Page 25 - Majalah Berita Indonesia Edisi 02
P. 25
BERITAINDONESIA, Agustus 2005 25harus menandatangani suratpernyataan tidak melakukankorupsi. “Saya siap dicambukjika melakukan korupsi, karenakorupsi melanggar undangundang Syariat Islam di daerahSerambi Mekah ini,” tulis SIB,yang mengutip berita dariAntara.Dituduh Menghina ParlemenKomitmen Kuntoro untukbertahan memelihara diri agartetap bersih dari segala bentukpenyelewengan, seperti korupsi, nyaris saja menenggelamkannama baiknya secara politissaat sedang berada di lingkungan para politisi Senayan.Kuntoro dituduh melakukan penghinaan terhadap parlemen (contempt of parliament), ketika berujar tidakmenerima permintaan anggotaDPR untuk mengadakan pertemuan di kamar, coffee shopatau tempat lain, selama berhubungan dengan anggaran. Situsstasiun televisi SCTV Liputan6.Com, menggambarkanpernyataan pembuka dari Kuntoro itu disampaikan secaradingin.Dan majalah Tempo, yangmenuliskan peristiwa itu duaminggu kemudian (17/7), melukiskan pernyataan Kuntorosebagai bernada tegas dan tajam. “Saya sudah perintahkanke seluruh deputi agar takmenerima anggota DPR dalamrapat setengah kamar atau coffee shop jika menyangkut soalanggaran,” kutip Tempo.Pernyataan Kuntoro sontakmendapat reaksi keras darisejumlah anggota Dewan, termasuk Ketua MPR Hidayat NurWahid, yang meminta klarifikasi dan kejelasan siapa namaanggota Dewan yang Kuntoromaksudkan.Walau ramai dicecar, Tempo menyebutkan, Kuntoro makin tancap gas saja. “Pernyataan saya jelas: saya memerintahkan. Dan saya akan jelaskandalam rapat tertutup denganpimpinan,” kata Kuntoro, yangakhirnya bisa berdamai denganseluruh anggota Dewan, setelah di akhir rapat memintamaaf jika kata-katanya menyinggung.Siapakah Kuntoro?Kuntoro mempunyai ayahseorang pengacara dan ibudosen bahasa Inggris di Universitas Jenderal Soedirman(Unsoed), Purwokerto, JawaTengah. Berasal dari keluargaterpelajar. Dia menjalani pendidikan SD hingga SMA di kotaBaturraden itu, lalu masukjurusan Tehnik Industri ITBlulus 1972.Dia langsung mengabdisebagai dosen di almamater. Iaberkesempatan memperdalamilmu di bidang industrial engineering, di Stanford University,AS, selesai tahun 1976. Ia jugamendalami bidang civil engineerin g d i kampus sama(1977), meraih gelar doktor dariITB (1982) dengan disertasitentang analisa keputusan.Tak lama kemudian, Kuntoro (1983) ditarik ke kantorSekretaris Negara, diangkatmenjadi Staf Ahli Menteri Muda UP3DN Ginandjar Kartasasmita, dan Pembantu AsistenAdministrasi Menteri Sekretaris Negara (1984). Lima tahun kemudian (1988) ia diangkat menjabat Direktur UtamaPT Tambang Batubara BukitAsam, berkantor di TanjungEnim, Palembang. Setelah ituia diangkat menjadi DirekturUtama PT Tambang Timah(TT), pada Desember 1989sampai 1994.Situs online EnsiklopediaTokoh Indonesia menuliskan,dalam masa kepemimpinanKuntoro Tambang Timah untuk pertamakali berhasil mencatat prestasi tidak mengalamikerugian. Kuntoro, disebutsebut berhasil memperbaikikinerja BUMN, mengangkatnya ke permukaan dari sebelu m n y a s angat memprihatinkan.Di bawah kendali KuntoroTT terselamatkan hanya dalamtempo satu tahun. Dia melakukan kebijakan restrukturisasibesar-besaran meliputi empataspek, yakni reorganisasi, relokasi kantor pusat dari Jakartake Pangkal Pinang, pelepasanaset dan rekonstruksi. Dalamrangka