Page 65 - Majalah Berita Indonesia Edisi 08
P. 65


                                    BERITAINDONESIA, 10 - 23 Februari 2006 65(PROFIL MEDIA)Sejak pertama terbit, 14 April 1973 Bobo tetapsaja tipikal seekor kelinci imut, berbulu dhiwutdhiwut dengan ‘kenakalan’ yang wajar, anak-anak.Itu profil Bobo yang tergambar dalam ceritaKeluarga Bobo, salah satu rubrik pada majalah itu.dalam keluarga Bobo, ada Emak, Bapak, Paman Gembul, BibiTiti Teliti, Upik dan lain-lain.Selain keluarga Bobo, kekhasan majalah ini terdapat padacerita bergambarnya. Secara keseluruhan, isimajalah anak-anak ini tetap tidak beranjakdari cikal bakalnya.“Kami mengusung beberapa rubrik darimajalah aslinya, Bobo yang terbit di Belanda.Walaupun ceritanya kemudian kami kembangkan sendiri,” kata Kussusani Prihatmoko, Redaktur Pelaksana Majalah Bobo.Menurut Ani –panggilan akrab Kussusani,Bobo lisensinya dibeli dari perusahaanBelanda Oberon B.V.Di Belanda, aslinya sasaran pembaca Boboadalah anak-anak prasekolah. SedangkanBobo yang kemudian di produksi oleh PT.Gramedia Majalah ini awalnya membidikpasar anak-anak TK dan Sekolah Dasar.Sehingga pertama kali terbit, dengan 16halaman, 4 halaman warna dan selebihnyahitam putih. Isinya, 50% untuk anakanak TK yang belum bisa membaca danmenulis dan 50% nya lagi untuk anakanak SD, berupa cerita dan dongeng.Menurut Ani, sekitar sepuluh tahunkemudian, segmen Bobo semakin menukik, pada anak-anak Sekolah Dasar.Untuk itu, isinya juga semakin disesuaikan dengan kebutuhan mereka.Selain muatan khas, Bobo juga menyediakan space khusus untuk pembacanya, yang disebut dengan halamanalternatif. Anak-anak bisa mengirimkan tulisannya berdasarkan pengalaman pribadi, termasuk hal-hal yangmerangsang imajinasi, gambar, puisi,cerita hasil karya mereka. SehinggaBobo bisa menjadi ajang anak-anakuntuk belajar menulis dan berkreasi.Ani mengakui, dari tahun ke tahun persaingan majalah anak-anak semakin ketat.Padahal menanamkan image sebuah majalahpada anak-anak tidaklah mudah. Untuk itu,supaya Bobo tetap mendapat tempat di hatipembaca, pihaknya merasa perlu membuattulisan dengan bahasa yang tetap ‘trandy’.“Dari sisi pemilihan ide tulisan, tema majalah, tetap kami sesuaikan dengan trendsekarang. Termasuk desain, pemilihan warna dan bahasa,”lanjutnya.Namun demikian, dalam segi bahasa Ani mengakui bahasaBobo tidak terlalu gaul. Kerena menurutnya Bobo sudahdipercaya oleh para pendidik, sehingga isi dan gaya bahasa yangdipakai lebih sopan dan aman bagi anak-anak. Artinya, orangtuatidak perlu lagi ‘mensensor’ jika memberikan Bobo pada anaknya.Majalah yang harga jual pertama kalinya Rp. 35,- dan kinimenjadi Rp. 7.000,- ini sebenarnya juga tidakmau ketinggalan jaman. Misalnya, kini anakanak lagi gemar kura-kura ninja atau mutan.Bobo memakai tokoh dari sisi pengetahuannya. Sehingga Bobo tidak mengajak anakkonsumtif, tapi lebih memberi informasitambahan.Dalam perkembangannya, majalah yangdulunya hanya dibidani dua orang pengasuhJ. Adisubrata sebagai Pemimpin Umum danTineke Latumeten sebagai Pemred ini kemudian merasa perlu menjadi ‘jembatan’anak-anak yang baru belajar membaca danmenulis. Bobo kembali ingin merangkul anakanak TK agar nantinya lebih akrab terhadapBobo. Maka kemudian tahun 2001 pihakpenerbit mengeluarkan ‘adik bobo’ yaitu BoboJunior, yang segmen pembacanya anak-anakTK.Bobo Junior inilah yang kemudianjustru lebih mirip dengan bobo aslinya, terutama pada logonya. Namuntetap kedua majalah ini memposisikan diri sebagai ‘teman bermain danbelajar’. “Sejak awal kami sudahmemposisikan sebagai teman bermain dan belajar bagi anak-anak.Kami berharap, dengan membacaBobo yang full colour halamannya dengan desain menarik,anak-anak akan senang karenamendapat informasi dan pelajaran dari cerita-cerita yang ada,”kata Kussusani Prihatmoko yangmengaku mencetak Bobo 250.000eksemplar tiap minggunya.Maka tak berlebihan jika kemudian kemunculan berbagaimajalah anak-anak tak membuatBobo ‘goyah’. Karena Bobo telah32 tahun teruji, tak tergerus olehperkembangan jaman. Barangkalikonsistensi inilah yang perlu menjadi rujukan bagi majalah anak-anaklainnya agar menjadi majalah temanbermain dan belajar. ■ ADTERUS TERJAGA BoboJaman anak-anak maincongklak dan mobilmobilan dari kulit jerukbali, Bobo tampil dengankeluarganya, Bona GajahKecil Berbelalai Panjangserta kisah negeridongeng Oki danNirmala, Juwita dan SiSirik . Kini ketika anakanak sudah main gamedan barbie, Bobo tetaptidak menghapuskekhasannya itu. Apayang membuat majalahini tetap eksis sepanjangjaman?PROFIL MEDIA
                                
   59   60   61   62   63   64   65   66