Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 01
P. 31


                                    No.1/Th.I/Juli 2005 33Sejumlah tokoh nasional Rabu(22/6) lalu menggelarpertemuan di kediamanmantan Panglima ABRIWiranto di kawasan BambuApus, Jakarta Timur. Mereka antaralain mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, mantan Wakil Presiden TrySutrisno, mantan Ketua DPR AkbarTandjung, mantan aktivis Malari Hariman Siregar, mantan Kapolda MetroJaya Noegroho Djajoesman, dan KetuaFraksi PDI-P DPR Tjahyo Kumolo.Mantan Presiden AbdurrahmanWahid urung datang karena pesawatyang akan ditumpanginya dari Malaysia ke Jakarta penundaaan jadwalkeberangkatannya. Taufik Kiemas tidakhadir karena kurang sehat. MantanKetua MPR Amien Rais berada di luarkota. Begitu juga mantan PresidenB.J.Habibie yang tengah berada diJerman.Pertemuan ini mendapat liputanluas dari media massa, cetak dan elektronik. Media Indonesia (23/6) mencatat, pertemuan itu adalah kali keduadigelar. Pertemuan pertama di kediaman Try Sutrisno, di Jl. PurwakartaNo.6 Jakarta Pusat, awal Juni lalu,bertepatan dengan peringatan HariKelahiran Pancasila. Hadir, antara lain,Megawati Soekarnoputri, Abdurrahman Wahid, Taufik Kiemas, AkbarTandjung, Wiranto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Soerjadi Soedirdja.Tuan rumah, Wiranto, mengatakanpertemuan membicarakan berbagaimasalah bangsa saat ini. “Sekarangtujuannya berkumpul untuk menyamakan visi, misi dan persepsi dalammenyikapi masalah bangsa. Misalnyasoal bencana, kesehatan masyarakat,korupsi dan BBM,” ujar mantan calonPresiden pada Pilpres 2004 lalu.Wiranto, seperti dikutip SuaraPembaruan (23/6), menyangkal bahwapertemuan itu untuk membangun kekuatan opisisi. “Tidakada maksud negatif apalagi sampai membangunsuatu oposisi,” tegasnya.Pertemuan ini baru sebatascurah pendapat antartokohyang hadir, sehingga hasilnya dapat disampaikan kekomunitas masing-masingtokoh.Menanggapi penilaianbahwa forum itu sarana mengkritisi Pemerintahan SBY,mantan Panglima ABRI di EraPak Harto mengingatkan,mengkritisi persoalan dalam koridordemokrasi bukan sebuah masalah.“Kan mengkritisi dalam koridordemokrasi tidak apa-apa. Ini tidakmengkritisi, tapi lebih luas lagi yaknimengajak seluruh kekuatan bangsamelalui keberadaan tokoh-tokoh iniuntuk bersatu kembali,” jelasnya.SBY diskriminatifHariman Siregar, seperti ditulisBisnis Indonesia (23/6), menjelaskanbanyak hal yang dibicarakan dalam forum, termasuk soal pemberantasankorupsi. “Dalam soal korupsi kita mintajangan ada diskriminasi. Misalnyadalam kasus KPU, ada menteri yangdilindungi oleh presiden dan tidakditangkap”, ujarnya.Hariman menuding Presiden Yudhoyono melakukan tindakan like anddislike dalam melakukan pemberantasan korupsi dengan melindungi menteri dan Wapres dari jeratan pengadilan.“Kami mendesak jangan ada“likeand dislike. Masak Ketua KPU ditangkap, tapi menteri tidak ditangkap…Seharusnya ditangkap semua!” ujarnya.Dia menunjuk kasus Bank Mandiri.“Masak Wapres dan menteri belumdiperiksa, tapi sudah dinyatakan tidakbersalah. Ini menunjukkan adanyadiskriminasi.”Pengamat politik, Sukardi Rinakitmenilai serial pertemuan antartokoh inimempunyai dua agenda utama: memperluas spektrum agenda rekonsiliasinasional yang sampai kini belum tuntasdan masih terbengkalai, sembari mengkritisi pemerintahan SBY.“Nah kelompok yang terdiri dariberbagai latar belakang politik iniagaknya ingin mendorong prosesrekonsiliasi tersebut”.Di sisi lain, cetus Direktur EksekutifSoegeng Sarjadi Syndicated itu, paratokoh juga mengkritisi pemerintahanSBY, khususnya sejak parlemen secara”de facto” ‘dikuasai’ pemerintah.Dalam hemat Sukardi, kelompok inimengkritik manuver Wapres JusufKalla, misalnya, dalam perundingan informal RI dengan GAM atau tendensinya pada nasionalisme ekonomi, sebagai sesuatu yang memprihatinkan.“Jadi sasarannya sesungguhnya bukanSBY. Hanya, mereka ingin SBY lebihfirm in action dan ‘mengunci’ JusufKalla”, paparnya.Rencananya, pertemuan lanjutanakan dilangsungkan bulan Agustusmendatang di kediaman AbdurrahmanWahid di Ciganjur, Jakarta Selatandengan komposisi peserta masih terbatas seperti saat ini. ■ (SP-AF)Sinyal Datangdari Bambu ApusSejumlah tokohnasional menggelarpertemuan dikediaman Wiranto.Berbagai masalahbangsa disorot secarakritis. SBY dinilaidiskriminatifmemberantaskorupsi.
                                
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35