reorganisasi ia melakukan rasionalisasi, separoh karyawan “pensiun dipercepat”dari 24 ribu menjadi 12 ributanpa menimbulkan gejolak.Keberhasilan itulah menghantarkan Kuntoro menjabatDirjen Pertambangan Umum,Deptamben (1993). Pemikiranpemikiran suami dari Tuti Hermiatin, dan ayah dari lima orang anak ini mendominasi kebijakan dan strategi pemerintah dalam pengembangan industri pertambangan Indonesia.Namun tanpa diduga tahun1996 ia dipecat karena kasuspenambangan emas Busang,Kalimantan Timur. Saat itu,banyak orang, termasuk dirinya sendiri, memperkirakankarirnya sudah tamat. “I wasfinished,” katanya kala itu.“Saya setuju kata ‘dipecat’. Danlebih dalam lagi, seakan kasusini merupakan part of the misDr Ir Kuntoro Mangkusubroto, M.ScLahir: Purwokerto, 14 Maret 1947 Agama: Islam Isteri: Tuti Hermiatin Anak: Lima orang Pendidikan: S1Teknik Industri ITB (1972), Stanford University,Industrial Engineer (1976), S2 Stanford University, Civil Engineer (1977), S3 ITB, Ilmu Teknik bidang Ilmu Keputusan (1982) Karir : Dosen JurusanTeknik Industri, ITB (1972-sekarang), Staf Ahli Menteri Muda UP3DN (1983-1988), Pembantu Asisten Administrasi Menteri Sekretaris Negara RISafaruddin Husada (1984), Dirut PT Tambang Batubara Bukit Asam (1988-1989), Direktur PT Tambang Timah (1989-1994), Direktur JenderalPertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi (1993-1997), Deputi Bidang Perencanaan, Badan Kordinasi Penanaman Modal (1997-1998), Menteri Pertambangan Kabinet Pembangunan VII (1988), Menteri Pertambangan Kabinet Pembangunan Reformasi (1998-1999), Direktur UtamaPLN (2000), Kepala Badan Pelaksana Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam danKepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara (2005) Kegiatan Lain: Sekjen IA ITB periode 1987 - 1992, Ketua ITB School of Business Alamat Rumah: JalanKesemek Blok S No. 1 Kalibata Indah, Pasar Minggu, Jakarta Selatan Telepon 021-7972248take ada pada saya. Ini resikodari sesuatu yang saya pegangdan percayai,” katanya tahun1998, sebagaimana dikutipKompas (18/3).Sikapnya yang gentle, selalu berpikir positif serta bersikap optimis membuat jalankarirnya ternyata belum tamat.Bahkan, terjadi kejutan-kejutan baru. Bukan hanya dia yangmerasa terkejut, tapi banyakorang terkejut pula ketika Presiden Soeharto memintanyamenjabat Menteri Pertambangan dan Energi, tahun 1998.“Saya tidak menyangka sama sekali akan mendapat kepercayaan sebesar itu. Sayajuga tidak pernah bermimpi,”tutur Kuntoro, terharu, saat 14Maret 1998 ia ditelepon PakHarto bersamaan dengan hariulang tahunnya ke-51.Ketika Pak Harto lengser,digantikan Presiden BJ Habibie, ia tetap bertahan sebagaiMenteri. Namun dalam pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, pencinta olah ragamendaki gunung itu digantikanoleh Susilo Bambang Yudhoyono.Wahid malah mengangkatKuntoro menjadi Direktur Utama PLN, 12 Januari 2000. LaluMaret 2001 ia digantikan EddieWidiono Suwondho, membuatnya kembali ke habitat aslisebagai dosen dan Ketua ITBBusiness School, hingga kemudian diangkat Susilo menjadi Kepala BRR Aceh-Nias.Satu yang tak berubah dariKuntoro Mangkusubroto, iamasih saja tetap bertahan sebagai pribadi yang bersih, teguhmemegang prinsip, dan berintegritas tinggi sampai-sampainyaris dituduh melakukan contempt of parliament. Q HT