Page 63 - Majalah Berita Indonesia Edisi 06
P. 63


                                    BERITAINDONESIA, Desember 2005 63(LINTAS WAWANCARA)Itu urusan dia (Dr Azahari, red.) di luarMalaysia. Justru bagi Malaysia, denganbergeraknya tokoh teroris seperti Azaharidan Noordin Moh Top di luar negerimenguntungkan.Di sana juga sebetulnya bukan tidakada potensi teror, tetapi dengan SecurityAct yang begitu kuat dan kesempatanuntuk melakukan serta resiko terdeteksi,mereka memilih Indonesia. Bagi Malaysia tewasnya Azhari diuntungkan dantidak berdampak apa-apa.Tapi julukan kepada Indonesiasebagai sarang teroris itu sekarangsudah melekat?Di era reformasi hubungan Indonesiadengan Amerika, Australia, dan Inggrismenguat. Ini yang kemudian mengapapara teroris lebih senang bergerak di Indonesia ketimbang di Malaysia.Malaysia secara politis anti-Amerikadan anti-IMF sehingga imej sebagaisarang teroris Malaysia tidak pro dengannegara-negara yang dianggap sebagaimusuhnya.Sementara Indonesia mempunyaikedekatan. Jadi logis jika kemudian lebihbanyak serangan teroris terjadi di Indonesia.Bagaimana dengan Filipina?Di Filipina juga ada potensi. Adawilayah yang juga dibidik di sampingAfganistan. Di sana juga tempat merekadilatih. Cuma mereka memang tidakmelakukan di Filipina karena faktorresiko dan kesempatan tadi.Apakah Anda melihat Amerikasedang memainkan sebuah skenario agar Indonesia tetap tidakaman?Ada orang yang menganalisa sepertiitu. Ini yang disebut Analisa Konspirasi.Memang sengaja diciptakan suasanateror di Indonesia untuk melanggengkanketergantungan atau memelihara hubungan politik antara Indonesia danAmerika. Dan praktek-praktek seperti itulazim dilakukan oleh Amerika melaluiCIA-nya. Bisa saja analisanya seperti itu.Tapi Presiden Indonesia saat inidinilai dekat dengan Amerika. Adakah kepentingan lainnya?Mereka memang punya kedekatanhubungan. Ketika pemerintah Indonesiaberhasil melumpuhkan Azahari, disusulmenggerebek pabrik ekstasi terbesar,apresiasi Amerika bukan pembasmianterorisme tetapi lebih kepada pabrikekstasinya.Mengapa bisa demikian?Karena adanya analisa konspirasitadi. Ada konspirasi dalam terorismeini. Menjelang bom di Hotel JW Marriot, orang-orang Amerika di sana padapindah.Banyak informasi ada aksi terorbukan dari Indonesia melainkan dariAustralia dan Amerika. Berarti mereka itusudah tahu dulu. Dari indikasi-indikasiitu dugaan adanya konspirasi tadi semakin kuat.Konon para pelaku teror bomadalah alumni Afghanistan?Iya. Mereka alumni Afghanistan yangdulu didukung Amerika melawan Rusia.Barangkali ini adalah satu aksi balasdendam dari mereka yang dulu disuruhmelawan Rusia. Ketika perang denganRusia berakhir, ideologi mereka dilawanAmerika. Amerika itu biasa berstandarganda. Jika tidak menguntungkan lagi,yah dibuang dan dilawan. Itu politikAmerika dan bisa dibaca sampai periodekapan pun.Jadi kepentingan Amerika di Indonesia masih kental?Iya. Agar kepentingan-kepentinganbisnisnya di Indonesia ini tidak diutakatik. Di era reformasi ini nasionalismebegitu tinggi. Kalau Indonesia ini aman,kepentingan-kepentingan yang sudahtertanam di Indonesia seperti Freeportdan Exxon, akan mudah diutak atik.Kalau reformasi dan nasionalisme kuatmaka kepentingan Amerika di Indonesiaakan ditinjau kembali dan lebih rawan.Ini yang tidak dinginkan Amerika.Sejauh mana kinerja pimpinanPolri dalam mengatasi terorisme?Detasemen 88 Polri dibentuk padamasanya Da’i Bachtiar. Mereka mulaibekerja. Mengumpulkan informasi itukan sama dengan menyusun gambarmozaik. Nah, ketika Sutanto menjadiKapolri, gambar itu semakin jelas danlebih mudah untuk dideteksi. Menurut Anda, mengapa adaanak-anak muda Indonesia begitumudah dimasuki ajaran radikal?Karena sebagian besar pendidikankeislaman dalam pesantren itu masihbertumpu pada apa kata kyai. Apa punkata kyai itulah yang mesti diikuti meskiitu belum tentu benar.Bukankah pondok pesantrenmempunyai misi dan garis perjuangan yang berbeda satu samalain?Sebagian besar pesantren masihmelihat urusan agama itu lepas dariurusan dunia. Sehingga di dalam menafsirkan ajaran itu tidak melihat padakonteks duniawinya. Mereka melihathubungannya dengan Tuhan dan menampikkan hubungan antar umatmanusia. ■ AF, SBNAMA : Prof. DR. Muhammad Mustofa, MATEMPAT/TGL. LAHIR : Temanggung, 21 Januari 1951AGAMA : IslamISTRI : Jeanne Juliana PangemananPEKERJAAN UTAMA :Dosen Program Sarjana dan Program Pasca Sarjana Departemen Kriminologi UI.AKTIVITAS LAIN DALAM PENDIDIKAN : AKTIVITAS LAIN DALAM PENDIDIKAN :1. Dosen Program Pasca Sarjana Universitas Jayabaya Jakarta.2. Dosen tidak tetap Sekolah Lanjutan Perwira PolriJABATAN AKADEMI JABATAN AKADEMI : Guru Besrt dalam bidang ilmu Metode dalam Kriminologi.JABATAN STRUKTURAL : Ketua Departemen Kriminologi FISIP UI s/d Sep 2005. JABATAN LAIN : Ketua Balai Pertimbangan Pemasyarakatan Departemen Kehakiman& HAM RI Periode 2003-2005.RIWAYAT JABATAN AKADEMIK : RIWAYAT JABATAN AKADEMIK :1. 1979 : Asisten Ahli Madya (Golongan III/a)2. 1981 : Asisten Ahli (Golongan III/b)3. 1984 : Lektor Muda (Golongan III/c)4. 1989 : Lektor Madya (Golongan III/d)5. 1992 : Lektor (Golongan IV/a)6. 1998 : Lektor Kepala Madya (Golongan IV/b)7. 2001 : Lektor Kepala (Impasing Golongan IV/b)8. 2003 : Guru Besar (Golongan IV/b)PENGALAMAN KERJA : PENGALAMAN KERJA :1. 1976 : Pelaut pada Shell Tanker BV Roterdam Belanda.2. 1977-1979 : Karyawan PT Djawa Bali Muda Plaza, Distributor Semen, Jakarta.3. 1979-sekarang : Staf pengajar FISIP UI.BIODATA
                                
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66