardiman tidak mengenalnya,karena Bung Karno mengenakanpakaian kebesaran, tidak pakaikopiah, hanya bersarung dan kaosoblong. Bung Karno duduk di kursi,Suhardiman ingin menuju ke kursi didepan mejanya. Bung Karnomelarangnya. “Jangan, kamu di sini,di samping saya.” Soalnya,Suhardiman takut bersikapsembarangan terhadap Bung Karno.Lalu dia duduk di kursi di sampingBung Karno. Setelah itu, Bung Karnobilang, “Har, kamu sebagai generasimuda, Bapak ingin tanya kepadakamu.” Suhardiman saat itu merasabangga sekali karena seorangpresiden yang sangat dihormati inginbertanya kepadanya.“Ada apa rame-rame di situ?” tanyaBung Karno. Lalu Suhardimanmenjawab: “Ada demonstrasidemontrasi, antara lain menuntutBapak turun.”“Tidak bisa. Saya diangkat olehMPRS,” sergah Bung Karno.“Tapi tuntutan itu sudah melembaga,Pak.,” komentar Suhardiman.“Melembaga?” sela Bung KarnoQ SUHARDIMANSUHARDIMAN TABUR BUNGA DIMAKAM ORANGTUANYA Q mti/dok12 Q TokohINDONESIA 34 THE EXCELLENT BIOGRAPHYETIZIARAH DIMAKAM ORANGTUANYA Q mti/dok