Page 15 - Majalah Berita Indonesia Edisi 12
P. 15


                                    BERITAINDONESIA, 4 Mei 2006 15Duamaterial sampai Rp 700 juta lebih. Namunkemalangan itu tak seberapa dibandingkan dengan kerugian yang diderita sejumlah pabrik tekstil di Jawa Barat.Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)menerima laporan kerugian senilai Rp 70miliar dari sejumlah pabrik tekstil diCimahi dan Batujajar, karena buruh-buruhmereka dipaksa mengikuti aksi demo,menghentikan mendadak mesin-mesinyang sedang berproduksi. Karena berhentimendadak barang-barang yang ada dimesin rusak, dan pabrik kehilangan waktuproduksi yang sudah dijadwalkan sehinggaproduktivitas mengalami penurunan.Karena itu, API sedang menyiapkangugatan hukum kepada serikat pekerja.Puluhan ribu buruh yang turun serentakke jalan di berbagai kota (4/4), menolakrevisi undang-undang yang dianggapmelemahkan posisi buruh dihadapanmajikan. Tak kurang dari 10.000 buruh,bergabung di dalam Aliansi Buruh Menggugat, dalam perjalanan dari Bundaran HImenuju Istana Merdeka, Jakarta, memaksa radio milik negara, RRI, untukmenyiarkan pesan-pesan mereka. Perwakilan buruh memaksa masuk, danmenyiarkan pesan mereka selama limamenit:“Kami akan tetap berdemo jikasampai 1 Mei revisi tidak dicabut.”Reaksi Asosiasi Pengusaha Indonesiaberagam menanggapi aksi buruh. Pucukpimpinan Apindo Hasanuddin Rachmanmengecam keras aksi yang dianggapnyatidak konstitusional itu. “Mereka bermasalah dengan pemerintah,” kata Hasanuddin, “buruh boleh mogok bilamanaperundingan tak berhasil menyelesaikanmasalah dengan pengusaha.”Meski tak berkaitan dengan protesmelawan revisi UU Ketenagakerjaan,gelombang aksi buruh PT Maspion Group,akhir Februari lalu, telah melumpuhkanperusahaan elektronik terbesar di Indonesia itu. Mereka menuntut kenaikan upah.Namun perusahaan yang mempekerjakan23.000 buruh ini terpaksa menghentikanproduksinya. Nasib tragis menimpa Maspion lantaran tak mau membayar tambahan upah Rp 30.000 per bulan untuksetiap pekerja. Padahal gubernur JawaTimur menetapkan bahwa UMK yangmulai berlaku Januari 2006 sebesar Rp685.500, tetapi Maspion hanya maumembayar Rp 655.500.“Langkah buruh menuntut kenaikanupah yang lebih besar janganlah anarkis,”kata Wapres Jusuf Kalla. Jusuf tidak inginadanya pihak-pihak yang mengail di airkeruh tatkala bangsa menghadapi kondisiyang berat seperti sekarang. Wapresmenyampaikan keprihatinannya pada aksiburuh di depan kantor gubernur Jatimyang berakhir dengan bentrokan. “Buruh
                                
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19