Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 01
P. 40
LENTERA42 No.1/Th.I/Juli 2005perangkai konstruksi baja merupakanpara pekerja yang betul-betul sudahteruji. Sebagai contoh, di sub unit erection MAZ, seseorang yang diperkenankan bekerja di ketinggian telahmelalui proses seleksi alam. Pertamasekali jika mampu bekerja merangkaibaja hingga satu lantai, ditingkatkanhingga dua lantai. Begitu seterusnya.Menurut salah seorang karyawan unit ini, suatu ketikasalah seorang rekan berkeringat dingin, padahalbaru di ketinggian dualantai. Komandan unit yangbijaksana akhirnya memutuskan rekan tersebuttak lagi bertugas di ketinggian.Keputusan seperti itumenjadi bagian terpenting dalam prosespekerjaan konstruksi. Bagaimanapun,keselamatan kerja tak boleh terabaikan.Terkadang kelalaian kecil berakibatbesar. Satu baut kendur, terkadangharus dibayar dengan kecelakaan kerja.Jelas, hal-hal seperti itu mesti diantisipasi dengan sebuah sistem. Maka,sebelum memulai pekerjaan setiapkomandan sub unit tak boleh alpamencek kesiapan personil dan peralatankerja yang digunakan mengingat wilayah kerja unit ini berisiko tinggi.Setelah melihat keanggunan dankeagungan masjid ini, meski belumrampung seluruhnya, hasil jerih payahpara pekerja itu terasa menjadi suatukebanggaan dan kehormatan yangnilainya lebih besar dari jerih payah dansegala risiko yang mereka hadapi itu.Masjid ini adalah sebuah karya besaryang patut dicatat sebagai simbolkebangkitan bangsa ini. Bahkan lebihdari itu, sebagai simbol pengagungandan ketakwaan manusia kepada Allah.Kini (Juni 2005), kendati belumrampung, masjid yang direncanakan mampu menampung 150 ribu jamaahitu telah digunakan dalamberbagai acara besar,seperti Idul Fitri, Idul Adha,peringatan 1 Muharramdan acara-acara besar lainnya. Dalam acara-acara itupulalah dilakukan penggalangan dana untuk pembangunan Masjid Rahmatan Lil’ Alamindari jamaah yang hadir.Master Plan dan Sistem ManajemenSemua proses pembangunan prasarana dan sarana di Al-Zaytun bermuladan berpedoman pada master plan yangtelah ditetapkan bersama di bawahpimpinan Syaykh al-Ma’had. Kebersamaan atau team work adalah hal yangmenonjol dan mutlak di ma’had ini.Team work yang taat pada suatu sistemdengan segala pranatanya mulai dariyang tertinggi sampai terendah.Semua eksponen, termasuk karyawan pembangunan, sangat menyadaridan memahami bahwa keberadaannyadalam suatu tim kerja adalah untukibadah kepada Allah, dan sepatutnyaberakhlakul karimah baik kepada pimpinan, sahabat, bawahan maupun jugaterhadap material dan peralatan pembangunan serta terhadap waktu. Dibawah pimpinan Syaykh al-Ma’had,yang bijak dan kebapakan, setiap eksponen memahami fungsi dirinya masingmasing dalam tugas dan tanggungjawabnya terhadap amanah yang diberikan kepadanya.Sistem manajemen yang diterapkandi MAZ ini tidak sekadar sistem manajemen modern yang sudah teruji ampuhdi tempat lain, melainkan lebih daripada itu, sistem manajemen yangdinaungi dan dibekali kedalaman imandan takwa. Sistem nanajemen yangberpegang pada ibadah, akhlak danamanah. Manajemen Ilahiyah yangbermakna manajemen tauhid ataumanajemen terpadu dalam satu kesatuan sistem. Tahapan-tahapan pembangunan proyek mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan beradadalam satu manajemen terpadu danterkendali.Simbol pengangungan danketaqwaanmanusiakepada Allah.MAKET: Masjid Rahmatan lil’Alamin dalam gambar maket.GRANIT: MasjidRahmatan lil’ Alamin telahberdiri kukuh. Memasukitahap pembangunaninterior. Arsitekturnyamerupakan perpaduanmodel arsitektur duniadan akan dilapisi granittak kurang dari 70.000meter persegi.