Page 63 - Majalah Berita Indonesia Edisi 08
P. 63
(LINTAS MEDIA)BERITAINDONESIA, 10 - 23 Februari 2006 63Ketika puluhan anggota wakilrakyat yang duduk di KomisiVIII DPR RI sedang rapatbersama membahasrancangan undang-undang(RUU) Pornografi dan Pornoaksi, terbetiklah kabar edisi perdana majalah panasPlayboy akan mulai hadir ke tengahkhalayak ramai Maret 2006. Majalah inikadung identik dengan gambar-gambarporno.Malahan, dari kantor redaksinya dikawasan Cilandak, Jakara Selatan Playboysudah siap mengaudisi ratusan gadismodel yang diundang dari sejumlah agen,pada pertengahan Januari untuk mengisiedisi perdana. Undangan audisi disebarsejak Desember 2005.Kabar bakal terbitnya majalah Playboyversi Indonesia kontan menjadi bahanperbincangan hangat sekaligus menuaitentangan dari sejumlah pihak. Yangmenarik, diantara yang turut berbicaraurun rembug terdapat sedikit orang yangmendukung kehadiran majalah Playboy,yang bakal diterbikan oleh PT Velvet Silver Media pimpinan Ponti Carolus.Sangat fantastis, untuk persiapan edisiperdana Ponti mengaku sudah menggelontorkan uang Rp 6 miliarlebih. Edisi bersejarah itu rencananya akan dicetak palingtidak 100 ribu eksemplar.Majalah Gatra menurunkanlaporan utama “Heboh PlayboyIndonesia” (edisi 28/1) disertaigambar buah apel merah terbelah dua di halaman sampul.Demikian pula majalah Trust(23-29/1), mengangkat tema“Heboh Playboy Lokal”.Jika sampul dummy majalahPlayboy edisi Indonesia yangbermotto “Majalah HiburanPria” Trust tampilkan di sampul mukanya, Gatra secaraterbuka malah menampilkansampul Playboy edisi asli yangsedang dibaca oleh seorang priamodel. Tapi tempatnya ditaruhdi halaman dalam di daftar isi.Habib Muhammad Rizieq Shihab, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) adalahsalah seorang yang menyumbang suarapenolakan terkeras terhadap Playboy versiIndonesia. Penolakan juga muncul dariMajelis Mujahidin Indonesia (MMI),Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), hingga PDIPerjuangan.Habib Rizieq menolak Playboy versi Indonesia karena majalah yang berpusat diChicago, AS, ini sudah identik sebagaimajalah porno. Dia mengakui, walaubarangnya belum lahir masyarakat seolahsudah kadung alergi dengan nama Playboy.“Kalau mereka tetap terbit, akan kamisikat,” kata Rizieq kepada Trust. Sedangkan KH Ma’ruf Amin, Ketua MUI, menyatakan persetujuannya apabila pemerintah melarang penerbitan Playboy.Jika tidak dilarang hal itu bisa menimbulkan gejolak di masyarakat.Ade Armando, anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyebut tidakada alasan melarang peredaran majalahPlayboy. Dan kalaupun ada pelarangan,itu artinya media-media sejenis juga harusturut dilarang. Soalnya saat ini sudahbanyak terlanjur beredar majalah sejenisyang tak kalah syur.Pengamat media Veven SP Wardhanatampak lebih realistis melihat permasalahan Playboy. Ia mengatakan, kendatimenimbulkan pro dan kontra di masyarakat, media yang berbau sensual tetapsaja akan dicari masyarakat. “Masyarakatkita sebenarnya hipokrit. Mereka membelinya dengan sembunyi-sembunyi, tapitidak berani menyatakan setuju, malahmenolak,” tulis Trust.Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakanpemerintah tidak akan menyetujui penerbitan majalah Playboy di Indonesia. Diatetap menolak meski majalah ini tidakmengandung pornografi. “Jangan Andamenjual imajinasi dengan“Playboy. Bisamenipu konsumen,” kata Kalla di JakartaJumat (27/1). Kepada Koran Tempo Kallamengatakan Playboy tak hanya melanggarUndang-Undang Pornografi, tapi jugamelanggar etika masyarakat di Indonesia.Pernyataan berbeda disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, SofyanDjalil. Dia mengatakan pemerintah takberhak melarang majalah Playboy Indonesia. Menurut Undang-Undang Pers, katadia, pemerintah tidak bisa melarang,membatasi, dan menyensor penerbitan.“Jadi pelarangan tidak bisa saya lakukan,”kata Sofyan kepada Koran Tempo diBandung, Minggu (29/1). Meski tak berhakmelarang, senada dengan Kalla SofyanDjalil menyebut pemerintah tetap tidaksetuju Playboy Indonesia terbit.Direktur Penerbitan PT Velvet SilverMedia, Ponti Carolus, memastikan majalah Playboy yang akan diterbitkannyakelak akan disesuaikan dengan Undangundang Anti Pornografi dan Pornoaksiyang kini tengah dibahas di DPR.Playboy Indonesia, katanya, tidak akanmengumbar foto seronok tapi justru akanmenonjolkan artikel-artikel cerdas. “Kamiberharap nama besar“Playboy akan bisamempermudah akses terhadap para topperson Indonesia” ujar Ponti.Ketua Komisi I BidangPengaduan Dewan Pers,Leo S. Batubara, menyebutterdapat sekitar 20 mediayang dikeluhkan masyarakat sebagai media porno.Leo mengakui Dewan Perstidak dapat menindak mereka karena kewenangannya cuma menyangkut masalah pelanggaran etikapers. Masalah pornografimenurutnya merupakanwewenang Kepolisian danKejaksaan.■ SB/HTMAJALAH PLAYBOYBELUM DIHARAPKANHidup sangat sarat dengan berbagai ironi. Peraturan dibuatjustru untuk memberi kebebasan menyiasati. Karena itu setiaplarangan biasanya akan selalu disertai dengan pelanggaran.LINTAS MEDIA