Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 08
P. 60
60 BERITAINDONESIA, 10 - 23 Februari 2006BERITA OLAHRAGAEriksson KesalSeorang wartawan mengakusebagai “syeikh” berbicara danmenjebak pelatih Tim NasionalInggris, Sven-Goran Eriksson.Lalu dari mulut pria asal Swediaini meluncurlah komentar miring terhadap sejumlah pemaininti “St George Cross” yang kemudian dimuat oleh mediaBritain’s News of The World.Seperti tentang Rio Ferdinand yang disebutnya pemalas, atau Wayne Rooneyyang pemarah, demikian pulatentang David Beckham danMichael Owen. Eriksson jugamenyebut dirinya pantas dipecat kalau Inggris gagal masuk empat besar di Piala DuniaJerman 2006.Pemberitaan berakumulasikepada kritikan sejumlah pelatih terhadap Eriksson. Kepada BBC ia kemudian menegaskan sikap kalaupun Inggrismenang di ajang Piala Dunia,akan tetap mengucapkan kataperpisahan sekaligus terimakasih. “Saya pikir orang akanmengerti kenapa saya mundur,”ujar pelatih yang hanya ingindinilai dari setiap hasil pertandingan.Eriksson merasa ditusuk daribelakang atas komentar miringnya. Dan ia semakin kecewalagi karena wartawan penjebakitu tak turut menuliskan pujiannya terhadap Rio Ferdinandyang disebutnya bek terbaikdunia, dan Wayne Rooneypesepakbola terbaik. SB/HTYayuk Menjadi PejabatYayuk Basuki tetap tak bisadipisahkan dari dunia olahraga.Wanita kelahiran Jogjakarta, 30November 1970 ini mendapatamanat menjadi anggota TimMonitoring pada Kantor Menpora.Mantan petenis putri duniaberperingkat WTA 19 (di nomortunggal) dan 9 (ganda), inibertugas memantau perkembangan olahraga di tanah airterlebih menjelang berlangsungnya Asian Games XV diDoha, Qatar akhir tahun ini, danSEA Games 2007.Petenis putri kebanggaan Indonesia yang pernah mencapaiprestasi tertinggi pada babakperempatfinal turnamen tenisgrandslam Wimbledon tahun1997, ini menilai tugas barunyasebagai bukan untuk berlehaleha. Istri Suharyadi yang,selama berkarir pernah meraih6 gelar turnamen WTA di nomortunggal dan 9 kali di nomorganda ini menyebut dirinyamemiliki tanggungjawab yangbesar terhadap negara.“Jadi saya rasa bukan kebanggaan materi yang sayarasakan sekarang, namun bagaimana membangun olahragabangsa kita ini ke depan,” ujarYayuk yang mengakhiri karirtahun 2004, dan aktif menjadipelatih tenis, setelah selama 14tahun sebelumnya terjun sebagai petenis profesional sejaktahun 1990. SB/HTAll England Tanpa GelarInilah kali pertama Indonesiagagal menempatkan satu punpemainnya di semifinal All England 2006, yang berlangsungdi Birmingham, Inggris berakhirMinggu (22/1) lalu. Satu harapan yang tersisa pada pasangan ganda campuran JuaraDunia 2005 Nova Widianto/Liliyana Natsir, terhenti di semifinal setelah dikalahkan pasangan Inggris Robertson/GailEmms, dua set langsung 12-15,4-15.Malaysia yang juga pulangtanpa satupun gelar juaramengalami nasib yang lebihbaik dari Indonesia, menempatkan tiga nomor di babaksemifinal walau hanya satuyang sampai ke final. Pasangan senior ganda putra Malaysia Choong Tan Fook/Lee WanWah, inipun kalah di final daripasangan Denmark Jens Eriksen/Martin Lundgaard Hansen, dalam tiga set 6-15, 17-15, 2-15.“Kita gagal total dan itu harusdiakui,” kata Manajer Tim Indonesia, Lius Pongoh. Pelatihganda putra Christian Hadinatamengatakan mestinya pemainIndonesia tidak kalah denganpemain dari negara lain. Kedepan Christian meminta agarA1GP Indonesia 2006‘Surat Sakti’ atau katebeleceseperti model Orba terbuktitak lagi efektif. Panitia A1GPIndonesia 2006 telahmerasakannya.Berita olahraga tahun 2006hari pertama langsungdiawali dengan polemikpencarian sponsor lombabalap mobil dunia A1 GrandPrix (A1GP). Nama Donny Yusgiantoro,Chairman A1 Team Indonesia, yangadalah adik Menteri ESDM PurnomoYusgiantoro, disebut-sebut memanfaatkan posisi kakaknya untuk mencari sponsor.Adalah nama Dirjen Mineral, Batu Bara,dan Panas Bumi, Simon Sembiring yangbersedia mengeluarkan himbauan berupasurat permintaan dukungan sponsorpelaksanaan lomba balap mobil A1 terhadap perusahaan-perusahaan pertambangan dan migas di lingkungan Departemen ESDM (Kompas, 2/1).Lomba seri pertama A1GP tahun 2006yang mengusung nama negara peserta ini,awalnya direncanakan berlangsung diSirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 15Januari 2006. Namun karena Emir Dubai,Sheikh Maktoum bin Rashid Maktoum AlMaktoum, yang merupakan paman dariSheikh Maktoum Hasher Maktoum AlMaktoum yakni Presiden, Pendiri sekaligus Ketua A1GP diberitakan meninggaldunia, lomba A1GP akhirnya ditunda ke12 Februari 2006.Sejak itu polemik sponsorship berlalutanpa menyisakan jejak. Penundaandisebut-sebut berguna memberi waktulebih panjang bagi Ananda Mikola untukmempersiapkan diri. Demikian pulaBERLOMBA TANPA SURAT SAKTIHighlight Olahraga:ANANDA MIKOLAYAYUK BASUKI