Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 11
P. 60
BERITA MEDIA60 BERITAINDONESIA, 20 April 2006AMARAH DI ABEPURAJudul di atas, ditulisoleh Majalah BeritaMingguan Tempoedisi 26 Maret 2006sebagai judul sampulyang menggambarkan laporan utama majalahtersebut. Sampul depan bergambar muka yang penuhdengan cat di balik kaca yangretak. Kedua matanya terlihatberada dalam pecahan yangmenggambarkan pulau IrianJaya dimana Abepura berada.Memang tragedi Abepuramenjadi perhatian utama disejumlah media setelah pecahnya kerusuhan berdarah didepan Kampus UniversitasCenderawasih 16 Maret lalu. Berita tersebut sungguh merisaukan. Tiga polisidan satu tentara gugur dan puluhanlainnya luka akibat bentrokan antaramassa yang menuntut penutupan PTFreeport dengan aparat keamanan.Pengunjuk rasa menuntut penutupanPT Freeport, namun fakta di lapanganmengindikasikan persoalannya jauh lebihrumit. Bahkan terakhir muncul indikasiadanya keterlibatan LSM luar negeridalam kerusuhan tersebut. Kendati demikian, Laksamana Muda Moh. SunartoSjoekronoputra usai pelantikannya sebagai Kapuspen TNI mengaku, belummenerima informasi tersebut.Selain kasus di Abepura, MajalahTempo juga menulis ‘Pertempuran’ dibalik RUU Antipornografi. RUU itu kinimemasuki tahap perumusan. Pro dankontra pun terus menggelinding. Demonstrasi baik yang pro maupun yangkontra terus terjadi bahkan merambah keberbagai daerah. Ketua Pansus RUU APPDrs H. Balkan Kaplale yakin bahwa RUUpanas tersebut yakin akan disahkan meskidengan merevisi beberapa hal yang dianggap kontrovesial.Majalah Forum, edisi 26 Maret 2006 :Laporan Utamanya menulis Who WantsTo Be Perampok Billionare, sebagai judulsampulnya. Forum menulis, perampokberhasil menggasak berlian senilai puluhan miliar rupiah, di kawasan TebetJakarta Selatan. Pelaku dalam aksinyamenggunakan senjata api. Kekerasandengan menggunakan senjata api memang diakui cenderung meningkat.Sama dengan Tempo, Forum jugamengangkat kembali masalah seputarpro dan kontra tentang RUU Antipornografi dan Pornoaksi. Karena sebagian masyarakat mengatakan RUU itumenyelamatkan perempuan dan sebagiannya lagi menyebut RUU tersebutmenyebar kebencian pada tubuh perempuan.Majalah Trust edisi, 20-26 Maret2006 dalam salah satu beritanya, jugamengangkat masalah insiden di Abepuradengan judul tulisan, Kemilau Berdarahdi Papua. Setelah sebulan menjadikontroversi, persoalan Freeport kinimemercikkan darah. Korban jiwa telahberjatuhan. “Persoalan ini akan diselesaikan lewat pendekatan keamanan”demikian Trust menulis.Namun, dalam laporan utamanya,Trust lebih memilih beritamengenai korupsi di Jamsostek. “Ada Korupsi (lagi) diJamsostek’ demikian judul beritanya. Perusahaan yang dipimpin Iwan Pontjowinototersebut dilaporkan oleh PTBarca Hardayaperkasa milikHartati Murdaya dalamkaitannya dengan tenderpengadaan perangkat Teknologi Informasi di Perusahaan BUMN tersebut sehingga menimbulkan kerugian negara miliaran rupiah.Majalah Gatra, edisi 25Maret lebih beragam dalamlaporannya. Namun, juga menyorot masalah Abepura. Demo anti Freeport merebak kemana-mana. Puncaknya 16 Maret2006 pecah bentrok di Universitas Cenderawasih mengakibatkan tiga polisi dansatu tentara gugur diamuk massa.Selain itu, Gatra menyoroti bahwakedatangan Menlu AS Condolezza Ricepertengahan Maret lalu ke Indonesiadicurigai sebagai langkah mengamankankepentingan ekonomi Amerika. Lalu jugadisorot mengenai Pertamina di bawahDirut yang baru Ari Sumarno, yang dinilaisemakin melunak. Kaitan dengan itu,ladang minyak Blok Cepu akhirnya dikelola oleh Exxon, raksasa minyak asalHouston Amerika Serikat. Padahal DirutPertamina sebelumnya Widya Purnama,berupaya keras untuk mempertahankanagar Pertamina yang mengelola BlokCepu.Majalah SWA edisi, 22 Maret 2006menulis laporan utamanya, mengenaiperang perusahaan dalam menguasaipasar, demi kelangsungan usahanya. Baikitu perusahaan jasa maupun barang.“Perang Belum (dan Tak Akan Pernah)Usai”, demikian SWA menulis judullaporan utamanya. Majalah ini mengingatkan dengan filosofi bahwa kemenangan tertinggi sebuah perusahaanjustru diraih ketika suatu perusahaanmampu memenangi perang tanpa terlibatsatu pun pertempuran. “Yang pentingotak, bukan sekadar otot, apalagi adunekat,” tulisnya. ■ SBTuntutan penutupan PTFreeport akhirnyaberbuah darah.Peristiwa bentrokan diPapua menjadi pilihan utama beberapa majalah. Tiga polisi dansatu tentara menjadi korban.