Page 10 - Majalah Berita Indonesia Edisi 02
P. 10


                                    BERITA UTAMA10 BERITAINDONESIA, Agustus 2005Ahli perminyakan, Kurtubi, di dalamwawancara khusus dengan M. Subhandari Berita Indonesia (25/7) menjelaskan, biaya pengadaan BBM untuk seluruhIndonesia sangatlah besar. Sedangkanharga jual BBM dalam negeri, masih dibawah biaya pengilangan dan juga dibawah harga pasar dunia.Akibatnya, jumlah dana yang harusdisiapkan pemerintah untuk menutupsubsidi BBM, bisa mencapai 120 triliunsetahun.Dari sisi pemasokan, pemerintahmenghadapi dua masalah besar. Pertama,penurunan produksi minyak mentahyang cukup besar dalam enam tahunterakhir. Kedua, minimnya daya tampungkilang minyak dalam negeri, yang hanyaberkapasitas sekitar 1.050.000 b/h.Kapasitas itu tidak pernah ditambahselama 12 tahun terakhir.Kondisi ini, kata Kurtubi, akan terusberlangsung selama pemerintah tidakmampu meningkatkan produksi minyakmentah, dan tidak mampu menambahkapasitas kilang minyaknya.Karena itu, pemerintah harus meningkatkan produksi minyak mentah danmembangun kilang-kilang tambahanbaru dengan kapasitas kilang sampai1.400.000 b/h sehingga total kapasitasmencapai 350.000 b/h.Dalam kondisi produksi yang tertatihtatih ini, Indonesia harus menghadapikenyataan pahit. Harga minyak mentahdi pasar tunai internasional melonjak dari50 ke 60 dolar AS perbarel (d/b), hanyadalam tempo sebulan. Pemerintah danDPR terpaksa berkali-kali merevisi asumsi harga minyak mentah dari 40 ke 45kemudian 54 d/b di dalam APBN Perubahan.Baru sehari angka terakhir ditetapkanoleh pemerintah dan DPR, harga minyakdi pasar tunai internasional melonjak lagike angka 60 d/b. Pemerintah tentu harusmerevisi kembali asumsi tersebut jikatidak ingin terjebak dalam defisit anggaran yang menganga. Namun menaikkan asumsi harga berarti menaikkanangka subsidi BBM.Dalam tajuknya Kompas (20/7) menilai, krisis BBM menempatkan kemampuan fiskal pemerintah pada kondisisangat sulit. Naiknya harga minyakmentah dunia sampai 60 d/b, memaksapemerintah menanggung subsidi BBMsekitar Rp 150 triliun sampai akhir tahunini. Setiap kenaikan harga minyak 1 dolarAS, pemerintah menanggung defisit Rp150 sampai Rp 300 miliar.Dalam perhitungan Menko Perekonomian, Aburizal Bakrie, dengan harga60 d/b, subsidi BBM yang ditanggungpemerintah naik sampai Rp 135 triliundari Rp 76 triliun yang dianggarkansemula pada tahun ini.Kini, pemerintah terjebak di dalamdilema simalakama, harga BBM naik,rakyat menjerit. Apalagi, pada awalMaret silam, pemerintah telah menaikkan harga semua jenis BBM rataBERITA UTAMA
                                
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14