Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 01
P. 61


                                    No.1/Th.I/Juli 2005 63Lagu Bengawan Solo, ciptaanGesang, suatu malam awalMei lalu, mengalun merdu disebuah hotel mewahbertaraf internasional. Penyanyinya, pelantun lagu keroncongternama, Sundari Soekotjo.Terkucil di negeri sendiri, musikkeroncong digandrungi di sejumlahnegeri asing, seperti Jepang, Prancis,Inggris dan Belanda. Tak banyak kaummuda yang menyukai musik keroncong.Mereka menolak langgam keroncong,karena dianggap hanya membuat mereka mengantuk.Hanya TVRI yang menayangkanprogram tetap musik keroncong.Kadang-kadang stasiun televisi swastaIndosiar menyelipkan satu dua lagukeroncong dalam acara musik nostalgia.Sedangkan stasiun-stasiun televisilainnya, ANTV, Trans-TV, Global TV,TPI, RCTI, SCTV dan Metro TV.Musik keroncong kalah pamor dengan musik pop dan dangdut. Indosiardan RCTI menayangkan kontes musikyang digandrungi anak-anak muda, AFI(Akademi Fantasi Indonesia) dan RCTIdengan kontes Indonesian Idol. Sedangkan TPI menayangkan lomba musikdangdut, Kontes Dangdut Indonesia(KDI). Kontes-kontes semacam itu telahmengangkat rating iklan ketiga stasiuntelevisi tersebut.Namun demikian, musik keroncongtak perlu berkecil hati. Sebab, kadangkala hotel-hotel bertaraf internasionalmenampilkan musik keroncong untukmereka yang bernostalgia dengan lagulagu, misalnya ciptaan Ismail Marzukidan Gesang. Pondok pesantren terbesardi Asia, Al-Zaytun memberi tempat terhormat bagi musik keroncong. Hiburankeroncong selalu ditampilkan padaKeroncong Terasingdi Negeri SendiriBagi pecinta musik remaja, lagukeroncong hanya buat para Lansia.Hampir semua stasiun televisimelirik musik keroncong dengansebelah mata.setiap acara menerima tamu-tamuterhormat Al-Zaytun.Sebuah kehormatan bagi musik keroncong, karena salah seorang penyanyikeroncong terkenal, Tuti Tri Sedya, September nanti tampil di sebuah acarashow di Turki. Agustus tahun lalu, diashow di London, dan September diYunani. Tuti juga tampil menghiburpara istri pemimpin Asia-Afrika di TMIIbersama Sundari. Tuti dan Sundari yangmemilih jalur musik keroncong takpernah kehabisan job.Penyanyi-penyanyi keroncong lainyang setia di jalur musiknya, menurutcatatan Kompas (17/6), seperti MusMulyadi, Waldjinah, Toto Salmon,Sukardi, Mamiek Marsudi, Hetty Handayani, Sri Widadi, dan Sri Dian. Hanyapenyanyi serba bisa, Hety Kus Endangsudah sejak lama tidak tampil di blantika musik keroncong.Tuti belakangan ini sibuk denganrekaman enam lagu keroncong terbarunya, akan dirilis sebulan lagi. JuaraBintang Radio dan TV tahun 1986 untukjenis keroncong itu, sebentar lagiberumroh. Sundari, tulis Kompas, tidakkalah sibuknya dari Tuti. Terakhir diatampil di Rumah Budaya Tembi Yogyakarta. Sundari juga tampil memukaupada ulang tahun pengusaha terkemukaH. Probosutedjo, awal Mei lalu, di Hotel Le Meridien.Menurut Kompas (17/6), ditilik dariaktivitas dua penyanyi ternama ini,sebenarnya harapan masih besar bagimusik keroncong, meskipun seringdicemaskan akan tergusur oleh musikpop. Dalam sarahan, Ada Apa denganKeroncong (Desember 2004), kecemasan seperti itu masih mencuat.Paguyuban Kesenian Kelompok Kompas Gramedia, penyelenggara sarasehantersebut, mengamati bahwa musikkeroncong yang pernah berjaya tahun1950-an sampai 1970-an, tampak terpinggirkan oleh musik industri yangsangat pesat.Namun Sundari dan Tuti merasayakin bahwa segmen keroncong akantetap eksis, kendati penggemarnya taksebanyak musik pop. Musik keroncongmemang digemari berat oleh kelompokusia tua. Karena itu selalu hadir padasetiap acara di Istana.Di dalam sarasehan tersebut adausul untuk menyegarkan musik keroncong. Tetapi Tuti, Sundari danHendarmin Susilo, produser rekaman kaset dan CD, tetap merasanyaman dengan jalur musik yang mereka pilih.Bisa jadi karena musik keroncongjauh dari gangguan para pembajak. ShSENI BUDAYA
                                
   55   56   57   58   59   60   61   62