Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 12
P. 16


                                    16 BERITAINDONESIA, 4 Mei 2006BERITA UTAMAboleh saja menuntut hak, namun harusmenyadari, perusahaan mesti bisa bertahan,” kata Jusuf.Presiden Susilo Bambang Yudhoyonojuga mengingatkan bahwa solusi masalahperburuhan mesti mengacu pada tiga pilar; proteksi terhadap kesejahteraan danhak-hak buruh, tumbuhnya dunia usaha,dan bangkitnya ekonomi nasional. Susilomenyampaikan pesan tersebut setelahmemimpin pertemuan tiga pihak (tripartit) yang dihadiri Wapres dan 12menteri, 11 pengusaha dan 30 wakil serikatburuh di Wisma Negara (7/4).Nasib draf revisi tersebut menurutMenko Kesra Aburizal Bakrie akan ditentukan oleh pertemuan antara wakilwakil dari pemerintah, pengusaha danserikat buruh dalam waktu dekat ini. “Jikaforum memutuskan UU itu direvisi,masing-masing pihak mengajukan usulanperubahan,” kata Aburizal.“Pembahasan tripartit mesti dimulaidari nol,” sambung Abdul Aziz, KetuaSerikat Pekerja BUMN. Nada tidak keberatan duduk bersama datang dari KetuaKonfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Rekson Silaban, “asalkanpemerintah jujur dan adil di dalam merumuskan undang-undang tersebut.”PengangguranKondisi ketenagakerjaan Indonesiamemburuk sejak awal krisis ekonomitahun 1997. Angka pengangguran, terbukadan terselubung, meningkat dari tahun ketahun. Misalnya, tahun 2002, angkatankerja 100,779 juta; bekerja 91,647 juta,penganggur terbuka 9,132 juta, penganggur terpaksa 28,869 juta. Empat tahunkemudian (2006) angka itu berubahmenjadi; angkatan kerja 105,8 juta, bekerja 94.95 juta, penganggur terbuka 10.8juta, setengah penganggur 29,64 juta,terdiri dari; sukarela 15.32 juta danterpaksa 14,32 juta.Dengan demikian kumulatif pengangguran meningkat dari 38 juta lebih tahun
                                
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20