Page 28 - Majalah Berita Indonesia Edisi 101
P. 28
28 BERITAINDONESIA, Edisi 101BERITA UTAMA28Bernd Sebastian Kamps Christian Hoff mann dalam Covid Reference 2020 menyebut umat manusia menghadapi penyakit yang tidak dikenal dan mengancam yang seringkali parah dan berakibat fatal. Sistem perawatan kesehatan kewalahan. Tidak ada pengobatan yang terbukti dan vaksin tidak akan segera tersedia. Situasi seperti itu belum ada sejak pandemi flu pada 1918.Penularan virus Covid-19 bergerak cepat. Apa yang beberapa minggu (bulan) yang lalu tampaknya merupakan hal yang mustahil - memaksakan dan menegakkan tindakan karantina yang ketat dan mengisolasi jutaan orang - sekarang menjadi kenyataan di banyak negara. Orang-orang di seluruh dunia harus beradaptasi dan menciptakan gaya hidup baru dalam peristiwa yang paling mengganggu sejak Perang Dunia II.Mengenal CoronavirusStuart G. Siddell dalam The Coronaviridae (1995) menyebut prototipe genus virus korona adalah virus bronkitis avian infectious. Nama “coronavirus” berasal dari penampakan partikel-partikel virus seperti korona matahari (corona = mahkota) dalam mikrograf elektron bernoda negatif. Sementara, prototipe genus torovirus adalah Berne virus (BEV) dan nama “torovirus” berasal dari tubular melengkung (torus = cetakan cembung terendah di dasar kolom) morfologi struktur nukleokapsid. Para ahli telah memfokuskan penelitian pada peran produk gen esensial dan aksesori dalam siklus replikasi coronavirus dan analisis molekuler dari Novel Coronavirus Disease 2019Disingkat Covid-19, telah menyebar dengan sangat cepat di seluruh dunia, sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakannya sebagai penyakit pandemi. Masih banyak yang tidak diketahui tentang virus ini. Sampai saat ini terdapat tujuh coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, dan yang belum banyak diketahui dan belum ditemukan obatnya adalah HCoVs ketujuh yakni SARS-CoV-2 atau Covid-19.hubungan struktur-fungsi protein coronavirus. Namun demikian, masih ada kesenjangan besar dalam pengetahuan, misalnya, di bidang-bidang seperti genesis mRNA subgenomik coronavirus atau fungsi RNA polimerase yang bergantung pada RNA polimeronavirus.Penyakit yang berhubungan dengan koronavirus pertama yang dicatat adalah peritonitis infeksi pada kucing, pada awal 1912. Penyakit-penyakit yang terkait dengan virus bronkitis menular, virus gastroenteritis yang menular, dan virus hepatitis babi semuanya diketahui sebelum tahun 1950. Namun, baru terkonfirmasi pada akhir 1960-an bahwa coronavirus menular kepada manusia, melalui fl u biasa, yang membawa virus ini menjadi perhatian para ahli virologi akademik. Kemajuan beberapa tahun berikutnya, dalam analisis molekuler imunogenisitas protein coronavirus atau identifi kasi reseptor coronavirus, telah memberikan dorongan untuk mempelajari patogenesis coronavirus, dan mulai mengungkap kompleksitas hubungan coronavirus-host.Sejalan dengan studi tentang coronavirus, muncul wawasan mengelompokkannya dalam organisasi genom, strategi replikasi, dan urutan nukleotida dari dua kelompok virus lain, torovirus dan arterivirus, telah mengarah pada gagasan superfamili “mirip virus”. Gagasan ini, yang pada dasarnya didasarkan pada pandangan evolusi molekuler, pada tahun 1992, mengarah pada dimasukkannya torovirus sebagai genus kedua dalam Coronaviridae.

