Page 59 - Majalah Berita Indonesia Edisi 01
P. 59


                                    No.1/Th.I/Juli 2005 61sebagai nenek moyang Homo sapiens.Berita itu mengisyaratkan bahwakedua jenis manusia yang berbeda itu,H. sapiens dan H. floresiensis, hidup dimuka bumi pada saat yang bersamaan.(Keberadaan H. sapiens sekitar250.000 tahun yang lalu). Kisah tersebut menjadi berita utama di seluruhdunia-Time meliputnya November lalu,dan National Geographic memuattulisan panjang di dalam edisi April2005.Namun sekarang, kehadiran manusia kecil yang tinggal di gua Liang Buatelah menimbulkan keraguan tentangteori jenis manusia yang terpisah, danmenandai perbedaan tajam di antarapara ilmuwan tentang keabsahannya.Medan tempur menjadi semakin jelas,di mana pihak yang satu mendiskreditkan pihak lainnya.Rampasasa, “membuat argumensempit itu menjadi sepenuhnya tidakrelevan,” kata Alan Thorne, seorangantropolog di Australian National University, dengan nada skeptis. “Adabanyak manusia purba di kawasantersebut. Berkenaan dengan tulangbelulang tersebut, kemungkinan seorang purba yang sakit,” sanggah Peter Brown, seorang paleantropologpada England University, yangbersama-sama menulis di Naturedengan rekannya, arcaelogis MichaelMoorwod.“Sudah tentu ada manusia kecil diFlores, tetapi mereka tidak punya otaksepertiga dari otak kita, atau tampilanyang tidak lazim atau berlengan sangatpanjang seperti H. floresiensis. Merekasama seperti manusia modern yangkecil.”Bagi Henry Gee, redaktur Natureyang bertanggung jawab menyeleksipublikasi artikel asli H. floresiensisperseteruan tersebut suatu hal yangseringkali terjadi ketika ada penemuanbaru. “Ilmu pengetahuan merupakanmasalah yang diperdebatkan dan evolusi manusia jadi bahan perdebatan.Setiap seseorang menemukan jenismanusia baru banyak orang memperdebatkan dan mengatakan ituadalah orang utan atau manusia penyakitan.”Gee yang mengatakan para pengeritik tidak bisa mengguncangkankeyakinannya bahwa keturunan barutelah diketemukan, mengutip contohpenemuan lain yang diperdebatkan,Australopithecus africanus tahun1924, apa yang disebut “mata rantaiyang hilang” antara orang utan dannenek moyang manusia.(Sh)Kalau anda diminta untukmembayangkan bentuk danrupa dinosaurus, anda pastitidak akan susah membayangkannya. Ambil saja contoh bentuk TRex, semua orang yang pernahmenonton film Jurassic Park karyasutradara terkenal Steven Spielbergpasti mengetahui bentuk dan ukuran dari mahluk raksasa itu. Tetapibagaimana kalau anda dimintamembayangkan bentuk organ dalamdari T rex, pasti akan jauh lebih sulituntuk menggambarkannya.Mark Norell kepala bagian paleontologi di museum sejarah diNew York pada Newsweek edisi 27Juni 2005, mengatakan bahwakajian ilmunya telah berubah menuju arah spekulasi akan psikologiyang dimiliki dinosaurus, ekologi,dan bahkan tingkah lakunya. Ia jugamengatakan bahwa cabang ilmupengetahuan ini tidak lagi hanyadigerakkan oleh penemuanpenemuan, tetapi dengan melakukan berbagai riset dan percobaan.Perhatian ilmuwan sekarang initidak lagi hanya sekedar merekonstruksi bentuk tubuh dinosaurusdari tulang belulang yang berhasilditemukan, namun mereka sudahberusaha untuk mengetahui bagaimana bentuk ukuran organ dalamdan letaknya dalam tubuh dinosourus.Hal ini dapat dilakukansekarang dengan adanya penemuanfosil yang baru dan kemajuan teknologi yang pesat, khususnya teknologi computer. Tulang belulangyang berdiri diam di museum-museum selama bertahun-tahun sepertinya berteriak menceritakanrahasia mereka kepada para ilmuwan yang sudah melengkapi dirinyadengan alat ct scan dan seperangkatsuper komputer. Perangkat alat ctscan dengan mudah dapat memberikan gambaran bentuk tulangbelulang yang tertutup dalam lapisan batu, tanpa harus memecahkannya terlebih dahulu, sehinggapara peneliti tidak lagi harus merasakhawatir akan fosil yang sudahmenjadi satu dengan lapisan batu iturusak. Saat ini bentuk dan ukurantubuh dinosaurus dapat diproyeksikan dengan hanya menggunakanperangkat lunak tiga dimensi dikomputer, tidak lagi harus mengandalkan pembuatan model patung dengan menggunakan gips.Tantangan baru bagi parailmuwan paleontologi padamasa ini adalah bagaimanamendapatkan informasi sebanyak mungkin dari fosilfosil yang sudah diketemukanitu dengan melakukan berbagai riset dan percobaan.Dari satu buah tulang dinosaurus yang sudahtertimbun berjuta tahun lamanya di bawah bumi parailmuwan kinidapat mengetahui kandungan mineral apayang terkandung didalam tulang dinosaurusbahkan sudah dapatmenemukan keberadaanpembuluh darah dalamnya. ■ (Ch)Revolusi PenelitianDinosaurus
                                
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62