Page 15 - Majalah Berita Indonesia Edisi 13
P. 15
BERITAINDONESIA, 18 Mei 2006 15Belum genap dua tahun disosialisasikandan dipraktikkan, Kurikulum BerbasisKompetensi 2004 urung diterapkansecara nasional. Kurikulum 2006ditawarkan pemerintah. Tapi, mengapamuncul sinyal penolakan dari DPR.Ketika isu ini mencuat ke permukaan,tidak banyak media massa nasionalyang menyorotinya sebagai berita.Dalam catatan Berita Indonesia, hanyasurat kabar Kompas yang paling getolmewartakannya kepada khalayakpembaca, baik dalam bentuk beritaliputan, berita investigasi, maupun ulasan dananalisis pakar/pemerhati pendidikan tanah air.Isu pembatalan Kurikulum 2004 —yang sangatpopular di kalangan praktisi pendidikan dasar danmenengah tanah air sebagai Kurikulum BerbasisKompetensi (KBK)— sendiri mulai mencuat sekitarawal Februari 2006.Awalnya, ada isu yang berkembang bahwa Kurikulum 1994 yang lebih dikenal dengan sebutanKurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) akandigantikan dengan KBK 2004, dan resmi diberlakukan pada 2006.Muncul sebuah ironi. Setelah hampir dua tahunlamanya dengan segenap ikhtiarnya sekolah-sekolahtelah mempraktikkan KBK dalam proses belajarmengajar, termasuk memilih bahan-bahan ajar(buku) yang sesuai semangat KBK, belakanganmereka dikagetkan oleh kabar baru.Apa itu? KBK 2004 yang dalam prediksi kalanganpendidik dan tenaga pendidikan di seluruh Indonesia pasti ditahbiskan sebagai kurikulum nasional, dandiberlakukan secara resmi pada 2006 ini, ternyataurung diberlakukan.Pemerintah (baca: Depdiknas) menyodorkan –belum ada nama resmi—Kurikulum 2006 sebagaipengganti Kurikulum 2004, dengan embel-embel‘Kurikulum 2006 hanyalah revisi Kurikulum 2004’.Lepas dari apologi pemerintah tersebut, kalangansekolah dan guru di tanah air memang pantasbingung mendengar rencana peluncuran kurikulum2006.Pasalnya, selama dua tahun terakhir, pemerintahtelah mensosialisasikan KBK 2004 secara nasional,dan bahkan mengujicobakannya di sekolah (jenjangSD, SMP, dan SMU) tertentu di sejumlah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.Uji coba di sekolah itu sifatnya baru sebatas pilotproject. Artinya, hanya sekolah-sekolah berkualifikasibagus yang dipilih sebagai tempat uji coba sebab KBK2004 mensyaratkan guru yang berkualitas (menguasai materi pelajaran yang diajarkannya danproaktif dalam merangsang kreativitas muridnya).