Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 02
P. 39


                                    BERITAINDONESIA, Agustus 2005 39terhadap apapun yang nyata berbedadengan prinsip yang kita yakini. Kitabebas dengan keyakinan kita, sedangkanpihak yang berbeda (yang memusuhisekalipun) kita bebaskan terhadap sikapdan keyakinannya.Dialog disertai deklarasi tegas dansikap toleran telah dicontohkan olehRasulullah dalam Q.S. 109:“Wahai orang yang berbeda prinsip(yang menentang). Aku tidak akan mengabdi kepada apa yang menjadi pengabdianmu. Dan kamu juga tidak harusmengabdi kepada apa yang menjadipengabdianku. Dan sekali-kali aku tidakakan menjadi pengabdi pengabdianmu.Juga kamu tidak mungkin mengabdi dipengabdianku. Agamamu untukmu. Danagamaku untukku.”Sikap tegas penuh toleran, tanpameninggalkan prinsip seperti itu dilaksanakan pada saat masyarakat lingkungannya tampil dengan budaya represif, yang sistem sosialnya dalam prosestidak menghendaki perubahan, bertahandengan struktur yang ada (morfostatis).Sedangkan Nabi Muhammad saw sedangmemulai pembentukan kelompok (formation group) menuju perubahan. Ternyata sikap toleran sangat menentukanproses terjadinya bentuk serta perubahanatau perkembangan suatu sistem maupunstruktural atau penyederhanaannya(morfogenesis).Sikap toleran membuahkan kemampuan yang sangat signifikan dalam menetapkan pilihan yang terbaik. Mampumendengar berbagai ungkapan dan menyaring yang terbaik daripada semua itu.Sikap toleran juga melahirkan kemampuan mengubah perilaku individu(self correction) terhadap pola yangselama itu dilakukan, yang tak berdayamengubah masyarakat tradisional, tertutup dan represif, sehingga tujuan yangdicita-citakan dapat dicapai. Toleran,tidak menciptakan individu yang wangkeng, yang tidak mau mengubah perilakunya, walau tujuannya tidak tercapai.Secara apologi bersikap dan mengatakanbahwa: Tujuan itu tidak tercapai karenabelum waktunya, atau nasibnya memangdemikian dan tidak mau mengubah diri.Sikap toleran, mampu menemukanjalan keluar dan problem solving yangpantas dan mengangkat martabat danharga diri dalam berbagaibidang kehidupan.Dengan sikap toleran,Rasulullah bermigrasi(hijrah) meninggalkankehidupan dan tatanansosial tradisional represifyang belum mampu diubahnya menuju kepadatempat dan kelompokmasyarakat yang telahdipersiapkannya untukdapat menerima perubahan dan bahkan menjadikannya sebagaiagen perubahan di zamannya serta zamanselanjutnya. Bersama kelompoknya kemudian berinteraksi membaur ke dalamberbagai kelompok dalam masyarakatyang majemuk baik ras maupun agama.Interaksi yang sedemikian itu mampumenciptakan kehidupan yang salingmembutuhkan dan saling memerlukan,dalam bentuknya yang saling bertanggung jawab dalam membela masyarakatnya.Para Rasul Allah sebagaiRujukan BertoleransiPara rasul Allah telah memberi teladan dan menunjukkan serta mengajarkanbersikap toleran. Darinya tumbuh berbagai norma yang mencerminkan sikaptoleran. Nabi Muhammad saw mencontohkan, setibanya ke tempat tujuanmigrasi (Yatsrib/Madinah), yang ditempuh pertama kali adalah terciptanyabrotherhood dan penyatuan diri antarakelompok migran dengan berbagai kelompok penghuni asal (pribumi).Kemudian menciptakan sistem sosialbaru, sebagai wahana berbagai kegiatandari berbagai orang dan kelompok yangsaling berhubungan secara konstan.Sistem baru itu dilegalisir dalam bentuknorma timbal-balik untuk menciptakankeseimbangan yang memadai antaraberbagai kelompok yang terlibat dalamhubungan sosial di tempat yang baru(Yatsrib). Norma itu terpatri dalamSohifah al Madaniyyah (lebih kita kenaldengan Piagam Madinah).Piagam Madinah di samping bersifatnorma hubungan timbal balik yangmemadai bagi masyarakat berbilangkaum, juga merupakan perjanjian,undang-undang politik, tatanan bernegara yang mengandung aturan-aturankehidupan bersama dalam sistem sosialbesar berbentuk negara, bagi segenapwarganya yang berbilang kaum: Muslim,Yahudi, Nasrani, dan lain-lain di sebuahnegara yang bernama Madinah.Di tengah kemajemukan masyarakat (negaraMadinah), Nabi Muhammad SAW sebagai pimpinan negara, berusahasedaya-upaya untuk meletakkan dan mendasarkan filosofi misi yangdie m b a n n ya dalammembangun tatanan hidu p b e r sama yangmencakup seluruh golongan, sehingga penduduknegara dapat hidup berdampingan secaradamai dan sejahtera.Pr i n s i p -prinsip umum PiagamMadinah:1. Monoteisme, Ketuhanan Yang MahaEsa, Tauhid.2. Persatuan dan kesatuan; penegasanbahwa seluruh warga Madinah adalahsatu umat, perlindungannya adalahsatu, seluruh warga menanggungpembiayaan negara.3. Persamaan keadilan bagi seluruhwarga negara, semua berstatus samadi hadapan hukum, penegakan keadilan bagi semua.4. Kebebasan beragama, semua pemelukagama bebas menjalankan agamanya,sebagaimana Muslim menjalankanagamanya.5. Pembelaan negara, merupakan kewajiban bersama.6. Pengakuan dan pelestarian adatkebiasaan yang baik.7. Supremasi aturan dan ajaran Ilahi.8. Politik damai dan proteksi internal.Piagam Madinah merupakan manifestasi sikap toleran, penghormatanterhadap hak-hak asasi manusia, keadilan, dan kedamaian, yang permanenadanya. Masyarakat modern dan sehatmanapun pasti mengakui hakikat maknawinya secara jujur. Toleransi danperdamaian yang terkandung di dalamSikap tegaspenuh toleran,tanpameninggalkanprinsip.
                                
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43