Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 12
P. 20


                                    20 BERITAINDONESIA, 4 Mei 2006BERITA UTAMAproduk TPT pada dasarnya merupakankebutuhan tersier bagi masyarakat. Sehingga jika terjadi pelemahan daya beli,otomatis akan dikalahkan oleh pemenuhan kebutuhan yang tergolong primer dansekunder.Selain masalah melemahnya daya serappasar domestik, industri TPT juga harusmenghadapi semakin mahalnya biayaproduksi. Kenaikan harga BBM jugamenaikkan berbagai cost factor, baik yanglangsung maupun yang tidak langsung.Semua ini membuat 2006 menjadikanindustri TPT menghadapi cobaan yangberat.Penjual perhiasan emas pun kini mulaimengeluhkan menurunnya volume penjualan mereka hingga 50 persen. Penurunan penjualan itu diakibatkan naiknya harga emas dunia, sementara daya belimasyarakat melemah.Harga emas saat ini rata-rata mencapaiRp 165.000 per gram untuk kadar 24karat. Padahal tahun 2005 lalu harga emasdengan kadar 24 karat rata-rata Rp 120.000 per gram.Naiknya harga emas dunia mencapai563 dollar AS per troy ounce, dari sebelumnya 575 dolar AS per troy ounce.Naiknya harga emas dunia ini turutmemicu naiknya harga emas lokal karenasebagian bahan baku pembuatan perhiasan emas diperoleh dari impor.Turun Cukup SignifikanTingkat inflasi bulan Februari tahun2006 mencapai angka 0,58 persen Hal itutelah menjadikan inflasi year on yearterjadi di level 17,92 persen. Pengeluaranmasyarakat untuk bahan makanan menjadi penyumbang inflasi terbesar, disusuloleh perumahan, air, listrik, gas dan bahanbakar.Menurut Wakil Direktur Program MMUII Yogyakarta Drs Nur Feriyanto, inflasiyear on year sebesar dua digit tersebutmenjadikan daya beli masyarakat turuncukup signifikan. Pendapatan masyarakatyang cenderung tetap bahkan menurun telah menyebabkan pendapatan riil masyarakat tergerus tajam oleh tingkat inflasi.Ancaman inflasi masih mengincar di bulanApril, Mei dan seterusnya ketika doronganmenaikkan TDL dan gas muncul.Pedagang pasti telah melakukan antisipasi menaikkan harga ketika keputusanmenaikkan TDL dan gas masih menjadiperdebatan. Multiplier effect adanyakenaikan TDL dan gas pasti akan mendorong harga barang dan jasa naik. Sedangkandi sisi daya beli konsumen, inflasi akanmenurunkan kemampuannya dalam melakukan konsumsi.Turunnya daya beli masyarakat jugamenyebabkan banyak usaha menengahkecil tutup usaha karena disamping tidakmampu menanggung kenaikan biayaproduksi yang tinggi, juga karena tidakterbelinya produknya oleh konsumen.Banyak usaha kecil menengah sepertiusaha tahu-tempe, usaha batik perorangan, usaha tekstil atau garmen, usahahandicraft, atau usaha mebel terpaksatutup karena tidak mampu membeli bahanbaku yang harga belinya terus melambung.Lemahnya daya tahan perekonomiannasional, infrastruktur yang kurang memadai, serta daya beli masyarakat yangrendah telah membuka lebar-lebar peluang masuknya barang-barang dari luarnegeri dengan harga murah, kualitastinggi, desain menarik serta dukungandistribusi yang kuat. Akhirnya, Indonesiahanya akan menjadi pasar barang imporyang harganya lebih terjangkau. Semakinterpuruklah industri dalam negeri. Jumlahangka pengangguran bertambah danlapangan kerja semakin menyempit.Menurut anggota Dewan Pakar ICMI A.Riawan Amin, dilihat dari pertumbuhanekonomi 2005 yang hanya mencapai 5,6persen atau lebih rendah 0,4 persen daritarget yang ditetapkan, tak bisa diandalkanuntuk membuka kesempatan kerja baru.Dulu, setiap satu persen pertumbuhandiproyeksikan bisa menyerap antara 300-400 ribu tenaga kerja. Sekarang, satupersen pertumbuhan hanya bisa membebaskan sekitar 178 ribu jiwa dari jebakanpengangguran baru.Kunci untuk meningkatkan kesempatankerja adalah melalui pemberdayaan UKM.Menurut data Bank Indonesia, lebih dari40 juta jiwa dari 210 juta lebih pendudukIndonesia menggantungkan harapan padaUKM. Saat ini ada lebih dari tiga juta UKM.Program pemerintah yang mewajibkanBUMN menyisihkan satu hingga tigapersen keuntungannya untuk pemberdayaan UKM juga kurang maksimal. Akanlebih berdaya bila dana itu di-pool badankhusus. Dengan begitu, dana dari 158BUMN akan lebih terarah.Upaya lain yang bisa diandalkan adalahmemobilisasi dana masyarakat melaluipenggalangan wakaf tunai (cash waqf).Dana wakaf yang terhimpun bisa diinvestasikan, di mana hasilnya bisa digunakan untuk salah satunya membiayaiUKM.Pemulihan daya beli masyarakat akanterjadi tetapi berjalan secara perlahan(gradual). Namun, pemulihan ini bukanpemulihan yang signifikan sepanjangtingkat pengangguran di Indonesia yangmasih tinggi dan tren tingkat pengangguran sejak krisis terus menunjukkankenaikan. Apalagi, masyarakat masih akanmerasakan kenaikan tarif listrik dan BBMyang cukup berarti pada dua-tiga tahun kedepan. ■ RH
                                
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24