Page 19 - Majalah Berita Indonesia Edisi 13
P. 19
BERITAINDONESIA, 18 Mei 2006 19Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004 (KBK):- Sangat menitikberatkan pada aspek kemampuan kognisi.- Dipaparkan kompetensi dasar, dijabarkan indikator penilaian, dandipetakan pula materi pokok pelajaran yang mesti diajarkan gurukepada peserta didik.- Beban pelajaran di Indonesia antara 1.100 - 1.200 jam satu tahunharus ditanggung siswa semua jenjang pendidikan (SD-SMU). Diluar negeri rata-rata jam belajar siswa maksimal 800-900 jam satutahun. Itu artinya ada kelebihan jam belajar 20 persen padakurikulum pendidikan di Indonesia dibandingkan kurikulum luarnegeri.Jumlah beban jam pelajaran itu, menurut sementara pakar, terlalubanyak dan berat sehingga membosankan dan mengurangi kreativitassiswa (khususnya dirasakan siswa SD dan SMP).Dampak lainnya, Jika dijumlahkan jam belajar yang dibebankankepada siswa, siswa justru merasa tidak memiliki kesempatan untukbermain, bersosialisasi, danistirahat karena waktunya tersita olehkegiatan ekstrakurikuler dan mengerjakan pekerjaan rumah (PR).PR setiap mata pelajaran rata-rata mencapai satu jam. Bila setiapmata pelajaran ada PR, beban jam siswa untuk mengerjakan PR sangatbanyak.- Satu jam pelajaran untuk siswa di seluruh tingkat pendidikan (SDSMU) rata-rata 45 menit. Dinilai jam pelajaran selama ini menyitawaktu siswa untuk beristirahat.Kurikulum 2006:- Lebih menitikberatkan pada standar kompetensi (perpaduan dariaspek kognisi, aspek afeksi, dan aspek psikomotorik) dan standarisi.- Menuntut kelulusan pada satu kompetensi tertentu sesuai denganstandar kompetensi yang disusun BSNP.- Tidak dipaparkan materi pokok pelajaran untuk siswa. Sekolah danguru diberikan wewenang untuk berkreasi dan menyusun sendirisesuai kondisi sekolah dan kompetensi siswa.- Beban jam pelajaran siswa dikurangi menjadi 1.000 jam satu tahun.Asumsinya, dalam satu tahun terdapat 36-40 minggu efektif kegiatanbelajar-mengajar. Dan, dalam satu minggu meliputi 36-38 jampelajaran.- Jam pelajaran untuk siswa SD dan SMP dikurangi. SMU tetap.Satu jam pelajaran untuk SD sama dengan 35 menit, SMP 40 menit,dan SMU tetap 45 menit. Namun, pengurangan jam pelajaran ini dinilaibertentangan dengan model kegiatan belajar-mengajar yangdikembangkan sekolah swasta. Misalnya, model full day school yangmewajibkan siswa berada di sekolah dari pagi sampai petang hari.- Menuntut kreativitas guru mengembangkan sistem pengajaran yangsesuai dengan kondisi sekolah dan kompetensi siswa.Ada wewenang sekolah menyusunkurikulum sendiri?Benar, supaya lebih relevan dengankepentingan sekolah, peserta didik, dansifat spesifik sosial, ekonomi, dan sumberdaya yang dimilikinya. Singkatnya, ituharus relevan dengan kebutuhan dankehidupan sehari-hari.Namun agar setiap sekolah punya panduan dan ukuran, dibuatlah standarstandar pencapaian minimum. Silakankembangkan sendiri tetapi sekolah harusmemenuhi standar minimum.Standar isi yang kami kembangkanantara lain waktu belajar tatap muka lebihsedikit, karena yang kita kembangkanadalah yang minimum. Kita bandingkandengan negara lain, jam tatap mukapertahun sekolah di Indonesia sangatbesar. Bahkan termasuk negara denganbeban jam belajar yang sangat tinggi didunia, meskipun belum yang tertinggi.Standar penilaian adalah bagian daridelapan standar itu. Bagaimana sebaiknyaguru melakukan penilaian, mudah-mudahan akhir tahun ini kami selesai membuat pedoman guru menilai hasil belajarsiswa.Standar baru ini memakai pendekatan kualitatif, kuantitatif, ataugabungan keduanya?Semuanya, kualitatif dan kuantitatif.Yang namanya kompetensi harus jelas.Misalnya, siswa kelas satu SD, untukpelajaran matematika, harus bisa penjumlahan, pengurangan sampai 20. Itukuantitatif.Kualitatif, misalnya, siswa harus mempunyai sikap ilmiah. Sikap tidak bisadiukur secara kuantitatif tapi berdasarkanpengamatan guru. Misalnya sikap berwarga negara atau taat hukum bukansesuatu yang bisa diuji tapi diamati olehguru selama siswa sekolah.BSNP sudah mewacanakan itusemua?Sudah kita wacanakan dalam prosesnya.Dimulai dari Tim Ahli yang membuat draftkira-kira seperti apa perbaikan yang bisadilakukan terhadap Kurikulum 1994 danKurikulum 2004 dalam hal standar isi danstandar kompetensi. Jadi, bukan di kurikulumnya secara utuh.Kita mengundang dan melibatkan kalangan guru, pakar pendidikan, dan komunitas pendidikan tanah air untuk dimintaimasukan. Yang terakhir kita lakukan ujipublik di Jakarta. Setelah uji publik, draftkita rumuskan kembali tanpa mengubahsubstansi. Kita perbaiki redaksionalnyauntuk kita rumuskan draft akhirnya.■ HT, SBBeda Kurikulum (KBK) 2004 dan Kurikulum 2006Keterangan: Diolah dari berbagai sumber. ■ AF