Page 58 - Majalah Berita Indonesia Edisi 08
P. 58
BERITA FEATURE58 BERITAINDONESIA, 10 - 23 Februari 2006“Ruhul Kudus” memandang lurus ke arah pemuja, memberipertanda bahwa pemujaannya diterima, dan dipersilakanmeninggalkan altar, sebelum pemuja-pemuja lain bergiliranmelakukan ritual yang sama. Sayang, kebesaran dan kemuliaanyang dibangun Lia bertahun-tahun, Rabu malam (30/12), tibatiba berubah penuh nista dan kehinaan. Sang Raja Eden bersama48 pengikut setianya diamankan polisi dari kemungkinanamukan massa. Mereka diselamatkan ke Polda Metro Jaya.Protes warga memuncak setelah Lia menulis surat kepadaPengurus Masjid Meranti, Bungur, yang disebarkan dalambentuk brosur;Atas Nama Allah Yang Maha MengazabSalam DarikuKuakui kamu semua itu tak memahami ajaran agama Islamyang bijak dan lurus. Jadilah kalian pembenci-pembenci yangingin berbuat aniaya terhadap pengikutku. Pamfletmu yangmenyatakan aku Jibril palsu, akan kubuktikan bahwakalianlah yang salah.Wahai pengurus Masjid Meranti dan para ulama: AbuHusein Muawiyah, Ilham Tabrani, Abu Ufairah, HamdaniSyarif Hidayat, Abu Syifa, Rizal Aziz, jangan kau teruskanniatmu itu atau aku mencabut nyawamu.Maharaja EdenJibril Ruhul KudusJakarta, 25 Desember 2005Perjalanan panjang Lia, wanita berdarah Bugis kelahiranAPA YANG KAU C Lia Aminuddin, perangkai kembangkering, mentahbiskan dirinya MaharajaEden. Sekte Tahta Suci Kerajaan TuhanEden dianut tak lebih dari seratuspengikut.Hening. Di depan altar, cahaya ratusan lilin terpendarke seluruh penjuru bangsal pemujaan. Lia “JibrilRuhul Kudus” Aminuddin yang terbungkusjubah putih, duduk di altar untuk menerimapersembahan. Rambut hitamnya tergerai sebatasbahu. Sebuah cincin putih melingkar di kepalanya.Sang”“megalomania” Lia Aminuddin, ibu empat anak yangberusia 59 tahun, memperlihatkan sosoknya yang tersanjungkemewahan, kebesaran dan kemuliaan, di hadapan 48 pengikutsetianya yang melakukan pemujaan secara teratur. “AkulahMaharaja di Kerajaan Eden,” kata Lia suatu hari.Suatu malam, kamera Metro TV menyorot kegiatan ritual sekteEden di Istana Kerajaan Tuhan Eden, sebuah rumah berlantaidua di Jalan Mahoni 30, Jakarta Pusat. Di bawah cahaya ratusanlilin, Lia yang mengaku jelmaan Jibril Ruhul Kudus, dudukbersilang kaki di altar segi empat yang tirai beludru putihnyadisingkap. Di depan, di bawah altar, terletak sebuah piala warnaemas berisi kembang melati. Seorang pemuja wanita, berkepalabotak, mengenakan jubah putih, melangkah perlahan menujualtar. Langkahnya terhenti di depan piala. Wanita itu bersimpuh,menundukkan kepala, merapatkan kedua telapak tangan danditempelkan ke jidad. Sesaat kemudian, dia mengambil sejumputkembang melati di piala, ditebarkan ke altar. Foto-foto: mahoni30.org