Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 13
P. 17


                                    BERITAINDONESIA, 18 Mei 2006 17Mengapa kurikulum terus berubahubah?Kurikulum pendidikan di Indonesia iniadalah dinamis. Dia selalu harus berubahmengikuti perubahan ilmunya itu sendiri.Dia harus memenuhi keperluan hidupsehari-hari. Kita sebagai pendidik tidakboleh mengajar sesuatu yang tidak adagunanya. Begitu pun kurikulum harusmengikuti perkembangan dari anak didikkita. Jadi, orang yang melihat kurikulumharus siap menerima kenyataan bahwakurikulum itu akan selalu berubah–ubah.Kurikulum tidak akan berhenti di satutempat. Perubahan-perubahan itu harusdicermati oleh para pengambil kebijakansektor pendidikan baik yang ada di pusatmaupun di daerah.Mengapa pemerintah daerah jugaperlu mencermati perubahan kurikulum?Ya, sebab diperlukan kurikulum bermuatan lokal. Yang harus dicermati secaralokal oleh pemerintah daerah terhadapkurikulum adalah muatan lokal apa yangdibutuhkan daerahnya.Anak-anak SMU di suatu daerah tertentu perlu diberikan palajaran denganmuatan lokal. Ambil contoh, Bali. Di sanaperlu diberikan kurikulum manajemenpariwisata, atau pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan sektorpariwisata.Bagaimana dengan KurikulumBerbasis Kompetensi atau KBK?Pada hakikatnya, KBK adalah perubahan kurikulum lama yang menekankanaspek pengetahuan menjadi aspek kompetensi.Kompetensi ini bisa diukur. Misalnya,kompetensi membaca, ini harus bisadiukur seberapa jauh anak ini mengetahuikosa katanya, seberapa jauh anak itumengatahui kalimat-kalimatnya, danseberapa jauh anak itu mengerti mengapatulisan itu dibuat. Jadi lebih rinci sehinggaguru sebenarnya lebih terbantukan denganKBK untuk melihat satu masalah lebihdetail.Lalu, sudahkan masuk ke dalamkurikulum nasional?KBK itu beberapa tahun terakhir inibelum dijadikan suatu keputusan sebagaikurikulum nasional. Baru menjadi uji cobadi beberapa sekolah. Sekolah-sekolah yangsudah mengujicoba kurikulum berbasiskompetensi ini juga berkeinginan untuktetap melanjutkannya, meskipun sekarangjuga ada kurikulum 2006.Bagaimana dengan kurikulum2006?Kurikulum 2006 itu menyeleksi Kurikulum 2004 apa saja yang perlu dan tidakperlu dilanjutkan, atau bahkan apa sajayang mesti dibuang.Jadi, bagaimana sebenarnya kitamenyikapi sebuah kurikulum?Kalau kita bicara kurikulum, kira-kiraitulah bentuk kurikulum yang harus kitacapai di Indonesia ini. Lebih dari itu,sebuah kurikulum yang nantinya menghasilkan silabus, pokok bahasan-pokokbahasan, materi-materi, harus memungkinkan guru untuk mengajar. Kemudianbisa meningkatkan standar proses.Dibuatnya standar proses adalah menjadi sebuah strategi agar seorang gurukalau mengajar, menarik, bisa memotivasi,berinteraksi dan sangat menggugah minatanak.Secara sederhana tidak sekadar anaktahu, tapi harus bisa membuat anak ingintahu. Tidak hanya mendorong anak ingintahu apa? Tapi juga mendorong anak ingintahu mengapa?Sehingga kurikulum itu sebenarnyaakan membantu seseorang berpikir kritis,analitis, komprehensif atau menyeluruh,kompetitif dan lain lain. Jadi, kita meningkatkan keterampilan berfikir kita.Ketrampilan berfikir sederhana adalahmenghapal, tapi kalau berpikir kritis lainlagi.Lalu apa yang mesti dipersiapkan?Sebuah kurikulum itu harus punyaempat perangkat pendukung. Yaitu, materinya harus baik, gurunya harus mengerti, alat-alat penunjang atau peraganya,kemudian manajemen dari sekolah.Misalnya, sebaiknya kalau mengajarkanmatematika pada jam dimulainya belajar,jangan mengajarkan matematika pada jamterakhir setelah olah raga, sebab untukbelajar matematika anak perlu energi yanglebih prima dan suasana yang abstrak dantenang. Sebaliknya, mengajarkan sejarahsebaiknya pada jam terakhir agar bisadiajarkan drama dan lain-lain.Apakah sekarang sudah siap?Kita harus siap. Sebab memang ini yangharus kita lakukan. Kalau kita akan memakai KBK maka kita harus persiapkan.Kalau kompetensi ini bisa diukur, makaakan lebih baik daripada cuma menghapal.■ AD, RHProf. Dr. Arief Rachman (Pendidik)“Kurikulum MemangHarus Selalu Berubah”Kesannya, setiap ganti menteri pasti ganti kebijakan, termasukganti kurikulum. Menurut Prof. Dr. Arief Rachman, memang kurikulum harus terus berubah. Pendidikan yangbaik, memang perlu mengubah-ubah kurikulum.“Sulit dibayangkan bila kita memakai kurikulum zaman dulu.Sekarang ini kan penemuan-penemuan di bidang teknologi sepertikomputer sudah demikian pesat. Jadi, materi mata pelajarannya jugaharus diganti. Itu artinya, kurikulum juga harus diganti,” kata DirekturSMU Labschool, Jakarta ini. Berikut petikan wawancaranya. ANNAPROF. DR. ARIEF RACHMAN
                                
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21