Page 66 - Majalah Berita Indonesia Edisi 02
P. 66
BERITA OBITUARI66 BERITAINDONESIA, Agustus 2005Tanggal 3 Juli lalusemestinya menjadihari penuh keceriaan bagi mantanJaksa Agung Singgih, SH. Hari itu, ia dan keluarganya merayakan ulang tahunnya yang ke-72. Namun, ditengah gelak tawa dan candaceria anak-anak dan cucucucunya, ia mendadak terjatuhdan muntah-muntah. Keluarganya langsung membawanyake Rumah Sakit Ongkomulyo,Jakarta Pusat dan langsungmasuk ke ruang ICU. Hariberikutnya, ia dipindahkan keRumah Sakit Siloam Gleneagles, Karawaci, Tangerang.Karena serangan stroke itu,kondisi Singgih terus menurun.Hingga akhirnya tanggal 30Juli 2005 pukul 15.05, ia meninggal dunia. Dokter mendiagnosanya mengalami aneurysm (pecahnya pembuluhotak). Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia penegakan hukum, karenasepanjang karirnya sebagaijaksa agung, Singgih telah mengukir banyak prestasi.Sepanjang hidupnya, kejaksaan adalah dunia Singgih. Iakemudian diangkat menjadijaksa agung RI keempat belassejak tahun 1990 – 1998. Iapernah mendapat penghargaanBintang Pratama-Bhorn KnightGrand Cross of the Most Exalted Order of the White Elephant dari Raja Thailand (1993) dan juga BintangMahaputera Adiprana daripemerintah RI.Kepala Kejaksaan TinggiBali Barman Zahir, yang dimasa jabatan Singgih menjabatsebagai Kepala Bagian HumasKejaksaan Agung, mengenangSinggih sebagai sosok yangberwibawa, pandai, bertanggung jawab dan tegas dalambertindak. Singgih tidak segansegan memecat jaksa yang nakal atau yang menyalahgunakan jabatan.Dalam kasus mantan Presiden Soeharto, ia memerintahkan anak buahnya tetap menyelidiki. Kelebihannya yanglain, Singgih menguasai pembinaan SDM. Ia juga pemimpin, ayah, pendidik sekaligusteman bagi seluruh bawahannya.Putra kelahiran Jombang,Jawa Timur, 23 Juni 1934 inimeninggalkan seorang isteri,Ny. Renny Singgih (66), empatanak serta enam cucu.Reny Hambarwati, salahseorang puterinya, menceritakan bahwa sehari sebelumayahnya meninggal, ia kelihatan sehat. Saat ulangtahunnya itu, Singgih berpesanpada keluarganya untuk selalu menghargai waktu danselalu menjalankan 3B (bersyukur, berikhtiar dan bertawakal).Sementara itu, menurutKapuspenkum Kejakgung Soehandoyo yang di masa jabatanSinggih menjabat Kepala Bagian Tata Usaha Kejakgung,mengenang mantan atasannyaitu sebagai orang yang selalumemberi teladan untuk bersikap profesional dan berintegritas. Yang selalu diingatnyaadalah nasehat Singgih, bahwamenjadi jaksa harus benarbenar mumpuni.Selain dikenal sebagai mantan jaksa agung, Almarhumjuga dikenal sebagai kolektormata uang (numismator) yangditekuninya sejak 1970-an.Karena hobinya itu, ia dipilihmenjadi Ketua Asosiasi Numismatika Indonesia.Penghormatan terakhir diMantan MenteriNegara SekretarisNegara KabinetPembangunan VII SaadillahMursjid meninggal duniaakibat stroke, Kamis, 28 Juli2005, pukul 15.57 di RumahSakit Pusat Pert amina(RSPP), Jakarta. Ia sempatdirawat di rumah sakit tersebut selama dua hari, sejakSelasa.Selasa, 26 Juli lalu, saattengah memimpin rapat diTaman Mini IndonesiaIndah (TMII), Saadillahyang juga Manajer TMIImerasa sakit dan memintarapat dihentikan. Saat itu, iamerasa pusing sekali danbicaranya menjadi cadel. Iasudah tak bisa bangkit darikur s i n y a d a n segeradilarikan ke RSPP.Saadillah lahir di Barabai, Kalimantan Selatan, 7September 1937. Ia meninggalkan seorang isteri, Ny.Halimah Ratna S. Mursjiddan tiga anak. Jenazahnyadimakamkan hari Jumat, 29Singgih, SHSebagai Jaksa Agung, Singgih tidaksegan-segan memecat jaksa yang nakalatau yang menyalahgunakan jabatan.Jaksa Agungyang MumpuniJuli pukul 13.00 di TamanMakam Pahlawan Kalibata,Jakarta.Selama masa hidupnya,selain ia juga pernah menjab a t s e b a g ai MenteriNegara Sekretaris Negara diKabinet Pembangunan V,Direktur Utama PT DuaSatu Tiga Puluh dan Komi s a r i s Utama PTHanurata. Saadillah jugapernah mendapatkan tandakehormatan Bintang Mahaputera Adipradana tahun1992. RHTutup UsiaSaadillah Mursjidberikan para koleganya di Kejaksaan Agung, sebelum iadimakamkan, Minggu, 31 Julilalu. Kini, mantan jaksa agungyang mumpuni itu sudah berbaring tenang di Taman Makam Pahlawan Kalibata.Dari berbagai media/RH