Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 11
P. 53


                                    (BERITA POLITIK)BERITAINDONESIA, 20 April 2006 53Selamat TinggalSBKRI!SEBUAH kabar gembira bagi warganegara Indonesia (WNI) –khususnya—etnis Tionghoa berhembus dari Senayan.Panitia Khusus (Pansus) RUUKewarganegaraan DPR-RI sepakatmenghapuskan kewajiban kepemilikanSurat Bukti Kewarganegaraan RepublikIndonesia (SBKRI) bagi WNI yang telahmemiliki akte kelahiran.Slamet Effendy Yusuf, Ketua PansusRUU Kewarganegaraan DPR, menegaskan hal itu pada Rabu (8/3). Sementaramenyangkut naturalisasi hanya berlakubagi waga negara asing yang menjadiWNI. Otomatis, anak-anaknya yanglahir di Indonesia adalah WNI. Namun,bila si anak berasal dari perkawinancampur (biasanya ayah WNA dan ibuWNI, red.), maka sang ayah lah yangmendapat naturalisasi, anaknya tidak. ■HEBOH yang berkembang menyusul tersiarnya kabar tentang rencana kenaikan gajianggota DPR (berkisar Rp 15 juta/bulan) danpimpinan DPR (sekitar Rp 16 juta/bulan),yang dimuat dalam anggaran 2006, memancing tanggapan kritis dari Ketua MPRRI, Hidayat Nurwahid.Bagi Hidayat Nurwahid, gaji anggota DPRbelum saatnya dinaikkan karena saat inibanyak rakyat yang hidup di bawah kesejahteraan.“Rencana kenaikan gaji anggota DPR itutidak tepat waktu, karena saat ini perekonomian rakyat Indonesia masih terpuruk,” ungkap Hidayat di Yogyakarta,pertengahan Maret 2005.Justeru yang sangat mendesak ditingkatkan dari anggota DPR, lanjutnya, adalahkinerja pengawasan terhadap penggunaan anggaran negara yang menyangkutkepentingan rakyat. Dia mengingatkan, terpuruknya perekonomian bangsa tidaklepas dari banyaknya anggaran yang bocor.Karena itu, mantan Presiden PKS itu berharap, pimpinan dan anggota DPRsemestinya memiliki empati lebih pada nasib rakyat yang saat ini sebagian besarmasih hidup miskin.”Jika anggota DPR ingin sejahtera maka harus meningkatkan kinerja terutamadalam pengawasan terhadap anggaran yang sering bocor. Dengan demikian,perekonomian meningkat dan semua rakyat dan anggota DPR sejahtera,” cetusnya.Dalam hematnya, kondisi pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI dan anggotaPolri dengan golongan maupun pangkat terendah yang paling mendesak dinaikkangajinya.Kepada rakyat umum diwujudkan dalam bentuk pemberian subsidi danakesehatan, pendidikan, kebutuhan petani, dan perumahan sederhana yang sehat. ■Siapa OrangNomor Satu PBR?SETELAH terjalin islah (rujuk politik) diantara dua pihak berseteru yang masingmasing mengklaim sebagai pengurusyang legitimate, Partai Bintang Reformasi(PBR), kini diketuai KH. Zainuddin MZ,akan menggelar Muktamar PBR pada 22-24 April 2006 di Denpasar, Bali.Agenda utama muktamar adalah pemilihan Ketua Umum DPP PBR yangbaru, menggantikan Zainuddin MZ.Sejumlah nama yang disebut-sebut kandidat kuat, antara lain, Bursah Zarnubi,Zaenal Ma’arif, Ade Nasution, dan JafarBadjeber. Sementara Zainuddin sendiritidak bersedia dicalonkan lagi atas kemauannya sendiri. Bukan bagian darikesepakatan islah.“Saya sendiri sudah final, tidak akanmuktamar Denpasar akanmenjadi muktamar terakhirapabila pascamuktamarPBR terpecah kembali. KataZainuddin, jika muktamaritu gagal, tamatlah riwayatPBR. Pengalaman perpecahan pascamuktamar pertama di Jakarta, beberapawaktu lalu cukup menyakitkan. Untuk islah sajamembutukan waktu 5-6bulan.Masih kata Zainuddin,kader PBR dari seluruhdaerah sepakat untuk tidak merger (bergabung) dengan partai politik lain karenatidak lolos electoral treshold. Jadi, PBRhanya akan berganti nama yang akanditentukan dalam muktamar. Disebutsebut, Zainuddin akan ditempatkandalam Dewan Syuro PBR.■ AFikut rebutan jadi ketuaumum. Karena bagi saya,jabatan itu bukan tujuan, tapistrategis,” kata Zainuddin,seusai bertemu Wapres M.Jusuf Kalla, akhir Februarisilam.‘Da’i Sejuta Umat’ itu secara terus-terang menyampaikan salut dan terima kasihkepada Jusuf Kalla, yang jugaKetua Umum DPP Partai Golkar, atas peranannya sehingga terjadi islah di PBR.“Kami berterima kasih kepada beliau (Wapres) yang telah membantu menyelesaikan masalah PBR melalui orang kepercayaannya Pak AksaMahmud. Beliau membantu tapi tidakintervensi. Itu yang bikin kami kagum,”ucapnya.Tak lupa, Zainuddin mewanti-wanti,Hidayat Nurwahid:Gaji DPRBelum MendesakDinaikkanSLAMET EFFENDY YUSUFHIDAYAT NURWAHIDKH. ZAINUDDIN MZ
                                
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57